Pembalikan Oposisi Biner Cerita Si Kabayan Ditinggal Kawin Pada Film Di Youtube

Penulis

  • Iwan Muhammad Ridwan Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya, Indonesia
  • Yanti Heriyawati Pascasarjana ISBI Bandung
  • Enok Wartika

DOI:

https://doi.org/10.26742/pantun.v7i1.2036

Kata Kunci:

si kabayan, oposisi biner, film

Abstrak


The figure of Si Kabayan has always been identified as a stupid, lazy but clever character who can always beat his rivals. However, his figure in a new genre film, namely a sketch film on youtube media, has a shift in character. Si Kabayan's bumpkin figure has been deconstructed into a Kabayan living in the city. Likewise, his stupidity has shifted into one who has religious values as the other side of the Si Kabayan character in the original story. Using Derrida's deconstruction analysis, it can be seen the symbols presented through the visual narration of the film entitled Si Kabayan Ditinggal Kawin published on Kampung Utan TV Youtube channel. The study was conducted through narrative and visual stories at the level of representational reality and ideology. The changes occuring in a number of visual narrative elements are seen as a form of rearranging the narrative of Si Kabayan's life in oral stories. Based on the results of the reading of the narrative in the film Kabayan Ditinggal Kawin, there is a reversal of the binary opposition hierarchy, namely; (1) reversal of the binary opposition hierarchy of smart and stupid, (2) reversal of the binary opposition hierarchy of men and women, (3) reversal of the binary opposition hierarchy of village and city.

Keyword: si kabayan, binary opposition, film


ABSTRAK
Sosok Si Kabayan selalu diidentikan dengan karakter pandir, pemalas namun cerdik yang sering kali bisa mengalahkan lawan-lawan dalam kehidupannya. Namun kemunculannya dalam film genre baru yakni film sketsa pada media baru youtube, sosok Si Kabayan telah mengalami pergeseran karakter dalam bentuk pembalikan oposisi biner. Sosok Si Kabayan yang udik telah didekonstruksi menjadi Kabayan yang tinggal di kota. Begitu juga dengan kepandirannya telah bergeser pada jiwa yang mimiliki nilai religius sebagai sisi lain dari tokoh Si Kabayan dalam cerita asalnya. Melalui analisis dekonstruksi Derrida nampak simbol-simbol yang dihadirkan melalui narasi visual dari film yang berjudul Si Kabayan Ditinggal Kawin pada channel youtube Kampung Utan TV. Kajian dilakukan melalui naratif cerita dan visual pada level reality representasional dan ideology. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam sejumlah unsur naratif visual terlihat sebagai bentuk penyusunan ulang dari narasi kehidupan Si Kabayan dalam cerita-cerita lisan. Berdasarkan hasil pembacaan terhadap narasi dalam film Kabayan ditinggal kawin, terdapat pembalikan hierarki oposisi biner yakni; (1) pembalikan hierarki oposisi biner pintar bodoh, (2) pembalikan hierarki oposisi biner laki-laki perempuan, (3) pembalikan hierarki oposisi biner kampung kota.

Kata kunci: si kabayan, oposisi biner, film

Biografi Penulis

Iwan Muhammad Ridwan, Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Fakultas Ilmu Komunikasi dan Desain

Prodi desain komunikasi visual

Enok Wartika

Pascasarjana ISBI Bandung

Referensi

Binawan, Al. E. (2007). “Habitus Nyampah: Sebuah Refleksi”. Basis, Vol 56 No. 05/07 Mei

Coster, Lina Maria – Wijman. 2009. Si Kabayan: Cerita Lucu di Indonesia Terutama di Sunda. Bandung: Pustaka Jaya (Disertasi tahun 1929 di Univ. Kerajaan Leiden Belanda)

Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda dan

Makna: Buku Teks Dasar Mengenai

Semiotika dan Teori Komunikasi (cetakan pertama). Yogyakarta: Jalasutra.

Derrida, J. 1978. Writting and Difference. Translate, with an Introcuction and Additional Notes by Alan Bass. Chicago: The Universiy of Chicago Press.

Derrida, J. 1981. Positions.Trans. Alan Bass. London: Athlone Press

Durachman, Memen, dkk. Laporan Penetitian Hibah Kompetitif Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung (2006) Judul: CERITA SI KABAYAN: Transformasi, Proses Penciptaan, Makna dan Fungsi. (luaran tidak ditemukan)

Ghofur, Abd. 2014. Analisis Dekonstruksi Tokoh Takeshi dan Mitsusaburo Persfektif Jacques Derida. Jurnal OKARA, Vol. 1 Tahun 9, Mei 2014. Hal. 57 – 76.

Harymawan, RMA. 1993. Dramaturgi. Bandung: PT Rosdakarya.

Himawan, Prastista. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Littlejohn, Stephen. 2009. Encyclopedia f Communication Theory. SAGE. Production Inc.

Kampung Utan TV - Film Komedi Kabayan Ditinggal Kawin (14 Sept 2019) diakses pada 31 okt 2020 dari https://youtu.be/4pnnnbvMgYU

Norris, Christopher. 2020. Membongkar Teori Dekonstruksi Derrida – (Inyiak Ridwan Muzir. Pentj).Yogyakarta: Buku Bijak.

Rahayu, Taufik. (2017). Gaya Kepengarangan Godi Suwarna dalam Kumpulan Cerpen Murang-Maring. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 6 (2), 110-128 (doi.org/10.26499/jentera.v6i2.475)

Ruisah. 2018. Hegemoni Oposisi Biner dalam Konten Forum DiskusiE-Learning. Dalam Buletin Al-Turas.Volume XXIVNo.2(Juli). Jakarta.

Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumardjo, Jakob. 2014. Paradoks Cerita-Cerita Si kabayan. Bandung: Yrama Widya

Susanto, Vedy. 2017. Kapital dan Strategi Garin Nugroho dalam Proses Produksi Film. Journal Urban of Society’s Art. Vol. 4 No. 1 April 2017, hlm. 11-18

Suwarna, Godi, 2020. Murang-Maring. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.

Sweeney, Amin. 1980. Author and Audiences in Traditional Malay Literature. Berkeley: University of California.

Utami, Fransisca NH & Silalahin, B Yuliani.2013. Hubungan antara identitas sosial dan konformitas Pada anggota komunitas virtual kaskus regional Depok. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013

Diterbitkan

2022-07-15

Citation Check