PAMERAN "DARI AKAL TURUN KE HATI" SEBAGAI BENTUK EKSISTENSI KEKINIAN SENI RUPA ISLAM INDONESIA

Authors

  • Didit Endriawan Program Studi Seni Rupa, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/atrat.v12i1.3512

Abstract

Sejak Islam masuk dan menyebar di Indonesia, pengaruhnya terasa di banyak tempat dan banyak bidang. Salah satunya bidang seni rupa yang hingga hari ini masih tetap exist dan bahkan berkembang di Indonesia. 90% penduduk Indonesia beragama Islam sehingga hal tersebut menjadi wajar adanya. Sebagaimana India yang mayoritas warganya Hindu, maka wajar jika Hindu mempengaruhi tatanan hidup di India. Pameran seni rupa Islam “Dari Akal Turun Ke Hati“ menjadi bukti penting terkait eksistensi Seni Rupa Islam Indonesia kekinian. Pameran tersebut diselenggarakan pada bulan suci Ramadhan 1445 H, di Loman Park Hotel Jogjakarta. Ciri khas pada pameran “Dari Akal Turun Ke Hati†adalah steril dari penggambaran makhluk bernyawa seperti manusia, hewan, dan lainnya, dengan kata lain sesuai syariat Islam, fiqih berkesenian. Ciri khas tersebut membedakan dengan pameran-pameran lainnya atau sebelumnya namun punya spirit yang sama yaitu melestarikan bahkan mengembangkan seni rupa Islam di Indonesia. Kata Kunci: akal, hati,existensi, seni rupa, Islam, Indonesia Since Islam entered and spread in Indonesia, its influence has been felt in many places and many fields. One of them is the field of fine arts which to this day still exists and is even developing in Indonesia. 90% of Indonesia’s population is Muslim so this is normal. As India has a majority of Hindu citizens, it is natural that Hinduism influences the way of life in India. The Islamic art exhibition “From the Mind to the Heart†is important evidence regarding the existence of contemporary Indonesian Islamic Art. The exhibition was held in the holy month of Ramadan 1445 H, at Loman Park Hotel Jogjakarta. The characteristic of the exhibition “From the Mind Down to the Heart†is the sterility of depictions of animate creatures such as humans, animals and others, in other words, in accordance with Islamic law, artistic jurisprudence. This characteristic differentiates it from other or previous exhibitions but has the same spirit, namely preserving and even developing Islamic fine arts in Indonesia. Keywords: mind, heart, existence, fine arts, Islam, Indonesia

References

Anshari, E, Saefudin, (1993) : Islam dan Kebudayaan Indonesia: Dulu, Kini dan Esok, Yayasan Festival Istiqlal.Pustaka Bandung

Asy’arie, Musa. (2008): Filsafat Islam, Sunnah Nabi Dalam Berpikir, Yogyakarta: Penerbit LESFI

Beg, M Abdul Jabbar.,(1980) : Seni di dalam Peradaban Islam. Penerbit Pustaka

Endriawan, Didit. (2015). Interpretasi Spiritualitas Pada Karya Seni Patung Amrizal Salayan. Jurnal Seni Rupa ATRAT, Vol. 3 No. 1, Januari, hal 73-80. Jurusan Seni Rupa STSI: Bandung ISSN 2339-1642

Feldman,E.B,(1967) : Art As Image And Idea, Prince-Hall,INC., Englewood Cliff, New Jersey

Leaman, Oliver.(2004) : Estetika Islam: Menafsirkan Seni dan Keindahan. Bandung: Mizan

Nasr, S., Hossein. (1993) : Spiritualitas dan Seni Islam.Bandung: Mizan

Qardhawi, Yusuf., (1998): Islam Bicara Seni. Intermedia

Sabana, Setiawan. (2002). Spiritualitas Dalam Seni Rupa Kontemporer Di Asia Tenggara : Indonesia, Malaysia, Thailand, Dan Filipina Sebagai Wilayah Kajian. Bandung: Perpustakaan FSRD Bandung

Subarna, S., (1986) : Pengantar Seni Rupa Islam: Islam, Ilmu dan Seni. Bandung: Perpustakaan FSRD ITB

Yudoseputro, Wiyoso. 1986. Pengantar Seni Rupa Islam di Indonesia. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung

Lawangwangi Art & Science Estate, (2010), Katalog: Sign and After Contemporary Islamic Art, Bandung:

Artsociestes (2010), Katalog : Inside Islam-Dari Ahmad Sadali,A.D Pirous, Tisna Sanjaya dan Ahdiat Joedawinata,

Bandung: Artsocietes

Published

2024-01-17

How to Cite

Endriawan, D. (2024). PAMERAN "DARI AKAL TURUN KE HATI" SEBAGAI BENTUK EKSISTENSI KEKINIAN SENI RUPA ISLAM INDONESIA. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 12(1), 44–52. https://doi.org/10.26742/atrat.v12i1.3512

Citation Check