Fungsi, Instrumentasi dan Pertunjukan Kesenian Bangkong Réang di Desa Lebak Muncang

Penulis

  • Satria Mulya Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Lili Suparli Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Dinda Satya Upaja Budi Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/jal.v8i1.2611

Abstrak

Abstrak Bangkong Réang merupakan salah satu kesenian tradisional dan termasuk seni musik bambu di Jawa Barat. Kesenian ini berkembang di beberapa daerah di Jawa Barat salah satunya adalah di Desa Lebak Muncang, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung. Kesenian Bangkong Réang merupan kesenian sederhana namun syarat akan makna. Kajian penelitian ini difokuskan pada fungsi, instrumentasi, serta pertunjukan dari kesenian Bangkong Réang di Desa Lebak Muncang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesenian Bangkong Réang dapat berkembang di masyarakat, serta instrumen apa saja yang dipakai dalam kesenian Bangkong Réang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka dan wawancara kepada pelaku seni Bangkong Réang di Desa Lebak Muncang. Kesenian Bangkong Réang pada awalnya berasal dari permainan tradisional anakanak di Desa Lebak Muncang. Pada akhirnya kebiasaan anak-anak tersebut berkembang menjadi kesenian tradisional “kalangenan” sebagai hiburan pelepas lelah. Sumber bunyi dalam kesenian Bangkon Réang ini dihasilkan melalui instrumen yaitu berupa alat musik bambu, yang pada umumnya dibunyikan dengan cara memukulkan instrumen tersebut pada telapak tangan pemain. Maka,selain sebagaisarana hiburan, kesenian ini juga berfungsisebagaisarana ritual. Kata Kunci: Bangkong Réang, fungsi, instrumentasi, pertunjukan

Referensi

Al Qurtuby, Sumanto dan Izak Y.M. Lattu. (2019). Tradisi dan Kebudayaan Nusantara.

Semarang:Lembaga Studi Sosial dan Agama Press.

Banoe, Pano. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta. Kanisius.

Budi, Dinda Satya Upaja, dkk. (2014). “Angklung Dogdog Lojor pada Upacara Seren Taun”.

ResitalVolume 15 No. 2, Desember 2014. Yogyakarta. Sekolah Pascasarjana, Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta.

Caturwati, Endang, dkk.. (2008). Tradisi sebagai Tumpuan Kreativitas Seni. Bandung: Sunan

AmbuSTSI Press.

Danadibrata, R.A. (2006). Kamus Basa Sunda. Bandung. Kiblat Buku Utama.

Hermawan, Deni. (2017). Antropologi Seni. Bandung. Pascasarjana ISBI

Bandung.

Mulyadi. (1984). Upacara Tradisional Sebagai Kegiatan Sosialisasi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Yogyakarta. Proyek Inventarisasi dan Dokumen Kebudayaan Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan

Permana, Dian Candra. (2015). Pertunjukan Seni Bangkong Réang di Kampung Cijaura Desa

Lebak Muncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. (Skripsi). Bandung. ISBI

Bandung.

Prawiroatmodjo, S. (1957). Bausastra: Jawa – Indonesia. Jakarta. PT. Midas Surya

Grafindo. Soepandi, Atik. (1988). Kamus Istilah Karawitan Sunda. Bandung. CV. Satu

Nusa.

Somawijaya, Abun. (1996). Khazanah Musik Bambu Jawa Barat. (Laporan Penelitian). Bandung:

Puslitmas STSI.

Sopian. (2016). Perkembangan Kesenian Bangkong Réang di Kampung Cijaura Desa Lebak

Muncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung pada Tahun 1967-2014 (Suatu Tinjauan

Terhadap Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Lokal). (Skripsi). Bandung. UPI Bandung.

Wiradiredja, R.M. Yusuf. (1992). Tinjauan Terhadap Seni Bangkong Réang dari Kabupaten Cianjur.

(Laporan Penelitian). Bandung. ASTI Bandung.

Unduhan

Diterbitkan

2023-07-05

Citation Check