Menjilid Sitaralak: Konsep Garap Penciptaan Tari dari Memori Silek Pak Guru
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v32i2.2053Abstract
Aktifitas silat, selain sebagai praktik untuk meningkatkan ketahanan fisik, juga menjadi bekal ketika menghadapi betapa kerasnya dunia terutama ketika berada di rantau. Hal ini bisa dilihat pada masyarakat Minangkabau zaman dahulu yang menganggap bahwa silat ibarat sebuah pakaian atau identitas diri yang wajib dibawa ke manapun pergi. Penciptaan karya ini mengarah pada pendekatan istilah tradisional Minangkabau, yaitu Kiek Kieh. Istilah Kiek Kieh terdiri atas dua kata yaitu kiek dan kieh. Kiek adalah ‘cara’ atau ‘metode’, atau bisa juga disebut ‘kiat’, sedangkan Kieh bisa diartikan ‘kias’ atau ‘umpama’. Pengertian bahasa kias (figure of speech) adalah pilihan kata tertentu sesuai dengan maksud penulis atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan. Karya menjilid sitaralak ini lahir dalam rangka melihat perkembangan pembelajaran silat di Minangkabau yang pada saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Untuk itu, perlu ada karya seni yang memperlihatkan bahwa silat masih menjadi wilayah yang perlu dikembangkan dan dilestarikan.
Kata kunci: Silek, tari, kiek-kieh, menjilid sitaralak
References
Abdullah, Buya Zuari. (2019a). Buku Satu: Menyingkap Rahasia Keunikan Silek Minang. Jakarta-Payakumbuh: CV. Pena Indonesia.
Abdullah, Buya Zuari. (2019b). Buku Dua: Menyingkap Rahasia Keunikan Silek Minang. Jakarta-Payakumbuh: CV. Pena Indonesia.
Abdullah, Buya Zuari. (2019c). Sajangka Duo Jari Silek Minangkabau. Jakarta: Citra Harta Prima
Abdullah, Buya Zuari. (2020). Sejatinya Silek Berlian Dalam Diri Nyala Api PengetahuanSajangko Duo Jari Dalam Rumusan. Sumatera Barat: Insan Cendikian Mandiri.
Cassirer, Ernst. (1987). Manusia dan Kebudayaan: sebuah Esai tentang Manusia. Trj. Alois A. Nugroho. Seri Filsafat Atma Jaya; 6. Jakarta: Gramedia.
Cynthia J, Novack, (1990). Sharing The Dance: Contact Improvisation And American Culture. Madison: Univercity of Wisconsin Press.
Dibia, I Wayan. (2001). Pluralisme Budaya sebagai Potensi Membangun Manusia Baru. Mudra Jurnal Seni Budaya No. 11 th. IX Agustus. Denpasar: STSI Denpasar.
Holt, Claire. (2000). Melacak Jejak Perkembangan Seni di Indonesia. Terj. Prof. Dr. R.M. Soedarsono. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Hendriyana, Husen. (2018). Metodologi Penelitian Penciptaan Karya. Bandung: Sunan Ambu Press.
Kartika, Dharsono Sony. (2016). Kreasi Artistik. Surakarta: Citra Sain.
Kernodle, George dan Portia Kernodle. (1978). Invitation to the Theatre, second edition. New York: Harcourt, Brace & World, Inc.
Rai S, I Wayan.( 2001). Rwa Bineda dalam Berkesenian Bali. Jurnal Seni Budaya Mudra No. 11 Th. IX Agustus 2001. Denpasar: STSI.
Raditya, Ardhie. (2014). Sosiologi Tubuh. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Ratna, N.K. (2009). Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rustiyanti, Sri, dkk. (2020). Literasi Bahasa Tubuh dalam Literasi Teknologi AR Pasua PA pada Zaman Peradaban Masyarakat Modern. Jurnal Panggung Vol 30 No. 3 Juni-September 2020, 453-464.
Rustiyanti, Sri, dkk. (2017). Visualisasi Tando Tabalah Penari tunggal dalam photomotion Pertunjukan Rampak Kelompok Tari Minang. Jurnal Seni Budaya Mudra Vol 32 No 2 Mei 2017, 220– 228.
Salad, Hamdi. (2000). Agama Seni: Refleksi Teologi dalam Ruang Estetik. Yogyakarta: Yayasan Semesta.
Shapie, M. Nizam Mohamad dkk. (2016). Silat Warisan Budaya Malaysia. Jabatan Kebudayaan dan Kesenian Negara.
Suastika, I Made. (2002). Estetika Kreativitas Penulisan Sastra dan Nilai Budaya Bali. Denpasar: Fakultas sastra Unud.
Soekanto, Soerjono. (1975). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Soemanto, Bakdi. (2001). Jagat Teater. Yogyakarta: Media Pressindo.
Sumardjo. Jakob. (2000). Filsafat Seni. Bandung: ITB.
Synnott, Anthony. (2016). Tubuh Sosial. Simbolisme, Diri, dan Masyarakat. Yogyakarta: Jalasutra.
Tuner, Bryan S, (2012). Relasi Agama dan Teori Sosial Kontemporer. Yogyakarta: IRCiSoD
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.