Intensitas Pacaduan dalam Pola Hidup Masyarakat Kampung Sarkanjut

Authors

  • Hadianto Hadianto Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB), Indonesia
  • Retno Dwimarwati Institut Seni Budaya Indonesi (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Dinda Satya Upaja Budi Institut Seni Budaya Indonesi (ISBI) Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/pantun.v7i2.2254

Keywords:

Pola hidup, tradisi lisan, pacaduan, intensitas, representasi

Abstract

The patern of community life is the result of ancestral ideas for the future life of the community. This lifestyle is agreed upon by certain communities as a way of life and is passed on to the next generation. The patern of life in the Sundanese people is passed down from karuhun or ancestors to their descendants through oral tradition. This is intended to facilitate the process of inheritance. One of the oral traditions found in the lifestyle of the people of Sarkanjut village is pacaduan. Pacaduan or prohibition in the life of Sarkanjut people consists of cadu beunghar and cadu nyinghareup kaler. Those two pacaduan or prohibition have a deep message to convey. The method used in this study was qualitative by using the intensity approach of representation theory. This approach is aimed to reveal the reasons why cadu beunghar and cadu nyinghareup kaler exist in Sarkanjut community. This research tries to understand the conventions or rules mentioned in the races so that they can be understood and be implemented by the people of Sarkanjut todays.

Keywords: Patern of life, oral tradition, competition, intensity, representation

 

ABSTRAK

Pola hidup masyarakat merupakan hasil pemikiran leluhur untuk kehidupan masyarakat yang akan datang, pola hidup ini disepakati oleh masyarakat tertentu sebagai pegangan hidup dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Pola hidup pada masyarakat Sunda diwariskan dari karuhun atau leluhur kepada keturunannya melalui tradisi lisan, hal ini dimaksudkan untuk dapat mempermudah proses pewarisannya. Tradisi lisan yang ditemukan dalam pola hidup masyarakat kampung Sarkanjut salah satunya adalah pacaduan, pacaduan atau larangan dalam kehidupan masyarakat Sarkanjut terdiri dari cadu beunghar dan cadu nyinghareup kaler, dari kedua pacaduan tersebut tentunya memiliki pesan mendalam yang ingin disampaikan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan intesitas dari teori representasi, pendekatan ini dimaksudkan agar dapat diketahui dapat ditemukan alasan-alasan mengapa hadirnya cadu beunghar dan cadu nyinghareup kaler pada masyarakat Sarkanjut. Penelitian ini diharapkan dapat memahami konvensi atau aturan yang sebutkan dalam pacaduan hingga dapat dipahami secara logis dan dapat dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat Sarkanjut saat ini.

References

Danadibrata, R.A, (2006), Kamus Basa Sunda, Bandung: Kiblat

Du Gay, Paul. Hall, S. Janes, Linda. Madsen, Anders Koed. Mackay, Hugh. & Negus, Keith. (2013). Doing Cultural Studies: The Story of The Sony Walkman. London: Sage Publications Ltd.

Hall, S. (1990). Cultural Identity and Diaspora. Durham and london: Duke University Press.

Hall, S. (1997). Representation. London: Sage Publications Ltd.

Hall, S. (2019). Cultural Identity and Diaspora. Durham and london: Duke University Press.

Satjadibrata, R. (2019), Kamus Sunda-Indonesia, Bandung: Kiblat

Sumardjo, J (2010). Estetika Paradoks, Bandung: Sunan Ambu Press

Jakob Sumardjo. 2013. Simbol-Simbol Mitos Pantun Sunda, Bandung: Kelir.

Sumardjo, J (2015). Sunda Pola Rasionalitas Budaya, Bandung: Kelir

Anshari, Bayu Iqbal. Dede, Moh. Tirtayasa, Rio. Tiryadi, Musthafa, Kemal. (2017). Kajian Etnosemantik dalam Toponimi Wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon: Jurnal Laboratorium Leksikologi dan Leksikografi, ISSN: 2407-1307. Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Sobarna, C. Gunardi, G, Wahya. (2018). Toponimi Nama Tempat Berbahasa Sunda di Kabupaten Banyumas : Jurnal Panggung Volume 28. Bandung : Institut Seni dan Budaya Indonesia. Bandung

Sihombing, Veronika Santy, (2018). “Toponimi Desa-Desa di Kabupaten Dairi”. Skripsi, Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Sumatra Utara, Medan

Mahmud Arip. (2013). “Paradigma Pendidikan Masyarakat Sunda”. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan. Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga. Yogyakarta

Nenden Rizky Amelia, Lina Meilinawati Rahayu, Yati Aksa. (2017). “Representasi Budaya Dalam Novel Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono”. Jurnal Pesona, Vol. 3. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjajaran. Bandung

Muzayyanah D.F., I., & Kustini, K. (2013). REALITAS PEMENUHAN HAK-HAK SIPIL MASYARAKAT ADAT KAMPUNG DUKUH GARUT. Harmoni, 12(3), 83–95. Retrieved from https://jurnalharmoni.kemenag.go.id/index.php/harmoni/article/view/160

Downloads

Published

2022-12-21

Citation Check