Negosiasi Kultural dan Musikal Dangdut Koplo pada Orkes Melayu Sonata di Jombang

Authors

  • Michael HB Raditya Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin, Universitas Gadjah Mada Jl. Teknika Utara, Pogung, Sleman, Yogyakarta
  • ,G.R. Lono Lastoro Simatupang Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin, Universitas Gadjah Mada Jl. Teknika Utara, Pogung, Sleman, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v28i4.711

Abstract

ABSTRACT

 

This article deals with some aspects in dangdut that are rarely discussed, that is Melayu Orchestra. In this research, we deal with one of the Melayu Orchestra group, Orkes Melayu Sonata (O. M. Sonata). O. M. Sonata is a Melayu Orchestra group from Jombang which has a significant contestation in developing dangdut music. They experienced the dangdut constellation since 1990. Here, we not only describe Melayu Orchestra, but we also articulate its existence from its negotiation and practices, by using the Pierre Bourdieu concept of habitus. This concept helps us to map the pattern of musical creativity. To obtain the data, we employ literature study and ethnographic methods. The result is a diachronic reading of Melayu Orchestra showing the important role of Melayu Orchestra in dangdut. This article also articulates the complexity of music that is often underestimated, that is a popular music.

Keywords: Dangdut, habitus, a cultural negotiation, Orkes Melayu Sonata, dangdut koplo

 

 

ABSTRAK

 

            Artikel ini membahas keberadaan unsur dalam dangdut yang jarang dibahas, yakni Orkes Melayu. Salah satu Orkes Melayu dengan trayektori yang panjang adalah Orkes Melayu Sonata. O.M. Sonata merupakan Orkes Melayu dari Jombang yang memiliki kontestasi yang cukup penting dalam jagat musik dangdut. Diawali pada tahun 1990, grup ini telah mengalami secara langsung konstelasi musik ketika itu. Alih-alih hanya menarasikan Orkes Melayu semata, penelitianini mengartikulasikan praktik negosiasi pada Orkes Melayu Sonata dengan menggunakankonsep habitus dari Pierre Bourdieu. Kerangka habitus Bourdieu membantu memetakan pola kreativitas musik dari O.M. Sonata. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan etnografi. Hasil penelitian ini adalah artikulasi dari pembacaan Orkes Melayu secara diakronik. Hal ini menunjukkan pentingnya peran Orkes Melayu pada dangdut, serta mengartikulasikan kompleksitas pada musik yang kerap dianggap remeh, yakni musik populer.

Kata Kunci: Dangdut, habitus, negosiasi kultural, Orkes Melayu Sonata, dangdut koplo

References

Adorno, T. (1941).“On Popular Music” dalam Studies in Philosophy and Social Science. New York: Institute of Social Research.

Sunarto,B. (2013). Konsepsi Filosofis di Balik Musik Sholawat Campurngaji dalam Panggung 23(2): 109-209.

Bourdieu, P. (1977). Outline of a Theory of Practice. Cambridge: Cambridge University Press.

Brandon, J. R. (1997).The Cambridge Gudie to Asian Theatre.Cambridge: Cambrige University Press.

Faruk dan Salam,A. (2003) Hanya Inul. Yogyakarta: Pustaka Marwa.

Simatupang,L. (1996). The Development of Dangdut and Its Meanings: A Study of Popular Culture in Indonesia. Thesis.Department of Anthropology and Sociology, Monash University.

--------------------. (2013).Pergelaran: Sebuah Mozaik Penelitian Seni dan Budaya. Yogyakarta: Jala Sutra.

--------------------. (2016). Menggelar Narasi dan Reputasi: Pameran Seni Rupa sebagai Pergelaran dalam Panggung26(3): 272-279.

Soedarsono, R.M. (2003).Seni Pertunjukan: Dari Perspektif Politik, Sosial, dan Ekonomi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sanders, J. (2006).Adaptation and Appropriaton: the New Critical Idiom. London: Routledge.

Spradley, J. P. (1997).Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Weintraub, A. (2012).Dangdut: Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG.

Downloads

Published

2018-12-01

How to Cite

Raditya, M. H., & Simatupang, ,G.R. L. L. (2018). Negosiasi Kultural dan Musikal Dangdut Koplo pada Orkes Melayu Sonata di Jombang. Panggung, 28(4). https://doi.org/10.26742/panggung.v28i4.711

Citation Check