Penerapan Gaya Ekspositori Dalam Karya Film Dokumenter “Bandung City Of Heritage”

Authors

  • Enok Wartika ISBI Bandung
  • Apip Apip

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v33i2.2621

Abstract

Film adalah sebuah karya seni dalam bentuk media rekam yang merepresentasikan realitas sosial dan merupakan salah satu media massa yang memiliki efek kuat pada apresiatornya. Teknik dan prinsif yang diterapkan pada film telah memberi kekuatan untuk bercerita, mengeksresikan emosi dan menyampaikan ide dalam bingkai audio visual. Dokumenter merupakan salah satu genre film yang kontenya mengungkap fakta-fakta di mana sajiannya fokus pada subjeksubjek tertentu, misalnya; ilmu pengetahuan, perjalanan, budaya, sejarah, lingkungan alam dan lingkungan sosial. Kedalaman riset dalam mengungkap data dan fakta telah menjadikan film dokumenter sebagai tontonan menarik karena tidak saja mampu memberi informasi, edukasi dan hiburan tetapi juga dapat memberikan pencerahan, memotivasi dan memberi solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Film dokumenter “Bandung City of heritage”, merupakan karya dokumenter dengan beragam tema di dalamnya yaitu; perjalanan, sejarah, dan budaya. Kontennya mengungkap fakta bahwa Kota Bandung layak mendapat julukan sebagai “Kota Cagar Budaya” karena kekayaan warisan bangunan bersejarahnya yang melimpah. Gaya ekspositori diterapkan karena deskripsi menghantar perjalanan dokumentaris, mengungkap sejarah dan mengekspos keindahan warisan budayanya. Metode penelitian yang digunakan dalam riset dokumenter ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, studi pustaka dan tinjauan karya. Tujuan penelitian, mendesain karya audio visual berbasis riset sebagai salah satu wujud proses pewarisan nilai-nilai budaya yang menarik untuk diapresiasi dan dikunjungi. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah karya yang bisa dijadikan sebagai media promosi Kota Bandung agar dapat menjadi salah satu kota destinasi wisata budaya unggulan Indonesia yang membanggakan. Kata Kunci: Film, dokumenter budaya, Ekspositori, Bandung City of Heritage,

References

Baldwin, John. R at all. (2003). Communication Theories for Everyday Life, Boston: Pearson

Bernard,Sheila Curran. (2007). Documentary Storytelling: Making Stronger and More Dramatic Nonfiction Films. Second EditionUnited States of America:Elsevier Inc

Effendy, Onong U. (1992). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung, Remadja Rosda Karya.

Evershed, Sarah. Film, Ethnography, and the Senses: The Corporeal Image. American Anthropologist ;Dec( 2006(; 108, 4; Academic Research Library. pg. 908

Fieldan, M, Bernard, Concervation of Historic Building, Oxford: Architectural Press

Gerzon R. Ayawaila. (2008). Dokumenter Dari Ide Sampai Produksi, Jakarta: FFTV-IKJ Press.

Hardani dkk. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Ilmu.

Harastoeti. D. H., (2011). 100 Bangunan Cagar Budaya di Bandung, Bandung: CSS Publish

Harris E. Thomas, Nelson D. Mark. (2008). Applied Organizational Communication, New York: Lawrence Erlbaum Associates

Heriyawati, Yanti. Wartika, Enok. (2013). Model Rekam Jejak Ritual Ngabubur dalam Film Dokumenter, Jurnal Ilmiah Seni dan Budaya Panggung, Vo. 23 No. 4 Desember 2013, https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung

Himawan Pratista. (2008). Memahami film / Penulis: Pratista, Himawan, Yogyakarta: Homerian Pustaka

Javandalasta Panca. (2014), 5 hari mahir bikin film ; jangan cuma bisa nonton, ayo bikin filmmu sendiri, Jakarta: Java Pusataka Group,

Kaplan, David dan Albert A. Manners. (2000). Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Katam Sudarsono, Abadi Lulus. (2005). Album Badoeng Tempo Doeloe, Bandung, Navress Indonesia

Marselli Sumarno. (1996). Dasar-dasar Apresiasi Film, Jakarta: Grasindo. Peraturan Daerah Kota Bandung, No 7 Tahun 2028 Tentang Pengelolaan Cagar Budaya

Rustiyanti, Sri dkk. (2021). Ekranisasi AR PASUA PA: dari Seni Pertunjukan ke Seni Digital sebagai Upaya Pemajuan Kebudayaan. MUDRA Jurnal Seni Budaya Volume 36, Nomor 2, Mei 2021, p 186 - 196.

Rodwell, Dennis. (2007). Conservation and Sustainability in Historic Cities, Oxford UK: Blackwell Publishing

Sapto, Ari, Mashuri. (2014) Pengembangan Wisata Terpadu Berbasis Cagar Budaya, Jurnal Sejarah dan Budaya, Tahun ke delapan, No 2 Desember 2014, http://journal.um.ac.id/index.php/ sejarahdan-budaya/article/view/4765

Sumalyo, Julianto. (2003). Arsitektur Klasik Eropa, Jogyakarta: Gadjah Mada University Press

Sulistyo, Ari. (2020). Jakarta dari Masa ke Masa: Kajian Identitas Kota Melalui Tinggalan Cagar Budaya, Jurnal Berkala Arkeologi Sangkhala, Vol. 23 No. 1 2020, doi: 1-17 10.24832/bas.v22i1.387, https://sangkhakala.kemdikbud.go.id/

Sumarno, Marselli. (1996). Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Published

2023-07-05

How to Cite

Wartika, E., & Apip, A. (2023). Penerapan Gaya Ekspositori Dalam Karya Film Dokumenter “Bandung City Of Heritage”. Panggung, 33(2), 256–266. https://doi.org/10.26742/panggung.v33i2.2621

Citation Check