Makna Simbolik Bentuk Fisik (Rupa) Rebab Sunda

Authors

  • Euis Karmila Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Jaeni B Wastap Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Sukmawati Saleh Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

DOI:

https://doi.org/10.26742/pantun.v8i1.2560

Keywords:

Rebab Sunda, Makna Simbol, Bentuk Fisik, Hermeneutika.

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik bentuk fsik (rupa) Rebab pada masyarakat Sunda. Makna simbol yang belum terpublikasi menjadi dasar penulisan artikel ini. wawancara yang dilakukan sebagai bahan pendukung referensi pencarian makna simbol pada Rebab Sunda. Metode penelitian yang dilakukan yakni kualitatif berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara, studi pustaka, serta pengamatan terhadap objek melalui dokumentasi. Teori hermenutika Hans-Georg Gadamer sebagai landasan teori dalam pemaknaan bentuk fsik (rupa) Rebab Sunda yang memaknai melalui konteks pengalaman. Hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa bentuk fsik Rebab Sunda secara simbolik merupakan sebuah representasi dari organ tubuh manusia simbol dari perempuan. Makna yang diambil dari pengalaman empirik, sebagai simbol bahwa mempelajari rebab membutuhkan proses mengolah rasa dengan waktu yang lama. Rebab diartikan sebagai pergantian masalah, pergantian bagian, atau pergantian keadaan, sebagai makna simbolik berhubungan dengan teknik bermain rebab yang mengalami pengulangan, hal tersebut berkaitan dengan pola primordial yang ada pada masyarakat Sunda.

References

Ahimasa-Putra, Heddy Shri.2001. Strukturalisme Levi Strauss. Galang

Press Yogyakarta

Atja, dan Danasasmita, Saleh. Sanghyang Siksakandang Karesian (Naskah Sunda Kuno 1518 Masehi). STSI Bandung

Carita, K. G. S. I. D., & Sadana, P. S. 2013. Feminisme Sunda Kuno: Studi Interpretasi Kritis Akulturasi NilaiNilai. Journal Of Ethics And

Character, vol. 1, no. 2

D. Dienaputra, Reiza.2011. Sunda’Sejarah, Budaya, dan Politik’. Sastra Unpad Press.

E. Sumaryono. 1993. Hermeneutika

Sebuah Metode Filsafat, Kanisius,

Yogyakarta.

Haq, M.Z., Aprianti, P. and Djunatan, S., 2023. Eksistensi Perempuan

Sunda Berdasarkan Dimensi Sunan Ambu dalam Epos Lutung

Kasarung. Hanifya: Jurnal Studi Agama-Agama, 6(1), pp.13-24.

Herdini, Heri. 2012. Estetika Karawitan Sunda. Jurnal Seni dan Budaya Panggung Vol. 22 No., 225-350.

Heryana, A., 2012. Mitologi Perempuan Sunda.Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 4(1).

Jamaludin. 2022. Estetika Sunda. Penerbit: PT Dunia Pustaka Jaya.

Karmila, E., 2023. Rebab Dalam Celempungan: Fungsi, Makna Dan

Teknik. Paraguna, 9(1), Pp.29-42.

Koesoemadinata, R.M.A. 1969. Seni Raras. Djakarta:Pradnjaparamita.

Kubarsah, R.Ubun. 1995. Waditra: Mengenal Alat- Alat Kesenian Daerah Jawa Barat.Bandung: Beringin Sakti

Permana, R., 2016. Dasar-Dasar Belajar Rebab Sunda. JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni), 1(1).

Permana, R. 2019. Fungsi Rebab Dalam Penyajian Karawitan Sunda. Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni, Vol.4, No. 1, 74-88

Permana, R., 2018. Proses Kreatif Uloh Abdullah Sebagai Seniman

Rebab. JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni), 3(1).

Pongtiku, Arry dkk. 2016. Metode Penelitian Kualitatif Saja. Penerbit:

Nulisbuku.com.

Putra, J.P., Susana, S. And Syarief, F., 2021. Makna Komunikasi

Perempuan Sunda Pada Tembang Cianjuran. Akrab Juara: Jurnal IlmuIlmu Sosial, 6(4), Pp.204-212.

Ridwan Muzir, Inyiak. 2020. Hermeneutika Filosofs Hans-Georg Gadamer. Penerbit: Ar-Ruzz Media Group

Sasaki, M. and Masunah, J., 2020, March. Sorog and Pelog Scales

in the Vocal and Rebab of Sundanese Gamelan Salendro.

In 2nd International Conference on Arts and Design Education (ICADE

(pp. 125-128). Atlantis Press.

Sofana, N.E., 2020. Sekoper Cinta: Solusi Peningkatan Kualitas Perempuan di Tatar Sunda. HUMANISMA:

Journal of Gender Studies, 4(2), pp.177-191.

Sopandi, Caca. 2017. Konstruksi Makna Istilah Dalam Garap Rebab Sunda. Jurnal Paraguna, Vol. 4, No. 1, 82-96

Sumardjo, Jakob. 2014. Estetika Paradoks. Kelir

Sumardjo, Jakob. 2019. Struktur Filosofs Artefak Sunda. Penerbit: Kelir

Toekio M, Soegeng. 2003.Kosa Kria Indonesia. P2AI bekerjasama dengan STSI Press Surakarta

Yanuar, D., 2020. Konstruksi Konsep Ngocéh dalam Permainan Rebab

Topeng Betawi. Panggung, 30(3).

Yudoyono, Bambang. 1983. Gamelan Jawa. Awal Mula, Makna Masa Depannya. Penerbit: PT. Karya Unipress

Daftar Narasumber

Asep mulyana, 63 Tahun. Pengrebab Priangan, Murid Eutik Muhtar,

Seniman, Jalan Jatihandap Cicaheum Bandung.

Caca Sopandi, 59 Tahun. Pengrebab Priangan, Murid Eutik Muhtar,

Dosen Jurusan Karawitan ISBI Bandung, Komp Margawangi, Jln

Kencanawangi 1 no 78, RT 1, RW 13, Cijawura-Buah Batu Bandung

Jakob Sumardjo, 84 Tahun. Penulis produktif, kritikus sastra ternama,

pelopor flsafat di Indonesia, Jalan Pasirlayung Barat, Cibeunying

Kidul, Kota Bandung

Pardiman Djoyonegoro, 55 Tahun. Seniman Yogyakarta, Jalan Karangjati, RT 07, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul Yogyakarta

Wahyu Dinar, 55 Tahun. Pengrebab Topeng Bekasi. Seniman, Jatimulya Kec. Tambun Selatan.

Downloads

Published

2023-08-25

Citation Check