SIMBOL VISUAL PADA GUNUNGAN SUNDA SAWAWA DALAM MENCIPTAKAN IDENTITAS KASUNDAAN
DOI:
https://doi.org/10.26742/atrat.v7i1.915Abstrak
Visual Symbols in the Sunda Sawawa’s Gunungan in Creating Sundanese’s Identity. The purpose of this discussion is to find out how a cultural work is created by not removing standards in the process. The object of research in this study is a wayang golek’s gunungan that began processing it in 2011 and was completed in 2013. The limitations of the problem in the discussion are the meanings and meanings that exist in the object of research. The research method used is the method of description using a theoretical emic approach in anthropological studies to describe the object of research while analyzing the object of research. The result of the research is sunda sawawa’s gunungan is a transformation work from classical gunungan. Signs and meanings in it change according to the meaning and meaning of the meaning given by the conceptor in an effort to give the identity of the Sundanese’s gunungan.
Keywords: Gunungan, Symbol, Sign, Meaning
________________________________________________________________
Tujuan dari diskusi ini adalah untuk mengetahui bagaimana sebuah karya budaya tradisi tercipta dengan tidak meninggalkan pakem didalam proses penciptaannya. Objek tulisan pada kajian ini adalah sebuah gunungan wayang golek yang mulai diproses penciptaannya sejak tahun 2011 dan selesai pada tahun 2013. Batasan masalah pada diskusi yaitu mengenai tanda dan makna yang ada pada objek kajian. Metode kajian yang digunakan adalah metode deskripsi analisis dengan menggunakan pendekatan teori emik dalam studi antropologi untuk mendeskripsikan objek penelitian sekaligus menganalisa objek diskusi. Hasil kajian adalah gunungan sunda sawawa merupakan karya transformasi dari gunungan klasik. Tanda dan makna di dalamnya berubah sesuai dengan kebutuhan tanda dan makna kebudayaan sunda yang diberikan oleh konseptor sebagai upaya untuk memberikan identitas gunungan sunda.
Kata Kunci: Gunungan, Simbol, Tanda, Makna
Referensi
Irmawati Johan. (1986). Aspek Simbol dari Motif Hias Wadasan di Cirebon. Pertemuan Ilmiah Arkeologi IV. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Kartika, Sony Dharsono. (2007). BUDAYA NUSANTARA: Kajian Konsep Mandala Dan Konsep Triloka/ Buana Terhadap Pohon Hayat Pada Batik Klasik. Bandung: Rekayasa Sains Bandung.
Mertosedora, Amir. (1986). Sejarah Wayang: Asal-Usul, Jenis dan Cirinya. Semarang: Dahara Prize.
Mulyono, Sri. (1982). Wayang: Asal-Usul, Filfasat dan Masa Depannya. Jakarta: PT Gunung Agung.
Purwoko, Agus. (2103). Gunungan: Nilai-Nilai Filsafat Jawa. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rusdy, Teddy Sri. (2015). Semiotika & Filsafat Wayang: Analisis Kritis Pergelaran Wayang. Jakarta Selatan: Yayasan Kertagama.
S. Ekadjati, Edi. (1995). Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta: Pustaka Jaya.
Sugiyono, Dr. (2000). Metode Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sumardjo, Jakob; Caturwati, Endang. (2010). Estetika Paradoks. Edisi Revisi. Bandung: Sunan Ambu STSI Press.
Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni. Bandung: ITB.
___________________. (2009). Simbol-Simbol Artefak Budaya Sunda: Tafsir-Tafsir Pantun Sunda Buku Tiga. Bandung: Kelir.
___________________. (2015). Sunda: Pola Rasionalitas Budaya. Bandung: Kelir.
Suryana, Jajang. (2001). Wayang Golek Sunda: Kajian, Estetika, Rupa, Tokoh Golek. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Ubaedillah. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Pancasila, Demokrasi dan Pencegahan Korupsi. Yang Menerbitkan Prenada Media Group: Jakarta.
W.A Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna: Teori Dan Kreatifitas Penggunaannya. Edisi Ke-2. Bandung: ITB.
Zarkasi, Drs. Effendi. (1997). Unsur Islam dalam Pewayangan. Bandung: PT Alma’arif.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to jurnal Atrat and Jurusan Seni Rupa STSI Bandung as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Atrat and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in jurnal Atrat are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form JTSiskom]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document or fax :
Agus Cahyana (Editor-in-Chief)
Editorial Office of Jurnal Atrat
Department of fine art and design. ISBI Bandung
Jl. Buah Batu 212
Email: jurnalatrat@gmail.com