PANJI DALAM TRADISI SENI PERTUNJUKAN: Alih Estetika dari Keraton Merasuki Estetika Kerakyatan
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v33i4.2917Abstract
References
Adhiyatna, A. R. (2021). Tradisi Pertunjukan “Wayang Beber” sebagai Wujud Nadar Masyarakat di Dusun Karangtalun,
Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. Jurnal Budaya Nusantara.: Vol. 5 No. 1 September 2021.
Andalas, E. F. (2018). Meninjau Kembali Identitas Budaya Jawa di Era Globalisasi: “Panji” sebuah Representasi Identitas Lokal Jawa Timur Conference: Budaya Jawa dalam Tantangan Globalisasi dan Pengembangan Budaya Nasional At: Universitas Muhammadiyah Malang.
Andalas, E. F. dan Iswatiningsih, D. (2020). Mengenal Tokoh Panji dalam Beragam Media. Malang: Pelangi Sastra.
Baried, S. B. dkk. (1987). Panji: Citra Pahlawan Nusantara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Berg, C.C. (1974). Penulisan Sejarah Jawa, diterjemahkan oleh Gunawan. Jakarta: Bhatara.
Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiyono, S. C. (2014). Ceritera Panji dalam Perspektif Sejarah. Jurnal Budaya Nusantara: Vol. 1 No. 2. 141-146. |
Clara, B. P. (2020), Masked Panji plays in nineteenth-century Java The story of Kuda Narawangsa, Wacana: Vol. 21 No. 1 2020. 1-27.
Danardana, A.S.(1989). Sastra Miruda. Jakarta:Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dedeh, N. H. (2011). Pengaruh Tarekat pada Topeng Cirebon. Holistik: Vol: 12 No. 02, Desember 2011/1433 H. 41-59. https://www.youtube.com/watch?v=UQiO9UrrkI0
Dewi, T. K. S. (2018). Panji Tradition in The Jaranan Jor and Wayang Timplong Performance Arats in East Java , ISLLAC : Journal of Intensive Studies on Language, Literature, Art, and Culture Volume 2 Issue 2, 2018 Journal
homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jisllac.
Fadli, M. R. (2021). Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif. Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, ISSN: 1412-1271 (p); 2579-4248 (e). Vol. 21. No. 1. (2021). pp. 33-54 doi: 10.21831/hum.v21i1. 38075. 33-54.
Gandang, G. S. (2017). “Tantangan Perguruan Tinggi Seni Selaku Agen Pembangunan Seni dan Budaya Indonesia 4.0.“, Seminar Nasional Dies Natalis ke-34 Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Haryono, T. (2004). Seni Pertunjukan pada Masa Jawa Kuno. Yogyakarta: Pustaka Raja.
Haryono, T. (2005). Seni Pertunjukan Masa Jawa Kuna : Tinjauan Perspektif Historis-Arkeologis, makalah Seminar Budaya Air Kediri Tahun 2005.
Hikmah, Fitrotul dan Roihanah. (2017).”A Javanese Panji Romance: Analisis Struktur Cerita Panji pada Naskah Wangbang Widèya,”, Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj, Vol.01 No.02 2017. 29-46.
Irawan, Y. (2004). “Suntingan Teks Panji Jayakusuma”, skripsi. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Irawanto, R. dan Arimbawa, AAG. R. (2022), “The Development of the Wayang Panji Nusantara Network Model to Strengthen the Articulation of the Panji Culture in Southeast
Asia” in International Conference on Art, Design, Education and Cultural Studies (ICADECS) 2021, KnE Social Sciences, pages 310–316. DOI 1 0 . 1 8 5 0 2 / k s s .v7i13.11676
Kaeh, A. R. (1989). Panji Narawangsa. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia.
Kamajaya. (1981). Serat Sastra Miruda. Jakarta :Proyek Pembinaan Buku Sastra Daerah dan Indonesia, Depdikbud.
Saputra, K. H. (1998). Aspek Kesastraan Serat Panji Angreni. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Saputra, K. H. (2005) . Percik-percik Bahasa dan Bahasa Sastra Jawa. Cetakan Kedua. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Saputra, K. H. (2011). Panji Angronakung. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Saputra, K. H. (2013). Pengantar Filologi Jawa. Cetakan Kedua. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Khairi, W. K. W. M., dk k (2017) Hikayat Kelana Sita Kembara: Manuscript of a Malay’s Panji Tale. Malay Literature: Volume 30 Number 1 Juni 2017 .62-98.
