UPAYA PENYEBARAN NILAI NILAI KARAKTER PADA TARI KÉLANGAN

Authors

  • Wahyu Hadisuroso Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran Jatinangor
  • Muhamad Adji Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran Jatinangor
  • Teddi Muhtaddin Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran Jatinangor

DOI:

https://doi.org/10.26742/mklng.v11i1.3407

Keywords:

Kondisi Sosial, Tari Kélangan, Nilai Karakter, Resepsi Audiens/Khalayak

Abstract

ABSTRAK Kondisi sosial sebagian masyarakat khususnya kaum muda terindikasi sedang kehilangan jatidiri, akibat bergesernya nilai-nilai hidup yang hakiki dan adanya pengaruh budaya luar. Penelitian ini membahas tentang upaya penyebaran nilai-nilai karakter pada tari Kélangan. Melalui teori Resepsi Encoding-Decoding Stuart Hall, bertujuan mendeskripsikan bagaimana proses penyebaran nilai-nilai karakter pada tari Kélangan dan bagaimana khalayak memaknai gagasan tesebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitiatif berdasarkan metode Bogdan dan Taylor. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data terdiri dari data primer berupa hasil wawancara dan data sekunder berupa catatan, buku, tesis, jurnal, foto dan video dan data lapangan. Tujuan penelitian menunjukan nilai-nilai karakter pada tari Kélangan antara lain nilai religius, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, toleransi, sopan santun dan kewaspadaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan audiens/khalayak terhadap upaya penyebaran nilai-nilai karakter pada tari Kélangan beragam: (1) sebagian besar menerima secara utuh wacana yang disebarkan oleh pencipta tari; (2) sebagian lagi menerima, namun menyandinya dengan makna yang berbeda dan (3) audiens/khalayak menolak sama sekali wacana tersebut dan menyandinya dengan caranya sendiri. Kata Kunci: Kondisi Sosial, Tari Kélangan, Nilai Karakter, Resepsi Audiens/Khalayak. ABSTRACT THE EFFORTS TO DISSEMINATE CHARACTER VALUES ON KÉLANGAN DANCE, JUNE 2024. The social conditions of some people, especially young people are indicated to be losing identity, due to the shifting of essential life values and external cultural influences. This research discusses efforts to disseminate character values in the Kélangan dance. Through Stuart Hall's Encoding-Decoding reception theory, the research aims to describe how the process of spreading character values in the Kélangan dance and how the audience interpreted the idea. This research is a qualitiative descriptive based on the Bogdan and Taylor methods. The techniques of collecting data through observation, interviews and documentation. Data sources consist of primary data in the form of interview results and secondary data in the form of notes, books, thesis, journals, photos and videos, and field data. The purpose of the study shows character values in the Kélangan dance, among others, religious values, discipline, responsibility, co-operation, tolerance, courtesy and vigilance. The results of the research show that the interpretation of the audience towards the efforts to spread the character values in the Kélangan dance is varied: (1) mostly received the discourse that was distributed by the creator of the dance; (2) Some accepted, but signed it with different meanings and (3) Audience rejected the discourse and signed it in their own way. Keywords: Social Condition, Kélangan Dance, Characteristic Values, Audience Reception.

References

Caturwati, E. at all. (2013). Pencak Nampon Trirasa sebagai Sumber Gerak Tari Kembang Ligar dan Tari Kélangan. Penelitian hibah Pascasarjana Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, Pengembangan Potensi Seni Budaya di Jawa Barat.

Dalmeri. (2014). Pendidikan untuk pengembangan Karakter( Telaah terhadap gagasan Thomas Lichona dalam educating for character). Al Ulum, 14 No 1.

Habsary D, Bulan I, S. Y. (2022). Penelitian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Seni Tari: Konsep dan Metode. Arus Jurnal Sosial dan Humaniora (AJSH), Vol. 2, No.

Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa. Star Energy.

Moleong, L. J. (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif (T. Surjaman (ed.); 5 ed.). CV Remaja Rosda Karya Bandung.

Mulyasa, E. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter (D. Ispurwanti (ed.); 2 ed.). PT Bumi Aksara.

Murgiyanto, S. et al. (1986). Pengetahuan Elementer Tari Dan Beberapa Masalah Tari. Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Murgiyanto, S. (2004). Tradisi Dan Inovasi, Beberapa Maslah Tari di Indonesia. Wedatama Widya Sastra.

Mustari. (2011). Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli,. Refleksi untuk Pendidikan Karakter.

Nurdin, N. (2018). Tata Rias Dan BusanaTari Serasan Seandanan di Kabupaten Oku Selatan. jurnal siitakara, Vol 3 o 2. https://doi.org/https://doi.org/10.31851/sitakara.v3i2.2342.

Omeri, N. (2015). Pentingnya Pendidikan Krakter. Media neliti.com.

Sari.P.P. (2015). Tari Kreasi Dogdog Lojor di Sanggar Seni Mutiara Pawestri Pelabuhan Ratu Sukabumi: Analisis Makna gerak, Rias dan Busana.

Savitri, A. (2020). Encoding-dan-decoding-menurut-stuart.html. Sanglah Institut.

Setiawan, A. (2019). Mengembangkan Nilai-nilai Karakter dan Kemampuan 4 C anak melalui Pendidikan Seni Tari di Masa Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, 19 No 2.

Sulistya N, H., & Martiana, P. (2017). Tari Klangan (materi workshop).

Surya, W. (2018). Tari Piring di Pandai Sikek Sebuah Tinjauan Pewarisan. JJurnal Seni Pertunjukan Laga-laga, 61.

Syakhuni. (2019). Pembelajaran Seni Tari Sebagai Pendidikan Karakter, 547.

Downloads

Published

2024-06-14