Spiritualitas Budaya Jawa dalam Seni Tari Klasik Gaya Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v24i2.118Abstract
ABSTRACT
Â
Javanese classical dance has grown dynamically in line with the history of the palaces in Central Java, especially after the fifteenth century that began in the era of the kingdom of Demak. It has lived and thrived in the court of Mataram Islam since the period of Panembahan Senapati at Kotagede, the time of Sultan Agung in the palace Plered, until the moving of the palace of Mataram to Kartasura.
This research methods is focused on the use of qualitative data with the questions of ‘why’ and ‘how’ to unravel the mystery behind of the phenomenon. This actions are carried out with approach of multi- disciplinary such as science of history, social science, and choreography.
The events of Gianti agreement in 1755 did not give only influence and impact on the power of the king of Mataram to had to be split into two regions, namely the region of Surakarta and Yogyakarta Sul- tanate region, but also had implications to the life of Javanese culture. The culture of Javanese which was originally derived from the one kingdom, namely  Mataram Kasunanan, then divided into two styles, namely Javanese culture of Surakarta and Yogyakarta. Fortunately, in the palace of Kasunanan Surakarta as well as in the Kasultanan Yogyakarta palace is still being developed classical Javanese arts based on cultural and adiluhung values; respectivelly developed in the different patterns or styles. The values of spiritual ‘Javanese’ is remained as a source of reference.
Â
Keywords: the art of dance, classical, spirituality of Javanese
Â
Â
ABSTRAK
Â
Seni tari klasik Jawa telah berkembang secara dinamis seiring dengan sejarah perkembang- an keraton-keraton di Jawa Tengah, terutama setelah abad XV yang dimulai pada era kerajaan Demak. Seni tari klasik Jawa hidup dan berkembang di lingkungan istana Mataram Islam sejak periode Panembahan Senapati di Kotagede, atau jaman Sultan Agung di keraton Plered sampai dengan berpindahnya keraton Mataram ke Kartasura.
Metode penelitian ini konsentrasi utamanya pada penggunaan data kualitatif dengan per- tanyaan-pertanyaan ’mengapa’ dan ’bagaimana’ untuk mengungkap misteri yang berada di belakang fenomena yang ada. Tindakannya dilakukan dengan pendekatan multi disiplin dari ilmu-ilmu sejarah, sosial, dan koreografi.
Peristiwa perjanjian Gianti pada tahun 1755 tidak saja berpengaruh dan berdampak pada kekuasaan raja Mataram yang harus membagi menjadi dua wilayah, yaitu wilayah Kasunanan Surakarta dan wilayah Kasultanan Yogyakarta, tetapi juga berimplikasi pada kehidupan ke- budayaan Jawa. Kebudayaan Jawa yang semula bersumber dari satu kerajaan, yaitu Mataram Kasunanan, kemudian menjadi dua corak, yaitu kebudayaan Jawa Surakarta dan Yogyakarta. Namun demikian, baik di istana Kasunanan Surakarta maupun istana Kasultanan Yogyakarta tetap mengembangkan kesenian klasik Jawa berdasarkan nilai-nilai budaya adiluhung walau- pun dalam corak atau gaya yang berbeda. Nilai-nilai spiritualitas ‘kejawen’ tetap menjadi sum- ber acuannya.
Â
Kata kunci: seni tari, klasik, spiritualitas Jawa
References
Abdullah Ciptoprawiro
Filsafat Jawa. Semarang: Balai Pustaka
Achmad Fedyani Saifudin
Antropologi Kontemporer: Suatu Peng- antar kritis Mengenai Paradigma. Ja- karta: Prenada Media Group
Alasuutari, Pertti
’Researching Culture: Qualitative Me-
thod and Cultural Studies. London, Thouson Oaks, New Delhi: SAGE Publication
Edi Sedyawati
Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakar- ta: Sinar Harapan
Edi Sedyawati, dkk.
Pengetahuan Elementer Tari dan Bebe- rapa Masalah Tari. Jakarta: Direktor- at Kesenian
R.G. Soekadijo
Antropologi. Edisi ke-4 Jilid 2. Jakar- ta: Erlangga
R. M. Soedarsono
Beberapa Catatan Tentang Seni Pertun- jukan Indonesia. Yogyakarta: Konser- vatori Tari Indonesia
---------------,
Wayang Wong: Drama Tari Ritual Kene- garaan di Keraton Yogyakarta. Yogya- karta: Gadjah Mada University Press.
---------------,
Tari-tarian Indonesia I. Jakarta: Dir- jen Kebudayaan Depdikbud.
Sapardi Yosodipuro
â€Kabudayan Jawi Hasumber Saking Karaton Surokartoâ€. Manuskrip Rek- so Pustoko: H.380.
---------------,
â€Cirinipun Kabudayan Surakartaâ€.
Makalah Seminar Mencari Identitas
Kebudayaan Surakarta, 6 Agustus
di Mangkunegaran, Rekso
Pustoko: MN.982
Stange, Paul
“Politik Perhatian: Rasa dalam Kebu- dayaan Jawaâ€. Diterjemahkan oleh Hairus Salim H. S. dari The Politics of Attention: Intuition in Javanese Culture. Yogyakarta: LKiS.
Sumandyo Hadi
Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.
Sumaryono
Restorasi Seni Tari & Transformasi
Budaya. Yogyakarta: éLKAPHI.
---------------,
Dedongengan Bab Beksan, Yogyakarta: Dewan Kesenian Bantul & éLKA PHI.
---------------,
Jejak dan Problematika Seni Pertunjuk- an Kita. Yogyakarta: Prasista
Tati Narawati
Wajah Tari Sunda dari Masa ke Masa.
Bandung: P4ST UPI.
Timbul Haryono
“Historiografi Seni Masyarakat Jawa Kuna dalam Perspektif Arkeologis: Studi Kasus Seni Pertunjukanâ€. Ma- kalah Seminar Internasional, 20, 21
Desember 2002 di STSI Surakarta
Tommy F. Awuy
Sisi Indah Kehidupan, Pemikiran Seni dan Kritik Teater. Jakarta: Ford Foun- dation dan MSPI.
Webtografi
http://www.encyclopedia.com/doc/1O101- Greattradition.html
http://ww w .preserv earticles. com/2011083012468/1528-words-essay-on- the-little-and-great-tradition-of-india.html.
Downloads
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.