Kieven, L. (2014). “Simbolisme dalam Reliefrelief di Candi Zaman Majapahit”, Makalah Seminar Cerita Panji sebagai Warisan Dunia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, 28-29 Oktober 2014.
Kieven, L. (2022) Panji and Sekartaji on the move. Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia: Vol. 21: No. 1, Article 4. 69-102.
Madiono. (2014). Jaran Kinanti Asmaradana. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Manuaba, I. B. P., dkk. (2013). Keberadaan dan Bentuk Transformasi Cerita Panji. Litera Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya: Volume 12, Nomor 1, April 2013. 53-67.
Mufrihah, D. Z. (2017). Fungsi Dan Makna Simbolik Kesenian Jaranan Jur Ngasinan Desa Sukorejo Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar, MUDRA Jurnal Seni Budaya: Volume 33, Nomor 2, Mei 2018 p 11 – 21.
Munandar, A. A. (1992). “Cerita Panji dalam Masyarakat Majapahit Akhir” dalam Lembaran Sastra Universitas Indonesia 17/Juli 1992, hlm. 1-16. Depok: Fakultas Sastra UI.
Nurcahyo, H. (2018). Gagagasan Cerita Panji sebagai Aspek Keteladanan. Jurnal Budaya Nusantara: 1(2), 117–130. https://doi.org/10.36456/b.nusantara.vol1.no2.a1573.
Nurasih, N. dan Supriyatna, N. (2019). Transformasi Topeng Rumyang Gaya Slangit Melalui Penyadapan dan Pelatihan di Sanggar Tari Topeng Adiningrum Cirebon. Jurnal seni Makalangan Vol 6, No 2 ( 2 0 1 9 ) , 1-8.
Ong, W. J. (1996). Orality & Literacy. The Technologyzing of the World. London and New York: Roudledge.
Pigeaud, T. G. (1938). Javaanse Volkertningen:bijdrage tot Debesschrijving van Land en Volk. alih bahasa Muhamad Husodo Pringgokusuma. Batavia Volklectuur.
Pigeaud, T. G. (1967). Literature of Java. Catalogue Raisonné Javanese anuscripts in the Library of the University of Leiden and Other Public Collections in the Netherlands. The Hague: Martinus Nyhoff.
Poerbatjaraka, R.M.Ng. (1968). Tjerita Pandji dalam Perbandingan, diterjemahkan oleh Zuber Usman dan H.B. Jassin. Djakarta: Gunung Agung.
Pradjapangrawit. (1990). Serat Wedha Pradangga. Surakarta: STSI dan Ford Foundation.
Prakosa, R. D. (2009). Tokoh Panji dalam Tradisi Tari dan Pertunjukan, dalam Konservasi Budaya Panji (ed Henry Nurcahyo). Surabaya: Dewan Kesenian Jawa Timur, pp 173-180.
Prakosa, R. D. (2010). Mbah Gandrung Sakral Religi, Etik Dan Estetik, dalam Wayang Mbah Gandrung Kabupaten Kediri, Kediri: Pemerintah Kabupaten K e d i r i . 1-19.
Prakosa, R. D. (2018). Budaya Panji dalam Ekspresi Seni Pertunjukan, dalam Katalog Pameran Besar Seni Rupa tahun 2018 Panji. Jakarta: Direktorat Kesenian, Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pp. 26-33.
Pratama, R. F. (2016). Analisis Visual Tokoh Panji Asmorobangun Dan Dewi Sekartaji Wayang Beber Pacitan, Jurnal Pendidikan Seni Rupa: Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, 393-403.
Prawiranegara, RM. Y. (2009). Sang Panji Pahlawan Kebudayaan, dalam Konservasi Budaya Panji (ed Henry Nurcahyo). Surabaya: Dewan Kesenian Jawa Timur, pp.129-172.
Rachmawati, U., dkk. (2012). Karya Sastra Melayu yang Dipengaruhi Ceritera Jawa (Ceritera Panji), makalah mata kuliah Sejarah Sastra Lama. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Robson, S.O. (1971). Wanban Wideya. The Hague: Martinus Nijhoff.
Samidi. (2015). “Desa “Kutukan” Bagi Para Pejabat (Analisis Semiotika Mitos Joko Modo dari Rembang“, Jurnal Lektur Keagamaan: Vol. 13, No. 1, 2015: 85 – 106.
