Estetika Teknik Chinese Painting pada Karya Seniman Keturunan Tionghoa di Indonesia

Authors

  • Sangid Zaini Gani Bina Nusantara Universiti, Indonesia
  • Agus Cahyana
  • Farid Kurniawan Noor Zaman

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v32i4.2270

Abstract

Seni lukis Tiongkok merupakan salah satu kesenian yang berkembang di Asia dan juga merupakan cikal bakal dari gaya-gaya modern saat ini, dimulai dari dinasti Song yang memperkenalkan seni lukis Shui Mo yang berlandaskan pada pemahaman terhadap nilai Tao yang dianut oleh masyarakat Tiongkok dan berkembang pesat hingga dinasti Tang hingga pada akhirnya muncul nilai dan prinsip canon yang merupakan 6 prinsip yang dipegang teguh oleh seniman Tiongkok yang di cetuskan oleh Hsien Ho. Seni lukis Tongkok yang berkembang menjadi Gongbi Hua gaya yang mengedepankan detail dan Xieyi gaya yang cenderung ekspresif dengan penggunaan teknik kuas, berkembangnya seni lukis Tiongkok terjadi juga di Indonesia seperti Lee Man Fong, Lim Wasin, Chiang Yu Tie hingga Chusin Setiadikara yang memiliki darah keturunan Tiongkok memperkenalkan gaya Lukis Tiongkok dengan mengangkat tema budaya indonesia yang memiliki ciri khas tersendiri yang berlandaskan pada 6 Prinsip seni lukis Tiongkok. Kata kunci: estetika, gongbi, xieyi, canon

References

AK, Warul Walidin, and Tabrani ZA. (2015). Metodologi penelitian kualitatif & grounded theory. FTK Ar-Raniry Press.

Ariesa Pandanwangi, Belinda Sukapura Dewi. (2016). Kolaborasi Budaya pada Lukisan Tradisional Tiongkok di Indonesia. Pantun Jurnal Ilmiah Seni Budaya, 1(2).

Pandanwangi, A., & Damayanti, N. (2017). Visualisasi Perempuan Pada Lukisan Tradisional Tionghoa Di Indonesia (Analisis Karya-karya Seni Lukis Lee Man Fong dan Chiang Yu Tie). Panggung, 27(2).

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1), 33-54.

Hartaka, Dick. (1984). Manusia dan Seni. Yogyakarta. Yayasan Kanisius.

Merriam, S., B., & Grenier, R., S. (2019). Qualitative research in practice: examples for discussion and analysis. Jossey-Bass.

Pramono, M. (2005). Filsafat Seni Taoisme. Jurnal Prasasti, 15(58), 1-17.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Reza Jurnaliston, Titiek Suliyati. (2021). Lembaga Seniman Yin Hua: Media Aktualisasi Seni Lukis Etnis Tionghoa, 1955-1965. Historiografi, 2(1).

Rudin, T. (2017). Ajaran taoisme dan mistisisme Islam (studi komparatif). Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains, 6(2), 271-294.

Sleeboom, Margaret. (2004). Academic Nations in China and Japan: Framed in Concepts of Nature, Culture and the Universe. Routledge publishing.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Walidin, W., Saifullah, & Tabrani. (2015). Metodologi penelitian kualitatif & grounded theory. FTK Ar-Raniry Press

Wong, Eva. (2001). Inti Ajaran Tao. Jakarta: Erlangga.

Yudoseputo, Wiyoso. (2002). “Pengaruh Tiongkok dalam Seni Indonesia”, dalam Hilda Soematri, Indonesia Heritage: Seni Rupa, Jakarta: Grolier International

Published

2022-12-31

How to Cite

Gani, S. Z., Cahyana, A., & Zaman, F. K. N. (2022). Estetika Teknik Chinese Painting pada Karya Seniman Keturunan Tionghoa di Indonesia. Panggung, 32(4), 515–526. https://doi.org/10.26742/panggung.v32i4.2270

Citation Check