IDHA JIPO SEBAGAI PENARI VOKAL DALAM PERTUNJUKAN BAJIDORAN DI KOTA BANDUNG

Penulis

  • Agung Rizki Martiasyah Prodi Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan ISBI Bandung
  • Lalan Ramlan Prodi Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan ISBI Bandung

DOI:

https://doi.org/10.26742/mklng.v11i1.3408

Kata Kunci:

Idha Jipo, Penari Vokal, Mencug, Kreativitas, Bajidoran

Abstrak

ABSTRAK Penari vokal merupakan sebuah istilah yang muncul dalam perkembangan kesenian Bajidoran, yaitu penari tunggal yang mengawali tarian dalam pertunjukan serta memiliki daya tarik untuk mengundang perhatian penonton potensial (bajidor) yang menyaksikan serta memberikan uang sawéran. Idha Jipo sebagai penari vokal kehadirannya dalam mencug memiliki kekhasannya tersendiri yang memberi warna, sehingga membuat pertunjukan ini selalu menarik dan tak lekang oleh waktu. Fenomena inilah yang menjadi daya tarik, sehingga penelitian ini difokuskan pada permasalahan kreativitas kepenarian Idha Jipo dalam mencug sebagai penari vokal pada pertunjukan Bajidoran di Kota Bandung. Berdasarkan pada fokus permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan konsep pemikiran kreativitas 4P menurut Rhodes yaitu; Person, Press, Process, dan Product. Sejalan dengan konsep pemikiran tersebut, sehingga metode yang digunakan adalah metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif analisis, dengan langkah-langkah; studi pustaka, studi lapangan, dan analisis data. Adapun penelitian ini menghasilkan informasi akademik mengenai keberhasilan yang dicapai oleh Idha Jipo dalam kariernya sebagai penari vokal yang menggunakan konstruksi tari; bukaan, pencugan, nibakeun, dan mincid ketika mencug dengan menggunakan pengolahan teknik ngigelkeun lagu. Gaya penyajiannya seperti itu telah menjadi identitasnya yang mempribadi, sehingga eksistensinya dapat dipertahankan hingga saat ini dan tetap diapresiasi oleh para bajidor baik di Bandung, Subang maupun Karawang. Kata Kunci: Idha Jipo, Penari Vokal, Mencug, Kreativitas, Bajidoran. ABSTRACT IDA JIPO AS A VOCAL DANCER IN BAJIDORAN PERFORMANCE IN BANDUNG, JUNE 2024. Vocal dancer is a term that emerged in the development of Bajidoran art, namely a single dancer who starts the dance in a performance and has the allure to attract the attention of potential audiences (bajidor) who watch and give money as sawéran. Idha Jipo, as a vocal dancer, has her own unique presence in mencug to make the performance always interesting and timeless. This phenomenon has been an attraction, so this research focuses on the problem of Idha Jipo's dancing creativity in mencug as a vocal dancer at the Bajidoran performance in Bandung. Based on the focus of the problem, this research uses the 4P creativity thinking concept approach by Rhodes, namely; Person, Press, Process, and Product. In line with this concept of thought, the method used is a qualitative method through a descriptive analysis approach, with these steps; literature study, field study, and data analysis. This research produces academic information regarding the success achieved by Idha Jipo in her career as a vocal dancer using dance constructions; bukaan, pencugan, nibakeun, and mincid when mencug using the processing technique of ngigelkeun lagu. This style of presentation has become her personal identity, so that her existence can be maintained to this day and is still appreciated by bajidor in Bandung, Subang and Karawang. Keywords: Idha Jipo, Vocal Dancer, Mencug, Creativity, Bajidoran.

Referensi

Aisyah, Meidy. 2022. “Ethos, Pathos, Logos dan Komunikasi Publik: A Systematic Literature Review”. Jurnal Darma Agung. 30 (3).

Aulia, Tiara Virginia. Indrayuda. Mansyur, Herlinda. 2015. “Tari Pasambah Karya Syofyani: Studi Kasus Gaya Gerak Tari”. Jurnal Sendratasik FBS Universitas Negeri Malang. 4 (1).

Caturwati, Endang. 2003. Lokalitas Gender dan Seni Pertunjukan di Jawa Barat. Yogjakarta: Aksara Indonesia.

_______. 2005. “Sinden-penari di Atas & di Luar Panggung: kehidupan sosial budaya para sinden-penari kliningan Jaipongan di wilayah Subang Jawa Barat”. Disertasi. Yogjakarta: Universitas Gajah Mada.

_______. 2011. Sinden-penari di Atas & di Luar Panggung: Kehidupan sosial budaya para sinden-penari kliningan Jaipongan di wilayah Subang Jawa Barat. Bandung: Sunan Ambu Press.

Lesmana, R. Widiawati Noer. 2018. “Gaya Tari Topeng Klana Sumedang Karya R. Ono Lesmana Kartadikoesoemah”. Pantun Jurnal Ilmiah Seni Budaya. 3 (2).

Moleong, Lexy. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja.

Munajar, Mas Nanu. 2004. “Sinden Kabupaten Subang Jawa Barat”. Tesis. Yogjakarta: Universitas Gajah Mada.

Munandar, S. C. Utami. 2014. Kreativitas & Keberbakatan Strategi Mewujudkan Po-tensi Kreatif & Bakat. Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama.

Murgiyanto, Sal. 2002. Kritik Tari: Bekal dan Kemampuan Dasar. Jakarta: Masyarakat Seni pertunjukan Indonesia (MSPI).

Ramlan, Lalan. 2016. Ngigelkeun Lagu Model Kreativitas Kepenarian Dalam Jaipongan. Jurnal Makalangan.

Rosyadi. 2015. “Fenomena Penggunaan Magi Pada Kalangan Sinden Di Kabupaten Subang – Jawa Barat (Studi Tentang Sistem Religi)”. Jurnal Patanjala. 7 (1).

Setiawati, Gustian. 2019. “Eksistensi Maya Sebagai Penari Vokal dalam Pertunjukan Bajidoran di Subang”. Jurnal Makalangan. 06 (1) 1-10.

Sulistyorini, Dwi Ermavianti Wahyu. 2022. “Kajian Bentuk, Fungsi dan Makna Karakter Tata Rias Punakawan Wayang Gaya Yogyakarta”. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru. 7 (2).

Sumaryono. 2017. Antropologi Tari dalam Perspektif Indonesia. Yogyakarta: Media Kreativa.

Suryaman, Atang. 2021. “Kreativitas Namin Hubungan Personal dan Kesenimanan dalam Peta Perkembangan Jaipongan Bajidoran”. Jurnal Makalangan Vol. 8 (1) 41-54.

Waluya, Ela Mulya. 2022. “Ronggeng: Kuasa Tubuh Perempuan”. Jurnal Ilmu Budaya. 19 (1) 54 –63.

Diterbitkan

2024-06-14