Santosa, P. W. (2002). Tari Wiring Gaya Surakarta: pengkajian berdasarkan konsep-konsep Kridhawyangga dan Wedhapradangga “, dalam Dewa Ruci Jurnal Pengkajian Penciptaan Seni Vol I. no 1 April 2002. Hal. 81-102.
Sanwani, dkk. (2014). Hikayat Mesa Gimang (edisi revisi). Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Sari, Y. (2017). Tari Bugis Kembar Versi S. Ngaliman (Kajian Kritik Holistik), Greget, Vol. 16 No. 1 Juli 2017. 1-13.
Sastrakartika. (1979). Serat Kridhwayangga Pakem Begsa. Jakarta: Proyek Pembinaan Buku Sastra Daerah dan Indonesia, Depdikbud.
Septyana, N. H. (2012). Sejarah Klenteng Gie Yong Bio di Lasem dan Pengaruhnya Masyarakat. Journal of Indonesian History. Vol. 1 (2) tahun 2012.
Setiyono, J. dan Nugraeni, I.I. (2020). Ceritera Panji, Memory of Then World, dan Pembelajaran Vocabuler di Perguruan Tinggi, Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE): Vol. 6, No. 1, 2020.
Setyoningrum, I. dkk. (2018). Etika Jawa dalam Ceritera Panji, Prosiding SAGA – ISBN: 978-602- 17348-7-2. 59-70.
Nanik, S.P. (2023) Otoritas Estetik pada Pertunjukan Seni Tari sebagai Representasi Kreativitas Seniman Pelaku (Studi Kasus Tari Dolalak di Kabupaten Purworejo) , Jurnal Panggung. V33/N1/03/2023. 28-40.
Sujana, A. ( 2015). Kajian Visual Busana Tari Topeng Tumenggung Karya Satir Wong Bebarang Pada Masa Kolonial. Panggung Vol. 25 No. 2, Juni 2015.
Suarka, I. N. (2016). Perkembangan Revitalisasi Kesenian Berbasis Budaya Panji di Bali, Disampaikan pada Seminar Revitalisasi Budaya Panji di Malang, Jatim, tanggal 25—26 Oktober 2016, diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Pelatihan dan Pengembangan Kesenian (LPPK) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
Suyanto. (2017). “ Menggali Filsafat Wayang Beber untuk Mendukung Perkembangan Industri Kreatif Batik Pacitan”. Panggung: Vol. 27 No. 1, Maret 2017. 87-98.
Tjahjawulan, I. (2019). Bagaimana Pendidikan Tinggi Seni Indonesia, Khususnya Institut Kesenian Jakarta Menghadapi Revolusi Industri 4.0? Jurnal Seni Nasional CIKINI: Vol. 5 No. 2, Desember 2019-Mei 2020.60-71.
Vickers, A. (2022) Reconstructing the history of Panji performances in Southeast Asia. Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia: Vol. 21: No. 2, Article 5. 268-284. DOI: 10.17510/wacana.v21i2.897.
Wiratama, R. ( 2019). Ceritera Panji sebagai Repertoar Lakon Wayang Gedhog Gaya Surakarta: Telaah Struktur Teks Kaitannya dengan Pertunjukan, Jurnal Kajian Seni, Vol. 05, No. 02, April 2019: 129-149.
Wulandari, T., dkk. (2023). Rekonstruksi Nilai Karakter Anak dalam Lakon Lahire Panji Laras pada Pertunjukan Wayang Topeng Malang, Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini: vol. 7, No. 3 (2023). 3449-3460.
Yogyataya. (1923). Serat Wedhataya. Surakarta: Seksi Perpustakaan dan Museum Konservatori Karawitan Indonesia Surakarta.
Zoetmulder, P.J. (1983). Kalangwan. Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang, diterjemahkan oleh Dick Hartoko SJ. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Supani. (60 tahun). Dalang Wayang Beber Pacitan.
Marji. (70 tahun). Dalang Wayang Thengul Bojonegoro.
Santosa. (66 tahun). Dalam Wayang Klithik Bojonegoro.
Ganjar. (30 tahun). Dalang Wayang Beber Sabendina Pacitan.
Rudi Prasetyo. ( 35 tahun). Guru, Dalang Wayang beber Pacitan
Downloads
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.