KREATIVITAS NAMIN HUBUNGAN PERSONAL DAN KESENIMANAN DALAM PETA PERKEMBANGAN JAIPONGAN BAJIDORAN
DOI:
https://doi.org/10.26742/mklng.v8i1.1620Abstract
ABSTRAK
Permainan kendang pada setiap jenis seni pertunjukan memiliki kekhasan tersendiri; pertama dalam konteks kendang sebagai bagian dari karya karawitan mandiri, kemudian kedua dalam konteks kendang sebagai bagian dari karya fungsional karaoke, ketiga yang khusus dalam musik tari. Setiap pemain dan permainan kendang memiliki kekhususan dan kemampuannya masing-masing, sehingga penabuh kendang adalah orang yang dituntut untuk memiliki keahlian khusus, terutama dalam seni pertunjukan yang membutuhkan kemampuan untuk melakukan pembaharuan, pengembangan dan kreativitas. Salah satunya dalam kesenian Bajidoran-Jaipongan, dimana selain disatukan dalam karawitan, sekaligus dituntut untuk mengabdi kepada seorang penari (Bajidor). Dari sederet pemain kendang dan kelompok Bajidoran yang cukup terkenal di masyarakat, nama Namin dan "Namin Grup" termasuk yang paling diperhitungkan. Dari berbagai sudut pandang, terutama dari sisi pengamat dan aktor, Namin tidak hanya dikenal sebagai seniman yang sudah lama berkecimpung di dunia seni pertunjukan, tetapi juga dikenal dengan kreativitasnya. Dalam perkembangan Bajidoran – Jaipongan dikenal istilah “Gaya Namin”, menunjukkan pola khas yang identik dengan permainan kendang ciptaan Namin. Untuk mengetahui latar belakang hingga akhirnya Namin mampu menampilkan kendang yang khas, maka Namin perlu dilihat sebagai pribadi yang memiliki latar belakang yang tidak dapat dipisahkan dari proses seni, termasuk lingkungan dan daya dukung itu sendiri. Dari berbagai dimensi tersebut, Namin adalah sosok yang kreatif karena definisi sosok kreatif disebut-sebut sebagai pribadi yang unik yang dapat merespon lingkungannya. Melalui kiprahnya yang telah melampaui 40 tahun bersama Namin Group, jika Namin tidak hanya menunjukkan kreativitas di dunia seni, tetapi juga menunjukkan konsistensi, kesederhanaan, dan jiwa kepemimpinan dalam menjalankan karyanya menuju dunia yang paling dicintainya, Bajidoran.
Kata Kunci: Kreativitas, Gaya Namin, Jaipongan-Bajidoran.
ABSTRACT
Namin's Creativity Personal Relationship And Arts In The Development Map Of Jaipongan Bajidoran, June 2021. The game of kendang in each type of performance art has its own peculiarities. First in the context of kendang as part of independent karawitan work, then the second in the kendang context as part of the functional karaoke work which is specifically in dance music. Each player and drum game has its own specificity and capabilities, so the drummer is a person who is required to have special skills. Especially
Makalangan Vol. 8, No. 1, Edisi Juni 2021 | 41
in performance art that requires the ability to do renewal, development and creativity. One of them is in the art of Bajidoran - Jaipongan, where in addition to being united in karawitan, at the same time it is required to serve a dancer (Bajidor). From a series of kendang players and Bajidoran groups that are well known in the community, the name Namin and "Namin Grup" are among the most calculated. From various perspectives, especially from the point of view of observers and actors, Namin was not only known as a long-standing artist in the performing arts world, but also known for his creativity. In the development of Bajidoran - Jaipongan, the term "Gaya Namin" is known, it shows a distinctive pattern that is identical to the drum game created byNamin. To find out the background until finally Namin is able to display the distinctive drum, then Namin needs to be seen as a person who has a background that cannot be separated from the process of art, including the environment and the carrying capacity itself. From these various dimensions, Namin is a creative figure as the definition of a creative figure is mentioned as a unique person who can respond to his environment. And through its work that has exceeded the 40-year mark with Namin Group, if Namin has not only demonstrated creativity in the art world, but also showed consistency, simplicity, and leadership spirit in carrying out his work towards the world he loves most, Bajidoran.
Keywords: Creativity, Namin’s Style, Jaipongan-Bajidoran.
References
Asep Nugraha. 2007. "Seniman Kacapi Indung Meraih Kemampuan." Tesis untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana S2 Program Studi pengkajian Seni Minat Musik Nusantara. Surakarta: Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI).
