SEMIOTIKA HISTORIS PADA KARYA RUPA MAHARANI MANCANAGARA

Authors

  • Paramitha Pebrianti Jurusan Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Agus Cahyana Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Wanda Listiani Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/atrat.v8i1.1198

Abstract

The story written based on past events by R. Soegriwo Jeododiwirdjo (1910-1987) tells about a person who was obsessed with becoming a teacher in the period before the independence of Indonesia. Maharani Mancanagara, an artist from Bandung, tried to imagine a historical event written by R. Soegriwo Jeododiwirdjo, his grandfather, through a visual artwork. Of the many works, the researchers selected an artwork to be analyzed, namely the work entitled Sprongen Voor Zooneschijn. This study aims to figure out and describe the signs presented by Maharani through her work by using a qualitative method, Barthes’s semiotic and synchronous approaches. It focuses on how the signs, meanings and messages intended to be conveyed through a historical story taking place in Indonesia are re-presented by Maharani in her work at present.

Keywords: Visual Art, Signs, Historical Semiotics, Barthes, Maharani Mancanagara

________________________________________________________________

 

Cerita yang ditulis berdasarkan kejadian di masa lalu oleh R.Soegriwo Jeododiwirdjo (1910 - 1987), yaitu seorang yang terobsesi menjadi seorang guru pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia. Maharani Mancanagara seorang seniman asal Bandung mencoba membayangkan peristiwa sejarah yang ditulis R.Soegriwo Jeododiwirdjo yaitu kakeknya melalui sebuah karya rupa. Dari sekian banyak karya, peneliti memilih satu karya untuk dianalisis yaitu karya dengan judul Sprongen Voor Zooneschijn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tanda yang dihadirkan Maharani melalui karya-karyanya dengan menggunakan metode kualitatif serta pendekatan semiotika Barthes dan sinkronis. Persoalan yang muncul adalah bagaimana tanda, makna serta pesan yang ingin disampaikan melalui cerita sejarah yang terjadi di Indonesia dihadirkan kembali oleh Maharani di masa sekarang dengan karyanya. 

Kata Kunci: Karya Rupa, Tanda, Semiotika Historis, Barthes, Maharani Mancanagara

References

Hoed, Benny H. (2011). Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, Depok : Komunitas Bambu.

Budiman, Kris. (2011). Semiotika Visual, Yogyakarta : Jalasutra.

Listiani, Wanda. (2016). Genesitas Desain Visual, Bandung : Sunan Ambu Press.

Masinambow, E.K.M. dan Hidayat, Rahayu S. (2001). Semiotik, Jakarta : Balai Pustaka.

Sobur, Alex. (2018). Semiotika Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Said, Tribuana. (1987). Sejarah Pers Nasional dan Pembangunan Pers Pancasila, Jakarta Departemen Penerangan RI.

Preucel, Robert W. (2006). Archaeological Semiotics, USA : Blackwell Publishing

Mancanagara, Maharani. (2018). Zero Sum Game Katalog. Katalog, Jumat, 05 April 2019, 21.10.39

_______. (2017). Parodi Partikelir. Katalog, Jumat, 05 April 2019, 21.09.51

Published

2020-01-25

How to Cite

Pebrianti, P., Cahyana, A., & Listiani, W. (2020). SEMIOTIKA HISTORIS PADA KARYA RUPA MAHARANI MANCANAGARA. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 063–073. https://doi.org/10.26742/atrat.v8i1.1198

Citation Check

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 > >>