Kreatifitas Pengrajin Dalam Pengembangan Kerajinan Bambu Desa Selaawi Kecamatan Garut

Authors

  • Sandi Rediansyah Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Indonesia
  • Wanda Listiani Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Indonesia
  • Dinda Satya Upaja Budi Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/pantun.v7i2.2257

Keywords:

Selaawi, Kerajinan Bambu, Hiasan Tutup Lampu, Kreativitas

Abstract

Bamboo crafts in Garut area, more precisely in Selaawi District, are a picture of empowering surrounding natural products to become something playing a very important role for Selaawi community. In addition to being used for personal needs, bamboo is also a source of livelihood for the surrounding community. The bamboo craft which becomes the pride of Selaawi people is a large bird cage. Some of the things becoming a problem in this study are how big the influence on the development of the shape and variety of lampshade decorations, both from the outside community and from the people of Selaawi Region itself. This study uses qualitative methods with interviews. The data analysis is conducted inductively from important themes to common themes. The expected contribution of this study is to encourage the creativity of the craftsmen to create a new and diverse form of crafts. Moreover, it is significant to introduce bamboo handicrafts to the wider community as a characteristic or identity originating from Selaawi District Region.

Keywords: Selaawi, Bamboo Crafts, Decorative Lamp Covers, Creativity

 

ABSTRAK

Kerajinan bambu di daerah Garut, lebih tepatnya di Kecamatan Selaawi merupakan gambaran pemberdayaan hasil alam yang ada di sekitar menjadi sesuatu yang sangat berperan penting untuk masyarakat Selaawi. Bambu selain dimanfaatkan untuk keperluan pribadi juga menjadi salah satu mata pencaharian bagi masyarakat sekitar. Kerajinan bambu yang menjadi suatu kebanggaan masyarakat Selaawi ialah sangkar burung yang berukuran besar. Beberapa hal yang menjadi masalah pada kajian ini adalah seberapa besar pengaruh terhadap pengembangan bentuk dan ragam hiasan tutup lampu, baik dari masyarakat luar maupun dari masyarakat Daerah Selaawi itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara. Kemudian analisis data secara induktif dari tema-tema yang penting ke tema yang biasa, serta mengartikan makna dari data. Hasil yang diharapkan pada kajian ini ialah kreativitas para pengrajin ini menjadi modal utama dalam menciptakan suatu kerajinan bentuk baru dan beragam sekaligus memperkenalkan kerajinan bambu ke masyarakat luas sebagai ciri khas atau identitas yang berasal dari Daerah Kecamatan Selaawi.



References

Dinas Komunikasi dan Informa ka Kabupaten Garut. (2017). Jelajah Pesona Garut. CV. Bangkit Jaya.

Djelantik, A. A. M. (1990). Pengantar Dasar Ilmu Estetika. https://opac.isi.ac.id/index.php?p=show_detail&id=10822&keywords=#gsc.tab=0

Eskak, E. (2016). Bambu Ater (Gigantochloa Atter) Sebagai Bahan Substitusi Kayu Pada Ukiran Asmat. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah. https://doi.org/10.22322/dkb.v33i1.1039

Fitriana, A. N. (2014). Pengembangan Industri Kreatif Di Kota Batu (Studi Tentang Industri Kreatif Sektor Kerajinan Di Kota Batu). Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 2(2), 281–286.

Gustami, S. (2007). Butir-butir Mutiara Estetika Timur. Prasista.

Hamali, S. (2012). 17)Pengaruh inovasi terhadap kinerja bisnis pada industri kecil pakaian jadi kota bandung. Universitas Bina Nusantara Jakarta, 311–323. Jiao, J., & Tang, P. (2019). Application of bamboo in a design–build course: Lianhuadang Farm project. Frontiers of Architectural Research. https://doi.org/10.1016/j.foar.2019.09.003

Jiao, J., & Tang, P. (2019). Application of bamboo in a design–build course: Lianhuadang Farm project. Frontiers of Architectural Research. https://doi.org/10.1016/j.foar.2019.09.003

Lanudin, D. (2018). Pengembangan Bakat Kreativitas Anak. Jurnal Teknodik, 10(19), 174. https://doi.org/10.32550/teknodik.v10i19.399

Nugraha, S. (2002). Asian ways of Creativity: Keeping Tradition Alive?

Nurmalasari, I., & Goestav, B. (2020). Klasifikasi Balok Laminasi Bambu (studi Kasus Pabrik Laminasi Bambu PT. Indonesia Hiju Papan Cisolok Jawa Barat). Jurnal Student Teknik Sipil Edisi Volume 2 No. 3 September 2020, 2 (3), 183-191.

Pertiwi, R. (2015). Kajian Perubahan Bentuk Bubu Ikan Berbahan Dasar Bambu (Studi Kasus: Rajapolah Tasikmalaya). Inosains, 10 (2).

Rachmanto, Ellyas Arini Wanda, Winny Astuti, dan R.A.P. (2020). Perubahan Komponen Kampung Batik Laweyan Surakarta untuk Mendukung Kota Kreatif Desain. Desa-Kota, 2, 86-99.

Rediansyah, S. (2019) Struktural Fungsional Seni Kerajinan Bambu Masyarakat Selaawi, Garut. Pantun Jurnal Iliah Seni Budaya, 4 (2), 155-165

Rispul, R. (2012) Seni Kriya Antara Tekhnik dan Ekspresi Corak, 1 (1) 91-100. http://doi.org/10.24821/corak.v1i1.2315

Rochmawati, A., & Hadi, M. (2017). Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Pengrajin Tenun Ikat Bandar Kidul sebagai Produk Unggulan daerah (studi pada sentra Kerajinan tenun ikat bandar kidul kota kediri). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 3 (11), 1827-1831.

Sitepu, J. M., & Hutasuhut, S. N. H. (2017). Meningkatkan Kemampuan Kreativitas anak melalui media permainan Bounch MAgic VAll pada kelompok A di Ra Al-Fathin Kecamatan Medan Belawan. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam, 9(2), 40-51. https://doi.org/10.30596/intiqad.v9i2.1381

Downloads

Published

2022-12-21

Citation Check