Kearifan Lokal Masyarakat dalam Melestarikan kesenian Angklung Gubrag di Cipining Cigudeg Bogor

Penulis

  • Huda epah Program Studi Angklung dan Musik Bambu, Institut Seni Budaya (ISBI) Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/jal.v8i1.2625

Abstrak

Abstrak Angklung Gubrag yang ada di Daerah Cipining Bogor merupakan Angklung Pusaka Karuhun yang Masih tetap dilestarikan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya-upaya para seniman dan tokoh adat dalam melestarikan dan mempertahankan nilai kearifan lokal yang ada dalam kesenian Angklung Gubrag. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Etnografi, dengan menggambarkan upaya pelestarian masyarakat dalam menjalankan nilai-nilai kearifan lokal, sehingga kesenian ini masih tetap eksis. Dalam Penelitian ini dilakukan observasi dan wawancara terhadap nara sumber yang ada di Cipining Cigudeg Kabupaten Bogor. Hasil Penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai kerifan lokal kesenian Angklung Gubrag di antaranya, gotong royong, musyawarah, kebeersamaan, dan nilai sosial budaya yang harus di lestarikan oleh generasi muda, agar nilai-nilai kearifan lokal ini tidak punah. Kata Kunci: Angklung Gubrag, Kaerifan Lokal, Pelestarian

Referensi

DAFTAR PUSTAKA

Alin Novandi, dkk. (2017). Perkembangan Angklung Gubrag dari Tradisi Ritual hingga

Hiburan(1983-2013). Jurnal Factum 6 (2). 155-166.

Anakotta, R, Alman & Solehun. (2019). Akulturasi Masyarakat Lokal Dan Pendatang Di

PapuaBarat. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 21(1) Juni 2019.

Azhari, A., dan Andarini, A. (2011). Jurus Kilat Jago Main Angklung, Bekasi-Jawa Barat: Laskar

Askara.

Creswell, John W. (2010) Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Habibi, Roy Kembar. (2020). Kearifan Lokal Masyrakarat Dalam Melestarikan Tradisi

PernikahanPepaduan Di Lampung Utara. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 22(1)

June 2020.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta

Koentjaraningrat. (1981). Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka.

Khayam. (1981) Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan. Tim Penyusun Subdin

Kebudayaan. Serang. Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Kurnia, G. dkk. (2003). Deskripsi kesenian Jawa Barat. Bandung: Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Jawa Barat dan Pusat Dinamika Pembangunan UNPAD.

Masunah, J. dkk. (2003). Angklung di Jawa Barat: sebuah perbandingan. Bandung: Pusat

Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional Universitas Pendidikan

Indonesia (P4ST UPI).

Poerwanto, Hari. (2008). kebudayaan dan lingkungan dalam perspektif Antropologi.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Rosyadi. (2012). Angklung, Dari Angklung Tradisional Hingga Angklung Modern, Jurnal

Patanjala4(1).

Sedyawati, Edi. (2006). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta. Sinar Harap.

Sedyawati, Edi. (2010). Budaya Indonesia, Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah, Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Saini, KM. (2001). Cerita Rakyat Dari Jawa Barat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sumardjo, Jakob. (2015). Sunda Pola Rasionalitas Budaya. Bandung. Kelir.

Soerjono, Soekanto. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Zamzami, L. (2016). Dinamika Pranata Sosial Terhadap Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Dalam

Melestarikan Wisata Bahari. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 18 (1). 57-67.

Unduhan

Diterbitkan

2023-07-05

Citation Check