Siger Sebagai Wujud Seni Budaya Pada Masyarakat Multietnik di Provinsi Lampung

Authors

  • Deri Ciciria Program Studi Kajian Budaya dan Seni Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor.

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v25i2.8

Abstract

Artikel ini menitik beratkan pada pembahasan siger sebagai simbol  integrasi masyarakat suku Lampung. Provinsi Lampung terdiri dari dua golongan suku asli yaitu suku Lampung Pepadun dan Saibatin. Keadaan ini sangat rentan akan terjadinya konflik dan perpecahan karena rasa sukuisme yang muncul karena tinggal di wilayah adat berbeda. Makna yang terungkap dalam artikel ini adalah bahwa siger merupakan simbol pemersatu masyarakat Lampung. Bentuk, warna, dan berbagai hiasan aksesorisnya menyiratkan persatuan dan kesatuan suku, sub  suku, dan keturunan masyarakat Lampung Pepadun dan Saibatin. Dengan adanya siger, masyarakat Lampung Pepadun ataupun Saibatin terikat oleh suatu persamaan kebudayaan, silsilah keturunan, kehidupan sosial budaya bahkan rasa senasib sepenanggungan. Siger dijadikan sebagai sarana propaganda mewujudkan integrasi masyarakat suku Lampung. Oleh karena itu siger banyak dimunculkan pada berbagai ornamen bangunan rumah, pasar (baik modern maupun tradisional), gapura, dan simbol pemerintahan sebagai wujud kemajemukan masyarakat Lampung.

Kata kunci: Siger, Integrasi Budaya

References

Badan Pusat Statistik.

Lampung Dalam Angka. Pemprov Provinsi Lampung.

Firman Sujadi

Lampung Sai Bumi Ruwa Jurai. Jakarta; Cita Insan Madani.

P. Soedarno, Dkk.

Ilmu sosial dasar buku panduan mahasiswa. Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sabaruddin Sa.

Lampung pepadun dan saibatin. Jakarta; Buletin Way Lima Manjau.

Syajono, Hs

Informasi Singkat Daerah Propinsi Lampung. Kanwil Depdikbud Tk I Lampung.

Wirawan.

Konflik Dan Manajemen Konflik (Teori, Aplikasi, dan Penelitian). Jakarta; Salemba Humanika.

Wawancara

Hasil wawancara dengan SY (gelar adat: Raja).

Tokoh adat masyarakat suku Lampung Pepadun pada tanggal 23 maret 2015 pukul 15.15 WIB.

Hasil wawancara dengan MZ (gelar adat: Khadin Darmawan).

Tokoh adat masyarakat suku Lampung Saibatin pada tanggal 27 maret 2015 pukul 09.30 WIB.

Downloads

Published

2015-09-03

How to Cite

Ciciria, D. (2015). Siger Sebagai Wujud Seni Budaya Pada Masyarakat Multietnik di Provinsi Lampung. Panggung, 25(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v25i2.8

Citation Check