Analisis Makna Figuratif dan Pergeseran Fungsi Andung “Tangis Ni Tao Toba” dalam Upaya Melestarikan Tradisi Andung Batak Toba

Authors

  • Arsen Nahum Pasaribu Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Indonesia
  • Jubil Ezer Sihite Universitas HKBP Nommensen
  • Sondang Manik Universitas HKBP Nommensen
  • Tiara K asaribu Universitas HKBP Nommensen

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v33i1.2344

Abstract

Penelitian tentang andung Batak Toba telah banyak dilakukan oleh peneliti dan akademisi yang tertarik dengan topik penelitian ini. Tetapi penelitian andung dari segi makna figuratif andung dan pergeseran dari penampilan andung masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk menggungkapkan makna figuratif dari andung “Tangis ni Tao Toba” untuk melihat apakah makna terkandung pada andung tersebut berisikan makna kias yang memberikan warna pada andung tersebut, dan juga dari segi penampilan andung ini apakah ada perbedaan dari penampilan andung pada tradisi kematian Batak Toba. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran suatu kejadian atau fenomena yang diteliti (Sugiono, 2014). Data penelitian ini adalah transkrip andung “Tangis ni Tao Toba” yang diambil dari video andung yang diunduh dari saluran Youtube. Temuan penelitian ini mengkonfirmasi bahwa syair andung “Tangis ni Tao Toba” berisikan makna kias yang didominasi oleh gaya bahasa pesonifikasi, simbol, dan metafor. Bentuk komunikasinya juga memiliki kesamaan dimana si pangandung berkomunikasi dengan MJB melalui tondi (roh) yang disimbolkan dengan alam dan hewan yang ada di sekitar Danau Toba. Sedangkan dari segi penampilan, andung ini berbeda dari penampilan andung pada tradisi kematian masyarakat Batak Toba pada umumnya. Andung ini dalam penyampaianya tidak dilakukan secara spontanitas dan tidak pada acara kematian. Kata kunci: andung, Batak Toba, makna figuratif, pergeseran penampilan

References

Andung “Tangis ni Tao Toba”. diakses pada 1 Februari 2022 dari https://www.youtube.com/watch?v=2TiLMHpH3TU

Cahya (2016). Nilai, Makna, dan Simbol Dalam Pertunjukan Wayang Golek Sebagai Representasi Media Pendidikan Budi Pekerti. Panggung: 26 (2), 117-127

Ekomila, Pakpahan, I. G., dan Fimansyah, W. (2020). Andung-Andung : Cultural Festival As a Endorser of Regional Tourism in District of Toba Samosir. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Antropologi (SENASPA), Vol. 1, Hal 212 – 221.

Flora, H dan Tinambunan, W. E. (2014). Makna Simbol Andung (Ratapan) dalam Upacara Pemakaman Adat Batak Toba Di Pekanbaru. Jom FISIP: 1 (2), 1-12

Hadi, Y. S. (2017). The Legitimacy of Classical Dance Gagrag Ngayogyakarta. Panggung: 27 (4), 388-397

Hodges, W. R. (2006). Referencing, Reframing, and (Re)Presenting Grief through Pop Laments in Toba Batak (North Sumatra, Indonesia). Etnomusikologi: 1(3), 310-318

Hodges, W. R. (2009). Ganti Andung, Gabe Ende (Replacing Laments, Becoming Hymns): The Changing Voice of Grief in the Pre-funeral Wakes of Protestant Toba Batak (North Sumatra, Indonesia). (Ph.D). University of California, Santa Barbara, United States.

Hugo dan Ilona (2018). Penafsiran Makna Lagu Tradisional Batak Toba Andung “Saur Matua Maho Inang” (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure). Semiotika: 10 (1), 86-118

Lumbangaol, S., Karwati, U., dan Latifah, D. (2019). Vokal Tradisi Batak Toba “Andung”. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya: 3 (1), 50-55.

Manalu, D. Y. H. (2018). Makna Lirik Nyanyian Andung Dalam Upacara Kematian Sarimatua Pada Masyarakat Batak Toba di Samosir. Selonding: 14 (14), 2030-2044

Pramanik, N. D., Dienaputra, R. D., Wikagoe, B., dan Adji, M. (2020). Makna Simbolik dan Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Seni Pakemplung di Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur. Panggung: 31 (1), 74-92

Putra, I. M. and Puspitasari, A. (2020). An Analysis of Figurative Language in Jalaluddin Rumi’s Quotes in Book the Meaningful Life With Rumi. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia: 5 (7), 303-313

Saragih, B. M., Situmorang, H., dan Sibarani,

R. (2020). Tradisi Andung dalam Suku Batak Toba. In TALENTA Conference Series, Vol. 3, 13-18.

Sihombing, H. (2019). Comparison of Lament Songs in the Old Testament and the Andung Andung in the Toba Batak Culture. In 1st International Conference on Education, Society, Economy, Humanity and Environment (ICESHE 2019).

Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 414, 172-176.

Silalahi, R. dan Purba, P. (2015). Kesepadanan Andung – Andung Batak Toba. Bahasa dan Seni: 43 (1), 132-142

Sinaga, Y. (2020). Analisis Fungsi, Makna, Dan Struktur Musikal Andung Pada Masyarakat Batak Toba Di Desa Lingga Raja Ii, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi. (Sarjana). Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeth Tindaon, R , Simatupang, G. R. L. L., Ganap, V., dan Timbul Haryono, T. (2016).

Mangandung dalam Perkabungan Masyarakat Batak Toba. Resital: 17 (3), 131-139

Tindaon, R. (2018). Andung-Andung Mate di Ranto. Resital: 19 (1), 46-53

Published

2023-03-31

How to Cite

Pasaribu, A. N., Sihite, J. E., Manik, S., & asaribu, T. K. (2023). Analisis Makna Figuratif dan Pergeseran Fungsi Andung “Tangis Ni Tao Toba” dalam Upaya Melestarikan Tradisi Andung Batak Toba. Panggung, 33(1), 1–13. https://doi.org/10.26742/panggung.v33i1.2344

Citation Check

Most read articles by the same author(s)