GERAKAN UJUNGBERUNG REBELS DI KOTA BANDUNG (PRODUKSI-DIRI MASYARAKAT)
DOI:
https://doi.org/10.26742/jbe.v8i1.2028Abstract
References
Agustin, Widi (2017). Ujungberung Sebagai Sentral Seni Budaya Sunda di Kota Bandung Tahun 2005-2013. Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
Ananta. (2021). “How to Skena”, https://incotive.com/how-to-skena-101/[11/01/2021].
Anggoro, Albertus, R. P. (2013). Retorika Visual pada Praktik Representasi Hantu sebagai Simbol Identitas Komunitas Musik Underground di Surakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Dewi. (2015). Nilai Kearifan Lokal Pada Seni Tari Topeng Benjang di Sanggar Semi Remgkak Katineung Kecamatan Ujungberung. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Djohan. (2003). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik
Dunn, Sam. (2005). Metal: A Headbanger’s Journey. Seville Pictures: Canada
Dunn, Sam. (2008). Global Metal. Seville Pictures: Canada
Fachrudin, W. K (2014). Drama Pencitraan Black Metal Dalam Konser, Produk Visual dan Jejaring Sosial (Studi Kasus pada Kelompok Musik Bandoso). Surakarta: Institut Seni Indonesia Surakarta
Husada, H. A. (2015). Dinamika Pergeseran Spirit Musik Indie (Studi Pada Komunitas Musik Indie Kudus Pop Punk). Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga.
Kimung. (2007). My Self Scumbag, Beyond Life and Death. Bandung: Minor Books.
Kimung. 2008. "Scene Bawah Tanah Indonesia 1980-an dan 2000-an", https://kimung666.wordpress.com/2008/09/11panceg-dina-galur-ujungberung-Rebels/ [26/11/2020].
Kimung. (2011). Memoar Melawan Lupa (Catatan Tentang Insiden Sabtu Kelabu Tragedi AACC 2008, Serta Ujungberung Rebels. Bandung: Minor Books
Kimung. (2012). Ujungberung Rebels, Panceg Dina Galur. Bandung: Minor Books.
Kruse, Holly. (1993). Subcultural Identity in. Alternative Musik Culture. Popular Musik. Vol. 12, No. 1. Cambridge University Press.
Laksmini, Narendra. (2018). Heavy metal Parents: Identitas Kultural metalhead Indonesia 1980-an. Yogyakarta: Octopus Publisher.
Lestari N. D. (2019). Proses Produksi dalam Industri Musik Independen di Indonesia. Jurnal Komunikasi 10(2): 161-168
Lukisworo, Sutopo. (2017). metal DIY: Dominasi, Strategi, dan Resistensi. Jurnal studi pemuda.
Majesty, David G. (2019). Identitas Diri Pada Musisi Indie Di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Marshal. (2014). Identitas Musik Dalam Indie label Studi Kasus Band White Shoes and The Couples Company. Yogya: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Mastodon, J. M (2015). Aliran Musik Javanese Black Metal (Studi Kasus Band Bathang Mayit Borobudur Magelang). Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Nurahayu. (2019). Struktur Pertunjukan Benjang Helaran Grup Rajawali Wargi Siliwangi Desa Cisurupan Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Bandung: ISBI Bandung.
Nurcahya. (2016). Fase Resistensi Komunitas Bandung Pyrate Punk Terhadap Musik Populer di Bandung: Jurnal Ilmiah Seni Budaya
Pamungkas. (2016). Peranan Komunitas metal Ujung Berung Rebels Terhadap Pelestarian Kesenian Karinding Pada Generasi Muda Di Kota Bandung. Bandung: Universitas Pasundan.
Putranto,W. (2009). Musik Biz Manual Cerdas Menguasai Bisnis Musik. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Putrawan, Yuliandri. (2013). Konsumsi dan Produksi Media Dalam Konstruksi Identitas Subkultur Metal Islam di Jakarta (Studi Etnografi Media Subkultur Metal Islam di Jakarta). Bandung: Universitas Padjajaran.
Restialopa, Hamdan Y (2015). Komunikasi Nonverbal Pada Seni Bela Diri Gulat Benjang. Prosiding Manajemen Komunikasi. Bandung. Universitas Islam Bandung.
Septian, W.T., & Hendrastomo, G. (2019). Musik Indie Sebagai Identitas Anak Muda Di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Sosiologi, 8 (7), 1-21.
Setyobudi, I. (2017). Budaya perlawanan di ranah seni Indonesia:Produksi-diri masyarakat, habitus, komodifikasi. Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi. Volume 1 Nomor 1. Halaman 102-115. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret.
Setyobudi, I. (2020a). Metode Penelitian Budaya (Desain Penelitian dan Tiga Model Kualitatif: Life History, Narrative Personal, Grounded Research). Bandung: Sunan Ambu Press
Setyobudi, I. (2020b). Komodifikasi revitalisasi tradisi di Cihideung, Kabupaten Bandung Barat: Analisa produksi-diri masyarakat. Disertasi Program Studi Doktor Antropologi Departemen Antropologi Pasca Sarjana FISIP. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Setyobudi, I. (2001). Menari di antara sawah dan kota (Petani-petani terakhir di Pilahan Lor, Kota Gede, Kota Bandung). Magelang: Indonesia Tera.
Soleh. (2014). Metalhead (Studi Deskriptif Gaya Hidup Pendukung Subkultur metalhead di Kota Surabaya). Surabaya: Universitas Airlangga.
Utama, Bangun Wahyu. (2014). Dakwah Melalui Musik Metal (Studi Analisis Etnografi Komunikasi Dakwah Band Purgatory. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Utama, Satya. (2017). Prefensi Musik Hardcore Pada Remaja di Komunitas Yogyakarta Hardcore. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia
Utomo, Bagus, T. W. (2014). Etnografi Black Metal Jawa (Studi Kasus Kelompok Musik Metal Mahakam Surakarta. Surakarta: Institut Seni Indonesia Surakarta
Utomo, P. M. (2016). Do It Yourself (Pergerakan Underground Metal). Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Tantagode, J. (2008). Musik Underground Indonesia: Revolusi Indie label. Yogyakarta: Harmoni.
Weinstein, Deena (2009). Heavy Metal: The Music and Its Culture. Boston: De Capo Press
Winangun, Y.W. Wartaya. (1990) Masyarakat Bebas Struktur: Liminalitas dan Komunitas menurut Victor Turner. Yogyakarta:Kanisius.
Mantri, YM. (2014). Peran Pemuda dalam Pelestarian Seni Tradisional Benjang guna Meningkatkan Ketahanan Budaya Daerah (Studi di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Provinsi Jawa Barat). Jurnal Ketahanan Nasional: Universitas Gadjah Mada.
Yovita, Kiki. (2012). Inovasi Gerak Si Menyon Dalam Topeng Benjang Menjadi Tari Topeng Rehe Di Ujungberung Kota Bandung Jawa Barat. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format for any purpose, even commercially.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
- The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit , provide a link to the license, and indicate if changes were made . You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
Notices:
You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation .
No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rights may limit how you use the material.