Reduplikasi Upacara Adat Bapelas Sebagai Simbol Kekuasaan Kerajaan Kutai Kartanegara

Authors

  • Emmy Sundari
  • Reiza D Dienaputra
  • Awaludin Nugraha
  • Susi Yuliawati

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v31i3.1679

Abstract

Subjek penelitian ini adalah upacara adat Bapelas. Objek pembahasannya tentang pembacaan
simbol-simbol kekuasaan di upacara adat Bapelas. Pembacaan simbol dilakukan dalam bentuk
reduplikasi dan pengamatan langsung struktur pelaksanaan upacara adat Bapelas. Pengkajian
ini dilakukan melalui pengumpulan data-data secara empiris, bersifat induktif, menggunakan
metode kualitatif dan analisis interpretatif. Reduplikasi upacara adat Bapelas merupakan
pengulangan upacara ritual-sakral warisan leluhur secara turun-temurun dari tahun ke tahun.
Upacara adat Bapelas menyimpan banyak simbol-simbol yang mencerminkan kekuasaan
sultan sebagai pemegang kekuasaan di Kerajaan Kutai. Namun sultan sendiri tidak memegang
kekuasaan dan wewenang di masa pemerintahan Republik Indonesia. Kekuasaan dalam
penelitian ini, hanya sebatas kekuasaan sultan sebagai pemegang kekuasaan adat di kerajaan.
Kekuasaan dan wewenang hanya sebagai simbol legitimasi atau pengakuan bahwa Kerajaan
Kutai Kartanegara sampai saat ini masih berdiri. Pemerintah Indonesia menjadikan Kerajaan
ini sebagai warisan budaya (kearifan lokal) dan pariwisata bagi kemajuan ekonomi, sosial, dan
politik Kutai Kartanegara .


Kata Kunci: Bapelas, simbol, kekuasaan.

References

Suharno. (2015). Seni Dalam Bingkai

Budaya Mistis: Nilai Life Force

Dan Transformasinya Ke Budaya

Ontologis. Panggung. 25(3), 239.

Santosa, Imam. (2014). Tradisi, Bentuk, Nilai

dan Identitas Desain Produk Abad 19-20.

Panggung. 24(2). 153.

Bachroel, Harry. (2009). Kumpulan Catatan

Berhubungan Dengan Adat Kutai

Kartanegara Ing Martadipura. Kutai

Kartanegara: DISBUDPAR.

Barthes, Roland. (2006). Membedah Mitos-mitos

Budaya. Jakarta: Jalasutra.

Bascom, William. (1965). A. Four Function Of

Folklor (Alan Dundes. ed). Englewood

Cliff: NJ.Prentice Hall. Inc.

Budiarjo, Miriam. (1986). Aneka Pemikiran

Tentang Kuasa Dan Wibawa. Surabaya:

Pustaka Sinar Harapan.

D, Adham. 2009. Salasilah Kutai. Kutai

Kartanegara, Kaltim: Dikbudpar .

Danesi, Marcel. 2011. Pesan, Tanda, Dan Makna

Buku Teks Dasar Mengenal Semiotika dan

Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia.

Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti,

DISBUDPAR. 2009. Etnografi Dayak Di

Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi

Kalimantan Timur. Tenggarong:

DISBUDPAR.

Eliade, Mircea. 2002. Sakral Dan Profan.

Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

Ernest. 1944. Manusia dan Kebudayaan.

Jakarta: PT.Gramedia.

J. Moleong, Lexi. 2011. Metodologi penelitian

Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.

Remaja Rosadakarya.

Moedjanto. 1987. Konsep Kekuasaan Jawa.

Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumardjo,Jakob. 2010. Estetika Paradoks

(revisi). Bandung: Sunan Ambu PRESS

STSI.

Supardan, dadang. 2000. Pengantar Ilmu Sosial:

Sebuah Kajian Pendekatan Struktural.

Yogyakarta: Bumi Aksara.

Dillistone, F.W. (2002). The Power Of Symbols

(terjemahan). Yogyakarta: Kanisius

Published

2021-09-30

How to Cite

Sundari, E., Dienaputra, R. D., Nugraha, A., & Yuliawati, S. (2021). Reduplikasi Upacara Adat Bapelas Sebagai Simbol Kekuasaan Kerajaan Kutai Kartanegara. Panggung, 31(3). https://doi.org/10.26742/panggung.v31i3.1679

Citation Check