Asep Saepudin. 2010. "Kreativitas Suanda dalam Tepak Kendang Jaipongan di Jawa Barat." Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Atik Soepandi dan Maman Suaman. 1980. "Peranan dan Pola Dasar Peranan Kendang Dalam Karawitan Sunda." Laporan penelitian yang dibiayai oleh proyek pengembangan institut Kesenian. Bandung
Edi Mulyana. 2009. "Kreativitas Gugum Gumbira dalam Penciptaan Jaipongan." Tesis untuk mencapai derajat S-2 pada Program Pengkajian Seni, Minat Studi Musik Nusantara. Surakarta: Institut Seni Indo-nesia Surakarta
Een Herdiani 2012. "Ronggeng, Ketuk Tilu, dan Jaipongan; Studi Tentang Tari Rakyat di Priangan (Abad ke-19 sampai Awal Abad ke-21)."Disertasi. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Indra Ridwan. 2003. "Tepak Kendang Gaya Remix yang Mendulang Uang."Makalah yang tidak di publikasikan dipresentasikan pada seminar pengkajian seni ISI Yogyakarta. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.
Komarudin dkk. 2015. "Gambang pada Wayang Golek Purwa di Sunda: Identifikasi Tabuhan Gumekan dan Carukan." Proposal Penelitian Fundamental. Bandung: Institut Seni Budaya Indonesia.
Nia Kurniati. 1995. "Asal Usul dan Perkembangan Jaipongan Dewasa ini di Jawa Barat". Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Nina H. Lubis. 1998. Kehidupan Kaum Menak Priangan 1800-1942. Bandung: Pusat Informasi Kebudayaan Sunda.
R.M Soedarsono. 2002. "Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Rahayu Supanggah. 2009. "Bothekan Karawitan Il: Garap." Program Pascasarjana. ISI Surakarta.
Spiller, Henry. 2008. Focus Gamelan Music of Indonesia: Second Edition. New York and London: Routledge.
Sunarto. 2009. "Tepak Kendang Jaipongan Suwanda." Tesis untuk mencapai derajat Sarjana S-2 pada Program Pengkajian Seni, Minat Studi Musik Nusantara. Surakarta: Institut Seni Indonesia Surakarta.
Ucu Mulya Santosa. 1999. Bajidoran Su-bang(tinjauan Analisis Tabeuhan Kendang) Estetika Tari Sunda. Proyek penelitian yang dibiayai oleh proyek STSI Bandung tanggal 1 April 1999, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bandung: STSI Bandung.
Utami Munandar. 2009. Kreativitas dan Ke-berbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. Pustaka Gramedia. Ban-dung
Us Tiarsa, Bandung: Pikiran Rakyat, 12 April 1981. Dedy Suardi, Pikiran Rakyat 25 Maret 1981.
Downloads
Published
Issue
Section
License
License and Copyright Agreement
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal. Please also carefully read VIPERARTS's Posting Your Article Policy at https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/makalangan/about/editorialPolicies#sectionPolicies
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its release has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
Copyright
Authors who publish with Jurnal Seni Makalangan agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or edit it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
Licensing for Data Publication
Jurnal Seni Makalangan uses a variety of waivers and licenses, that are specifically designed for and appropriate for the treatment of data:
Open Data Commons Attribution License, http://www.opendatacommons.org/licenses/by/1.0/ (default)
Creative Commons CC-Zero Waiver, http://creativecommons.org/publicdomain/zero/1.0/
Open Data Commons Public Domain Dedication and Licence, http://www.opendatacommons.org/licenses/pddl/1-0/
Other data publishing licenses may be allowed as exceptions (subject to approval by the editor on a case-by-case basis) and should be justified with a written statement from the author, which will be published with the article.
Open Data and Software Publishing and Sharing
The journal strives to maximize the replicability of the research published in it. Authors are thus required to share all data, code, or protocols underlying the research reported in their articles. Exceptions are permitted but have to be justified in a written public statement accompanying the article.
Datasets and software should be deposited and permanently archived in appropriate, trusted, general, or domain-specific repositories (please consult http://service.re3data.org and software repositories such as GitHub, GitLab, Bioinformatics.org, or equivalent). The associated persistent identifiers (e.g., DOI, or others) of the dataset(s) must be included in the data or software resources section of the article. Reference(s) to datasets and software should also be included in the reference list of the material with DOIs (where available). Where no domain-specific data repository exists, authors should deposit their datasets in a general repository such as ZENODO, Dryad, Dataverse, or others.
Small data may also be published as data files or packages supplementary to a research article. However, the authors should prefer, in all cases, a deposition in data repositories.