Simbol Diskursif dan Presentasional dalam Iklan “Indonesia Milik Siapa ?”
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v28i2.541Abstract
ABSTRACT
Different perspectives can be used to criticize an art as an object into a focus of discussion. When combining art objects used in the advertisement, there is a dualism in values and paradigms, where visualization of ads show the authenticity of the form and its influence on advertising messages. Advertising as a media for communication is already known to the public, and it can be addressed through another viewpoint. The commercial or community services as well as an advertising management facilitate the public receipts of advertising messages into a specific discussion about the ads. In this research, an advertisement for “Indonesia Milik Siapa?” uses discursive and representational symbols. By paying attention to the influence of advertising in the message as well as its visualization, the study of differences between discursive and presentational symbols enriches the art communication existing in this ad. By using a descriptive qualitative research method, and analyzing its advertising messages, the ads designed by Dompet Dhuafa uses presentational symbols with particular visual and communicative messages.
Keywords: design, discursive, advertisements, presentational, symbol
ABSTRAK
Berbagai sudut pandang dapat digunakan untuk mengkritisi suatu objek seni ke dalam satu fokus bahasan. Ketika pembauran objek seni digunakan dalam format iklan, maka terjadi dualisme nilai dan dua paradigma, ketika visualisasi iklan menunjukkan keotentikan bentuk dan pengaruhnya terhadap pesan iklan. Iklan sebagai media komunikasi yang sudah dikenal masyarakat, dapat dibahas melalui sudut pandang yang berbeda. Bidang komersial atau layanan masyarakat serta manajemen periklanan dapat mempermudah masyarakat dalam menerima pesan iklan menjadi bahasan khusus tentang iklan. Pada penelitian ini, iklan “Indonesia Milik Siapa?” menegaskan penggunaan simbol diskursif dan presentasional. Dengan tidak mengesampingkan pengaruh iklan dalam pesan serta visualisasinya, terdapat perbedaan antara simbol diskursif dan presentasional, sebagai kajian untuk memperkaya khasanah komunikasi seni yang terjalin dalam format iklan ini. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, serta analisis pesan iklannya, dapat dijelaskan bahwa iklan yang dirancang oleh tim desain Dompet Dhuafa ini menggunakan simbol presentasional sebagai objek seni dengan visual khususnya dan pesan yang komunikatif.
Kata kunci: desain, diskursif, iklan, presentasional, simbolReferences
Rauf, I. F. A. (2004). Seruan Azan dari Puing WTC. Bandung: Mizan.
Berger, A. (2000). Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Djuned, D. (2011). Antropologi Al Quran. Jakarta: Erlangga.
Effendy, O. U. (2000). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Frascara, J. (2004). Design Communication. New York: AllWorth Press.
Izzudin Taufik, Muhammad. (2006). Psikologi Islam. Jakarta: Gema Insani Press
Jaeni. (2007). Komunikasi Estetik. Bogor: IPB.
-------. (2005). Metode Penelitian Seni. Bandung: Sunan Ambu Press.
Kutha Ratna, Nyoman. (2010). Metode Penelitian: Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Jakarta: Pustaka Pelajar.
KPK. (2005). Memahami untuk Membasmi. Jakarta: KPK.
Sachari, A. (1998). Kamus Desain. Bandung: ITB.
Saidi, A. I. (2015). "Visualisasi dan Transformasi Kebertubuhan Dalam Film Animasi Planes."Panggung, 25 (1), 327-342.
Shihab, Q. (2005). Tafsir Al Mishbah. Jakarta: Lentera.
Suharno. (2015). “Seni Dalam Bingkai Budaya Mitis: Nilai Life Force dan Transformasinya ke Budaya Ontologis”. Panggung. 25 (3), 237-248.
Wibowo, W. (2003). Sihir Iklan. Jakarta: Gramedia.
Widyawati, S. (2003). Buku Ajar Filsafat Seni. Surakarta: P2AI STSI.
Yuliansyah, H. (2009). Belajar Membuat Iklan Sukses.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.