Rekayasa Budaya dalam Pertunjukan Teater Musikal “Kabayan Metropolitan”

Penulis

  • Chandra Jumara Mukti Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Retno Dwimarwati Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Yanti Heriyawati Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/pantun.v7i2.1992

Kata Kunci:

Rekayasa Budaya, Teater Musikal, Teater

Abstrak

 

Cultural engineering is currently growing, especially in the performing arts. Innovations and creations will continue to be explored so that various discoveries emerge. Art itself is dynamic, art can be collaborated with various disciplines, especially in an era that is increasingly sophisticated in technology, every work of art can grow. A work must be clearer and the meaning in the work can be conveyed to the audience through innovation and collaboration. Today's digital media can be used for the development of performing arts. Musical theater is a form of theater that combines song, speech dialogue, acting, and dance. Emotional content – humor, sadness, love, anger – and stories are communicated through words, music, movement, and the technical aspects of entertainment as a whole.

Keywords: Cultural Engineering, Musical Monologue, Theatre

 

ABSTRAK

Rekayasa budaya sekarang ini semakin berkembang, khususnya dalam seni pertunjukan. Inovasi dan kreasi akan terus tergali sehingga berbagai penemuan akan bermunculan. Di dalam seni itu sendiri bersifat dinamis, seni sangat bisa di kolaborasikan dengan berbagai macam disiplin ilmu, apalagi di zaman sekarang teknologi semakin canggih, setiap karya seni bisa lebih berkembang lagi. Suatu karya seharusnya akan semakin jelas dan makna didalam karya tersebut bisa tersampaikan kepada penonton melalui inovasi dan kolaborasi. Media digital zaman sekarang bisa dimanfaatkan untuk perkembangan seni pertunjukan. Teater musikal adalah bentuk teater yang menggabungkan lagu, dialog ucapan, akting, dan tarian. Konten emosionalnya – humor, pathos, cinta, kemarahan – serta ceritanya dikomunikasikan melalui kata-kata, musik, gerakan dan aspek teknis hiburan sebagai satu kesatuan utuh.

Referensi

DAFTAR PUSTAKA

Suyanto. (2019). Fenomenologi Sebagai Metode Dalam Penelitian Pertunjukan Teater Musikal. LAKON:

, 26-32

David, H. C. (2016). Creativity and Culture in Engineering. ResearchGate.

Adi, N. (2015). Analisis Psikologis Tokoh Minke Roman Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer

Dan Kaitannya Dengan Pembelajaran Sastra Di SMA. Jurnal Universitas Mataram.

Welly, S. (2019). Monolog Musikal Pendekatan Teori dan Praktek. Jurnal Universitas Negeri Surabaya. Chandra, J. M. (2019). Tokoh Minke Dalam Naskah Nyai Ontosoroh Adaptasi Dari Roman Bumi

Manusia. Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

Nivia, P. R. J, (2019). Unsur Kebudayaan Dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer

(Kajian Antropologi Sastra). PBSI

Giri, M, R. (2019). Proses Penciptaan Teater Dalam Monolog Naskah “Berusaha Melawan Lupa” Karya

: Acep Zam Zam Noor Pada Festival Lanjong Art Festival (LAF) Kutai Kertanegara Kalimantan Timur. JPKS: 128-137

Arthur, S, N. (2020). Rekayasa Budaya Dalam Pariwisata. PANGGUNG: 1-14

https://www.thestreet.com/opinion/can-t-afford-hamilton-tickets-these-acclaimed- broadway-musicals-are-affordable-alternatives-13609310 (Diakses pada tanggal 26

Oktober 2021)

Muhammad H, I. (2020). Nilai-Nilai Kepribadian Tokoh Minke Dalam Roman Bumi Manusia Karya

Pramoedya Ananta Toer. JURNAL EDUKASI.

Google Arts & Culture. (2021). Diakses pada 6 Desember 2021, dari https://artsandculture.google.com/entity/m0557q?hl=id

https://nasional.kompas.com/read/2009/03/14/1121118/about.html?page=all (Di akses pada

tanggal 20 Desember 2021)

https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_Sunda (Di akses pada tanggal 20 Desember 2021)

Durachman, Memen. Transformasi, Proses penciptaan, Makna dan Fungsi. JURNAL FPBS UPI

Adian, Donny Gahral. (2010). Pengantar Fenomenologi. Depok: Koekoesan

Farid, Muhammad. (2018). Fenomenologi Dalam Ilmu Sosial. Jakarta: Prenadamedia Group

Diterbitkan

2022-12-20

Citation Check