NILAI PENDIDIKAN SENI PADA PERTUNJUKAN WAYANG GOLEK GIRI HARJA KABUPATEN BANDUNG

Penulis

  • Asep Miftahul Falah
  • Siti Nurjanah

DOI:

https://doi.org/10.26742/atrat.v11i2.2850

Abstrak

This study discusses the Giri Harja hermitage in wayang golek in West Java. The selection of the Giri Harja wayang golek to be studied is very important because it has a role and function in art education in the village of Jelekong, West Java. This study aims to analyze the role and function of art education in the Giri Harja wayang golek art performance. Using qualitative methods with a descriptive analysis approach, researchers can describe, describe, explain and answer the problems to be studied in more detail. The object of observation was carried out in the wayang village, Giri Harja Jelekong, Baleendah sub-district, Bandung Regency. As a result, the wayang golek show, a cultural heritage considered antique and almost ignored, still has the essence of educational, cultural, and moral values and good life. Because apart from being a spectacle, the puppet show is also a guide. In Jelekong, the people are still trying to instill character education values among their citizens, namely by having a hermitage and an institution as a place to accommodate people’s interest in the world of wayang and puppetry. With scheduled routine training, exhibitions, and other artistic activities aimed at maintaining the preservation of the art of wayang golek and strengthening noble values. Keywords: wayang golek, art education, Giri Harja, Jelekong ------------------------------------------------------------------------------------ Penelitian ini membahas padepokan Giri Harja dalam wayang golek di Jawa Barat. Pemilihan wayanag golek Giri Harja untuk dikaji sangat penting karena memiliki peran dan fungsi pendidikan seni di desa Jelekong, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan fungsi pendidikan seni dalam pertunjukan seni wayang golek Giri Harja. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, peneliti bisa menggambarkan, melukiskan, menjelaskan dan menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti. Objek observasi dilakukan di kampung wayang, Giri Harja Jelekong, kecamatan Baleendah, kabupaten Bandung. Hasilnya, pertunjukan wayang golek yang merupakan warisan budaya yang dianggap antik dan hampir tidak di hiraukan lagi, ternyata masih tetap memiliki esensi nilai-nilai pendidikan, budaya, moral kehidupan dan kebaikan. Karena selain merupakan tontonan, pertunjukan wayang golek juga merupakan tuntunan. Di Jelekong, masyarakatnya tetap dalam upaya penanaman nilai-nilai pendidikan karakter terhadap warga masyarakatnya yaitu dengan memiliki padepokan dan lembaga sebagai wadah untuk menampung minat masyarakat dalam dunia pewayangan dan pedalangan. Dengan adanya latihan rutin yang telah terjadwal, pameran-pameran dan kegiatan-kegiatan kesenian lainnnya yang ditujukan untuk mempertahankan kelestarian seni wayang golek serta penguatan nilai-nilai luhur. Kata Kunci: wayang golek, pendidikan seni, Giri Harja, Jelekong

Referensi

Afifah, N.(2019). Makna Simbolik Wayang Golek

Jawa Barat. (Skripsi, Jakarta: Fakultas

Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif

Hidayatullah).

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi

penelitian kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

Andrieu, Sarah Anaïs. (2017). Raga Kayu, Jiwa

Manusia: Wayang Golek Sunda, Jakarta:

Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN

-602-424-766-9.

Bilfagih, T. (2018). Islam Nusantara; Strategi

Kebudayaan NU di Tengah Tantangan

Global. Aqlam: Journal of Islam and

Plurality, 1(2).

Cahya, C. (2016). Nilai, Makna, dan Simbol

dalam Pertunjukan Wayang Golek

sebagai Representasi Media Pendidikan

Budi Pekerti. Panggung, 26(2), 117-127.

Dukut, E. M. (Ed.). (2020). Kebudayaan,

ideologi, revitalisasi dan digitalisasi

seni pertunjukan Jawa dalam gawai.

Semarang: SCU Knowledge Media.

Harmawati, Y., & Abdulkarim, A. (2016).

Nilai budaya tradisi Dieng Culture

Festival sebagai kearifan Lokal untuk

Membangun karakter bangsa. Journal of

Urban Society’s Arts, 3(2), 82-95.

Hermawan, I. (2019). Metodologi penelitian

pendidikan (kualitatif, kuantitatif dan

mixed method). Kuningan: Hidayatul

Quran.

Makmun, H. R. (2016). Pembentukan

Karakter Berbasis Pendidikan

Pesantren: Studi di Pondok Pesantren

Tradisional dan Modern di Kabupaten

Ponorogo. Cendekia: Jurnal Kependidikan

Dan Kemasyarakatan, 12(2), 211-238.

Nurgiyantoro, B. (2011). Wayang dan

pengembangan karakter bangsa. Jurnal

Pendidikan Karakter, 1(1). 18-34.

Ismayani, A. (2019). Metodologi penelitian.

Banda Aceh: Syiah Kuala University

Press.

Perdana, N. S. (2015). Character education model

based on education in Islamic boarding

school. Edutech, 14(3), 402-422.

Rubini, R. (2019). Pendidikan Moral Dalam

Perspektif Islam. AL-MANAR: Jurnal

Komunikasi dan Pendidikan Islam, 8(1),

-271.

Rusdy, S. T. (2015). Semiotika & Filsafat Wayang.

Jakarta: Yayasan Kertagama.

Sadono, S., Nugroho, C., & Nasionalita, K. (2018).

Pewarisan Kesenian Wayang Golek di

Jawa Barat. Jurnal Rupa, 3(2), 150-163.

Setiawan, E. (2020). Nilai Filosofi Wayang

Kulit sebagai Media Dakwah. AlHikmah, 18(1), 33-50.

Sudrajat, S., Wulandari, T., & Wijayanti, A. T.

(2015). Muatan Nilai-Nilai Karakter

Melalui Permainan Tradisional di PAUD

Among Siwi, Panggungharjo, Sewon,

Bantul. JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Indonesia), 2(1), 44-

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Sunandar, Bhatara Séna. (2023). Pendidikan

Seni Pada Pertunjukan Wayang Golek Giri

Harja Kabupaten Bandung. (Wawancara

Pribadi, 30 Januari 2023)

Tambunan, N. (2015). Pertunjukan Wayang Golek

dan Bunaku. Japanese Literature, 1(1).

Widodo, T. W. (2021). Hubungan Pertunjukan

Wayang Ruwatan Terhadap

Pemahaman Pendidikan Seni Budaya

Pada Anak. Widya Wacana: Jurnal

Ilmiah, 16(1), 35-42

Unduhan

Diterbitkan

2023-05-23

Cara Mengutip

Falah, A. M., & Nurjanah, S. (2023). NILAI PENDIDIKAN SENI PADA PERTUNJUKAN WAYANG GOLEK GIRI HARJA KABUPATEN BANDUNG. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 166–174. https://doi.org/10.26742/atrat.v11i2.2850

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 > >>