Tirakat Dalam Laku Spritual Dalang Topeng Indramayu

Penulis

  • Dwi Yulisa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Jeni B Wastap Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Sukmawati Saleh Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/pantun.v8i1.2554

Kata Kunci:

tirakat, laku spiritual, dalang topeng, etnografi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam mengenai tirakat dalang topeng gaya Indramayu. Dalang topeng senantiasa membutuhkan suatu proses dalam mengejawantahkan laku tarian. Tahapan itu meliputi laku spiritual seperti tirakat. Tahapan tersebut menuntut dalang topeng untuk mengimplementasikan perilaku sabar dalam pola kehidupan sehingga termanifestasi pada laku gerak tari yang diejawantahkan dalam karakter pokok tari topeng gaya Indramayu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Wawancara mendalam, observasi dan telaah pustaka digunakan sebagai instrument untuk mendapatkan kredibilitas data-data tentang laku spiritual tari topeng gaya Indramayu. Data-data yang dihasilkan dalam penelititan laku spiritual dalang topeng gaya Indramayu ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan Etnografi. Penelititan ini dapat disimpulkan bahwa tirakat yang dilakukan dalang topeng gaya Indramayu bukan hanya sebagai bagian dari laku spiritual melainkan sebagai syarat untuk mendapat gelar dalang topeng gaya Indramayu.

Referensi

AZIZAH, Farah Nurul; PRAMUTOMO, Pramutomo. (2017). Kepenarian Aerli sebagai Pewaris Dalang Topeng Pekandangan Indramayu. Pelataran Seni, 2.1: 4.

FUKUOKA, Madoka. (2010). Transmission of skills: A case study of the Cirebonese masked dance. , 2010, 36: 243-262.

Hamid, A. L. (2019). Konsepsi Martabat Tujuh dalam Wirid Hidayat Jati Ranggawarsita. AlAfkar, Journal for Islamic Studies, 88-104.

Harianto, G. P. (2021). TEOLOGI “PUASA” DALAM PERSPEKTIF KESEHATAN, PSIKOLOGIS DAN SPIRITUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MANUSIA HIDUP. Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan, 5(2), 155-170.

Hamid, A. L. (2019). Konsepsi Martabat Tujuh dalam Wirid Hidayat Jati Ranggawarsita. Al Afkar, Journal for Islamic Studies, 88-104.

HIDAYAT, Lina Marliana. (2014). Pertunjukan Ronggeng Ketuk dan Topeng pada Upacara Ngarot di Desa Lelea Kabupaten Indramayu (Sebuah Kajian Interaksi Simbolik). Panggung, 2014, 24.1.

sHolloway, I., & Todres, L. (2006). Ethnography IN Gerrish, K., & Lacey, A. (Ed) The Research Process in Nursing (pp. 208-223).

NURASIH, Nunung. (2014). Proses Pewarisan Dalang Topeng Cirebon. Jurnal Seni Makalangan, 2014, 1.1.

POERBAYA, G. S. Akulturasi Budaya Lan Sinkretisme Sajroning Suluk Resi Driya (Doctoral dissertation, State University of Surabaya).

Rasidin, Dindin, (2009). Rasinah Dalang Topeng Pekandangan Sebuah Biografi Bahan Ajar. Bandung: Jurusan Tari STSI.

Roberts, T. (2009). Understanding ethnography. British Journal of Midwifery, 17(5), 291-294.

ROCHMAT, Nur. Pewarisan tari topeng gaya dermayon: Studi kasus gaya Rasinah. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 2013, 14.1.

Stephenson, Berry, (2015). Ritual A Very Short Introduction. Oxford University Press.

Suanda, Toto Amsar. (1985). Skripsi “Motivasi Dan Cara Pewarisan Nilai-Nilai Estetis Di Kalangan Dalang Topeng Cirebon”. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.

Suanda, Toto Amsar. (1989). Tari Topeng Panji Sebagai tari Meditasi Bandung: Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI).

Suanda, Endo. (2003). Makalah “Rasinah dan Topengnya: mengungkap Suatu Perjalanan”. Jakarta: Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.

Suanda, Totot Amsar. (2009). Tari Topeng Cirebon “sebagai bahan ajar mata kulia topeng Cirebon program S-1 Tari”. Bandung: STSI.

Sumardjo, Jakob. (2014). Estetika Paradoks. Bandung: Kelir.

Daftar Narasumber

Arni, umur 64 tahun, seorang dalang topeng dari Bugis Indramayu.

Ropendi, umur 68 tahun, seorang Seniman (dalang atau penari topeng sekitar tahun 1970-1980) di Gunung Sari. Sukagumiwang – Indramayu.

Supali Kasim, M. Pd, umur 57 Tahun, bekerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indramayu.

Suparma, umur 64 tahun seorang Seniman di Desa Tambi Indramayu.s

Wangi Indriya, umur 61 Tahun, seorang dalang atau penari Topeng di Desa Tambi Indramayu

Diterbitkan

2023-08-25

Citation Check