PERANCANGAN ARTISTIK TALKSHOW REPTIL "INKUBASI" BERGAYA VISUAL POP ART

Penulis

  • Ghifari Alief Nugroho
  • Riana Safitri
  • Nia Emilda

DOI:

https://doi.org/10.26742/atrat.v9i2.1724

Abstrak

Youtube merupakan suatu sarana edukasi yang bisa dimanfaatkan di mana saja, konten-konten Youtube yang berisikan talkshow khususnya reptil sangat minim dari segi penerapan artistiknya. Hal itu bisa membuat penonton lebih mudah bosan untuk menontonnya hingga usai. Dalam hal ini khususnya fungsi dalam pendidikan tata pentas adalah membuat perancangan artistik sehingga memberikan efek positif bagi para penonton, Menurut FFTV IKJ (2008, hlm. 115) “Penata artistik merupakan koordinator lapangan yang melaksanakan  eksekusi atas semua rancangna desain tata artistik/gambar kerja yang menjadi tanggung jawab pekerjaan production designer. Seluruh proses penyediaan artistik sejak persiapan hingga berlangsungnya perekaman gambar dan suara saat produksi menjadi tanggung jawab penata.” Metode praktik pembuatan karya ini, dilakukan melalui tiga tahapan: proses, perancangan, dan penyajian. Perancangan artistik talkshow reptil ini menggunakan gaya visual Pop Art dan mengambil salah satu referensi seniman Pop Art yaitu Roy Lichtestein yang akan disajikan kedalam bentuk video.

Kata Kunci : Pop Art, Artistik Talkshow reptil, Tata Laksana Pentas

------------------------------------------------------------------------------------------

Youtube is an educational tool that can be used anywhere, YouTube content containing talk shows, especially reptiles, is very minimal in terms of its artistic application. This can make the audience more easily bored to watch it until it's over. In this case, especially the function in stage layout education is to make artistic designs so as to have a positive effect on the audience. According to FFTV IKJ (2008: 115) "Artistic stylists are field coordinators who carry out the execution of all artistic designs / work drawings that become the job responsibility of a production designer. The whole process of artistic provision from preparation to recording of images and sound during production is the responsibility of the designer”. The practical method of making this work is carried out in three stages: Process, design, and presentation. The artistic design of this reptile talkshow uses a Pop Art visual style and takes one of the references of a Pop Art artist, Roy Lichtestein, which will be presented in the form of a video.

Keywords: Pop Art, Artistic Talkshow reptile, Performance Management

Referensi

Arifin, Eva. (2010). Broadcasting to be broadcaster. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Fred, Wibowo, (2007). Teknik Produksi Program Televisi, Surabaya: Pinus Book Publisher.

Hariandja, Marihat Tua Efendi, (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Grasindo.

Michael, H. (2009). Desain panggung dan properti, terjemahan Supriatna, Bandung: Sunan Ambu Press.

Naratama, Rukmananda. (2006). Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera. Jakarta: Grasindo

Prawira, N. (2016). Benang merah seni rupa modern, Bandung: Satu nusa

Prestel. (2013). Roy Lichstentein colour book, London: Prestel Junior.

Unduhan

Diterbitkan

2021-10-23

Cara Mengutip

Nugroho, G. A., Safitri, R., & Emilda, N. (2021). PERANCANGAN ARTISTIK TALKSHOW REPTIL "INKUBASI" BERGAYA VISUAL POP ART. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 64–72. https://doi.org/10.26742/atrat.v9i2.1724

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>