Aspek Organologis dan Musikologis Suling Kebyar
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v28i1.482Abstract
ABSTRACT
Suling kebyar (kebyar flute) is a flute that is used in a Gong Kebyar ensamble. Gong Kebyar can be interpreted as a gamelan in which it plays using the system of "kekebyaran" that is playing by prioritizing the compactness of voice, melody, and the tempo in a full variation. Suling kebyar is studied from the organological and musicological approaches. From the organological aspect, it indicates that the place to find the materials is nearly vanished; the drying process requires a longer time, while the tool and manufacture procedures are simple. Meanwhile from a musicoloical aspect, it indicates that the gending using the flute mostly has a motif, not patterned, and has a smooth character. The musical aspect produces a falseto sound because of the tones coming from the bilah instruments (gangsa, jublag, and jegogan) which have two versions of sound, namely pengumbang and pengisep.
Keywords: kebyar flute, organology and musicology approaches
ABSTRAK
Suling kebyar adalah suling yang digunakan dalam perangkat gong kebyar. Gong Kebyar dapat diartikan sebagai suatu barungan/perangkat gamelan yang menabuhnya menggunakan sistem “kekebyaran”, yaitu menabuh dengan mengutamakan kekompakan suara, melodi, dan tempo penuh variasi. Suling Kebyar dikaji dari aspek organologis dan musikologis. Hasil penelitian organologis menunjukkan bahwa lokasi bahan sudah mulai langka, proses pengeringan membutuhkan waktu relatif lama, sedangkan alat dan kronologis pembuatan bersifat sederhana. Sedangkan hasil kajian musikologis menunjukkan bahwa gending yang menggunakan suling kebanyakan bermotif, bukan jalinan, yang berkarakter halus. Musikalitas yang dihasilkan berkesan fals (blero), karena nada-nada dari instrumen bilah (gangsa, jublag, dan jegogan) memiliki suara dua versi yakni: pengumbang dan pengisep.
Kata Kunci: suling kebyar, organologis, dan musikologis
References
Abdullah, M. S. (2017). Kajian Organologi Musik Bundengan di Wonosobo. (Sarjana), Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia, Surakarta.
Chaya, I N. (1990). I Mario Perintis Pembaharuan Tari Bali. (Magister), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Dibia, I W. (1979). Sejarah Perkembangan Gong Kebyar di Bali. Dalam bentuk brosur. Tp.
Hendarto, S. & Hastanto, S. (2011). Organologi dan Akustika I & II. Bandung: Lubuk Agung.
McPhee, C. (1996). Music in Bali: A Study in Form and Instrumental Organization in Balinece Orcestral Music. New Haven and London: Yale University Press.
Raharjo, W. D. (2015). Kajian Organologis Suling Sléndro dan Pélog Gaya Surakarta Studi Bahan: Bambu, Pipa PVC dan Aluminium. (Sarjana), Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia, Surakarta.
Rembang, I N. (1977). Daftar Kalsifikasi Gamelan Bali. Kertas kerja untuk Serasehan Besar Karawitan Bali di Pusat Kebudayaan Jawa Tengah di Surakarta. Tanggal 27 s/d 31 Agustus.
Santosa. (2008). Eksplorasi dalam Komunikasi Musikal Pertunjukan Gamelan. Panggung, 18 (1), 16-17.
Senen, I W. (1993). Wayan Beratha Tokoh Pembaharuan Gamelan Kebyar Di Bali. (Magister), Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Sudarto, T. (2010). Tari dalam Perubahan Politik di Keraton Cirebon. Panggung 20 (4), 355-366.
Sugiartha, I G. A. (1996). Gemelan Pegambuhan Pengaruhnya Terhadap Gamelan Golongan Madia Dan Baru Dalam Karawitan Bali. (Magister), Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Mustika, M. (2015). Peringatan 100 Tahun Gong Kebyar Pengaruhnya Terhadap Kesenian Tabuh di Bali Luar Biasa. Majalah Hindu Raditya Edisi 218.
Sukerta, P. M. (2009). Gong Kebyar Buleleng Perbedaan dan Keberlanjutan Tradisi Gong Kebyar. Surakarta: Institut Seni Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.