TEPAK CIWARINGINAN DAN LAGU KHAS PADA SENI PENCAK SILAT DI KOTA BANDUNG

Authors

  • Riky Oktriyadi
  • Gempur Sentosa
  • Ardhy Herdiansyah R.

DOI:

https://doi.org/10.26742/pib.v0i0.3155

Abstract

Pencak silat merupakan seni bela diri identitas budaya bangsa Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pencak silat di Jawa Barat bukan hanya dikategorikan sebagai olahraga bela diri, melainkan juga sebagai salah satu rumpun kesenian. Pencak silat pada konteks pertunjukan kesenian, sering juga disebut Kendang Penca (dilihat dari sudut pandang estetika karawitan) dan Ibing Penca (dilihat dari sudut pandang estetika tari). Fokus artikel ini yaitu, mendeskripsikan ragam pola tepak ciwaringinan dan lagu khas pada dalam rumpun pencak silat di Kota Bandung. Pertimbangannya, lagu-lagu dan tepak tersebut sampai saat ini tidak pernah lagi muncul dalam setiap pertunjukan kendang penca, bisa dikatakan keberadaannya mulai punah. Dalam artikel ini, penulis mengunakan pendekatan kualitatif dari Jhon W. Creswell yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui observasi, dokumentasi, serta wawancara. Setelah data didapatkan, selanjutnya penulis melakukan analisis data untuk menguji kebenaran data. Artikel ini membahas gambaran umum pencak silat sebagai seni pertunjukan, iringan musik pencak silat di Bandung, deskripsi pola tepak ciwaringinan, dan deskripsi lagu khas dalam seni pencak silat. Pada artikel ini dapat disimpulkan bahwa seni pencak silat merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam khasanah seni pertunjukan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Secara estetika, pencak silat pada umumnya terdiri dari estetika bentuk seni tarian Pencak Silat (ibing penca), estetika musik (karawitan), dan estetika tata busana tradisional. Selain itu, temuan dalam penelitian ini yaitu terdapat ragam pola tepak ciwaringinan dan lagu khas yang belum dikenal oleh masyarakat. Kata Kunci: Pencak Silat, Tepak Ciwaringinan, Lagu Khas Pencak Silat

Downloads

Published

2024-01-18