TRESNA SUMIRAT: TAFSIR ROMANTIKA SANG PANGERAN SUMEDANG LARANG

Authors

  • Ai Mulyani
  • Caca Sopandi

DOI:

https://doi.org/10.26742/pib.v0i0.3116

Abstract

Judul karya tari Tresna Sumirat diambil sebagai materi penelitian karena dianggap tepat dan penting untuk dilakukan. Dengan melihat fenomena dalam pertumbuhan dan perkembangan tari berpasangan khususnya yang bertemakan percintaan sangat minim dan sangat jarang ditemukan dalam bentuk tarian lepas atau tarian yang sudah dibakukan berdasarkan susunan koreografi, musik iringan, dan tata rias busana. Tari Tresna Sumirat ini dipandang penting untuk diciptakan sebagai model atau babon dalam khasanah perkembangan tari-tarian Sunda khususnya sebagai bagian yang penting dalam repertoar bentuk penyajian tari berpasangan yang bertemakan percintaan dari rumpun tradisi kecil, seperti yang terdapat pada tari berpasangan dalam tari wayang dan tari rakyat. Tari Tresna Sumirat ini terinspirasi dari cerita Sumedang larang dalam episode pertemuan kembali antara Prabu Gesan Ulun dan Harisbaya. Dalam penciptaan tarian, ini digunakan metode partisipan, pengalaman dalam mengamati pertumbuhan tari-tarian putri, dan studi pustaka kemudian dalam proses penciptaan dan pemilihan koreografinya menggunakan metode ekplorasi, komposisi, dan evaluasi. Adapun hasil dari terciptanya tarian berpasangan Tresna Sumirat ini dimaksudkan sebagai materi pembelajaran (mata kuliah) khususnya pada Program Studi Tari Sunda dan melengkapi mata kuliah bentuk penyajian tarian tunggal dan tarian kelompok yang telah ada sebelumnya. Selain itu tari ini dimaksudkan untuk memperkaya khasanah repertoar tari-tarian Sunda yang berpijak dari tari tradisi. Kata Kunci: Tari, Sumedang, Tresna Sumirat.

Downloads

Published

2024-01-18