Makna Dibalik Pertunjukan Surak Ibra (Boboyongan) Garut

Authors

  • Rudi Sirojudin Abas Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Fitri Leles, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/pantun.v3i2.968

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan makna dalam pertunjukan Surak Ibra (Boboyongan) di Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut. Kajian ini menggunakan pendeka- tan ilmu antropologi dengan metode pene litian yang bert sifat kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori strukturalisme Levi Strauss terutama untuk mencari makna dari pertunjukanSurak Ibra ini. Pertunjukan Surak Ibra (Boboyongan) merupakan seni peryunjukan helaran, yang didalamnya terdapat unsur-unsur berupa seni musik, tari dan rupa Hasil telaah menunjukan, bahwa pertu njukan Surak Ibra mempunyai makna di setiap unsur pertunjukannya, yaknisebagai  alat pemersatu identitas masyarakat; Me ngandung pesan bahwa “cobaan kehidu- pan”  harus dihadapi dengan perjuangan; Perjuangan gigih tanpa lelah, menghasil kan penyelesaian yang baik, dan menda patkan kepuasan.

 

Kata kunci: Surak Ibra (boboyongan), strukturalisme, makna.

References

Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2001. Strukturalisme Levi-Strauss Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Galang Press.

Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2011. Bahasa Sebagai Studi Kebudayaan di Indonesia-Antropologi Struktural di Indonesia. Jurnal Universitas Gajah Mada. Edisi XXXVII/ NO.1/ 2011.

Endaswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan: Idiologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Heriyawati, Yanti. 2016. Seni Pertunjukan dan Ritual. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

----------. 2013. Kuasa Upacara Reproduksi dan Rekonstruksi Sukur Bumi di Rancakalong Sumedang Jawa Barat. Yogyakarta: UGM.

Ihromi, T.O. 1981. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: PT. Gramedia.

Indahsari, Egi Galih. 2002. Karawitan dalam Pertunjukan Surak Ibra. Bandung: STSI Bandung

Jaeni. 2007. Komunikasi Seni Pertunjukan. Bandung: Etnoteater Publisher.

Kaplan, David dan Albert A. Manners. 2000. Teori Budaya. Diterjemahkan oleh Landung Simatupang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kayam, Umar. 1981. Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan.

Koentjaraningrat. 1979. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Kurzweil, Edith. 2004. Jaring Kuasa Strukturalisme. Diterjemahkan oleh Nurhadi. Bantul: Kreasi Wacana.

Kwarry, A Deny. 2003. Gambaran Ilmu Bahasa. Yogyakarta: UMY Press.

Moleong, Lexy, J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nugroho, Heri; Soemanto, Soebakti; Heriyawanti, Yanti. 2012. Relasi Kuasa dalam Praktik Sukur Bumi. Jurnal Kawistara. Vol. 2 No.2/2012. 203-217.

Sasmedi, Idi. 1994. Seni Tradisional Surak Ibra. Garut. Dinas Budaya Pariwisata.Sirojudin, Rudi. 2010. Perkembangan Seni Surak Ibra (Boboyongan), Bandung: STSI Bandung.

Soedarsono, R.M. 1999. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Yogyakarta: TB. Social Agency.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Strauss, Claude Levi. 2005. Antropologi Struktural. Diterjemahkan oleh Ninik Rochani Sjams. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Sumardjo, Jakob. 2001. Seni Pertunjukan Indonesia: Suatu Pendekatan Sejarah. Bandung: STSI Press.

Webtografi:

www.jelajahgarut.com (diunggah Tgl. 10, September 2018)

Downloads

Published

2019-09-11

Citation Check