Keramik Takalar 1981-2010: Ragam Bentuk dan Perubahan
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v29i1.815Abstract
ABSTRACT
The pottery in Takalar regency, South Sulawesi province, has been existed for hundreds of years and has become part of a community cultural life. The study aims to identify the changes ofvarious ceramic forms and design from 1981 to 2010. This periodisation is chosen because in the 1980s the Department of Industry and Trade had supervised craftsmen in Takalar, which has given significant changes in the development of ceramics in the area. The method employed is a qualitative method with a multidisciplinary approach, including history and ethnography. To analysis the data, the research uses interactive techniques (Miles dan Hubermen, 1992). The research site covers three districts: Sandi, Pabbatangan, and Pakalli. The study shows there are significant changes in ceramic forms and design from 1980 to 2010. Based on the classification used, the changes are divided into three periods: traditional forms (1981-1990), transition forms (1991-2000), and modern forms (2001-2000). These changes are caused by the open attitude of the craftsman to outside agencies, such as Disperindag (government), universities, and consumers. These outside parties have influenced artisans to develop ceramic designs by introducing new shapes and values, including foreign cultures.
Keywords: ceramic development, design and form changes, and craftsment
ABSTRAK
Keberadaan keramik di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, telah berlangsung selama ratusan tahun dan menjadi bagian kehidupan sosial budaya masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ragam bentuk dan perubahan desain keramik sejak tahun 1981 hingga tahun 2010. Periodisasi ini dipilih sebab sejak tahun 1980-an Disperindag telah membina perajin keramik di Takalar yang telah memberi dampak perubahan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan multidisiplin, yakni sejarah dan etnografi. Lokasi penelitian terbagi ke dalam tiga kecamatan, dengan lokasi sentra di Sandi, Pabbatangan, dan Pakalli. Adapun analisis data menggunakan teknik interaktif (Miles dan Hubermen, 1992). Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi perubahan bentuk sejak tahun 1981 hingga tahun 2010. Klasifikasi berdasarkan perubahan bentuk terbagi pada tiga periode, yakni tradisional (1981-1990), transisi (1991-2000), dan modern (2001-2010). Perubahan desain disebabkan para perajin bersikap terbuka terhadap pihak eksternal seperti Disperindag, perguruan tinggi, dan konsumen. Pihak eksternal memperkenalkan bentuk dan nilai baru, termasuk unsur budaya luar, membimbing, dan mempengaruhi para perajin agar mengembangkan desain keramik.
Kata kunci: perkembangan keramik, perubahan bentuk dan desain, perajin
References
Ammarel, G. (2008). Navigasi Bugis. Makassar: Hasanuddin University Press.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Takalar. (2014). Kabupaten Takalar Dalam Angka.Takalar: Badan Pusat Statistik.
Feldman, E. B. (1967). Art as Image and Idea. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Foster, G. M. (1973). Traditional Cultures: and the Impact of Technological Change. New York and Evanston: Harper & Row.
Guntur. (2005). Keramik Kasongan (Konteks Sosial dan Kultur Perubahan). Wonogiri: Bina Citra Pustaka.
Hoge, E. dan J. Horn. (1986). Keramik Lengkap dengan Rancangannya, Semarang: Dahara Press.
Irdayanti. (2012). Peran Pemerintah dalam Pengembangan UKM berorientasi Ekspor Studi Kasus: Klaster Kasongan dalam Rantai Nilai Tambah Global. Jurnal Transnasional, 3 (2), 1-17.
Irfan, (2015). Model Pengembangan Seni Kerajinan Keramik Berbasis Pendekatan Desain. Journal of EST, 1 (3), 58-74.
Irfan, (2018). Keramik Takalar Kesinambungan Perubahan, dan Model Pengembangannya. Disertasi Doktor, Institut Seni Indonesia, Surakarta.
Lauer, R. H. (1993). Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Miles, M.B. dan Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif.Penerjemah: Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: (UI-PRESS).
Mulyana, D. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudiyati, N. (2012). Keramik Singkawan Kalimantan Barat, Kajian Aspek Estetika. Disertasi Doktor Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Nugraha, A. (2012). Transforming Tradition: A Method for Maintaining Tradition in a Craft and Design Context.Finland Alto University Publication series, Doctoral Dissertations School of Arts, Design and Architecture Departemen of Art, Helsinki.
Peursen, V. (1976).Strategi Kebudayaan. Terjemahan: Penerjemah Dick Hartoko. Yogyakarta: Kanisius.
Raharjo, T. (2010). Kreatifitas Keramik Kasongan: Proses Inovasi dan Perubahan. Pidato Ilmiahpada Dies Natalis ISI Yogyakarta ke XXVI, Mei. ISI Yogyakarta.
Read, H. (1956). Art and Society, London: Faber and Faber.
Readfield, R. (1947). The Folk Society. American Journal of Sociology, 52 (4), 239-308.
Rizal, E. dan R. K. Anwar, (2017). Media Seni Budaya Tradisional Masyarakat Pedesaan dalam Mendukung Pengembangan Pangan di Kecamatan Rancakalong Sumedang. Panggung, 27 (2), 144-156.
Salam, S., M. S. Husain, dan Tangsi. (2017). The Symbolic Meanings of Toraja Carving Motifs. Panggung, 27 (3), 284-292.
Schoorl, J.W. (1981). Modernisasi, Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-Negara Sedang Berkembang. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
Shils, E. (1981). Tradition. London: Faber and Faber Limited.
Sugondo, S., S. C. Wibisono, E. S. Hardiati, Heriyanti, H. Riyanto, W. Yudoseputro. (2000). 3000 Tahun Terakotta Indonesia, Jejak Tanah dan Api. Jakarta: Museum Nasional Indonesia.
Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Walker, J. A.(1989). Design History and the History of Design. London: Pluto Press.
Widagdo. (1999). Pengembangan Desain Bagi Peningkatan Kria.Makalah Seminar pada KonferensiTahun Kria dan Rekayasa. Bandung: FSRD ITB.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.