Pengembangan Koreografi Tari Podang Perisai dari Tradisi menjadi Modern di Kuantan Singingi Riau

Authors

  • Irdawati Irdawati Program Studi Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Padangpanjang Jalan Bahder Johan Padangpanjang, Kode Pos 27128, Sumatera Barat Telp. (0752) 82077, 485466 Fax. (0752) 82803, Indonesia
  • Sukri Sukri

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v28i2.519

Abstract

Abstract

This paper explores the development of Podang Perisai dance from a traditional form to a modern one, both textually and contextually. In textual analysis, Podang Perisai dance is related to dance composition including motion, dancers, musical accompaniment, costume, makeup and floor patterns, created by traditional artists who have not had any knowledge about a choreography in its modern meanings. This makes Podang Perisai dance is very simple following requirements at that time. Podang Perisai dance has seven different motions of mulai, sosor, paliang, rantak sabolah, rantak duo bolah, kuak ilalang and lantiang pauah. In its contextual analysis, Podang Perisai dance analyzed related to values of its struggle s in the past to maintain the performance to make it keeps alive following changes in the new era with the advance of technology which can bring tradition to be neglected.  The method used in the development of Podang Perisai dance is R&D (Research & Development) method. Furthermore, it also discusses the functions of dance and symbolic meanings contained in those seven different motions.

Keywords: development, Podang Perisai dance, modern, tradition.

 

Abstrak

Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang pengembangantari Podang Perisai dari tradisi menjadi modern, baik secara tekstualmaupunkontekstual. Secara tekstual, tari Podang Perisai berkaitan dengan komposisi tari meliputi gerak, penari, musik pengiring, busana, rias dan pola lantai, yang diciptakan oleh seniman tradisi yang belum mempunyai ilmu tentang koreografi sehingga tari Podang Perisai sangat sederhana sesuai dengan kebutuhan pada waktu itu. tari Podang Perisaimempunyai tujuh ragam gerak yaitu gerak mulai, sosor, paliang, rantak sabolah, rantak duo bolah, kuak ilalang dan lantiang pauah. Dari segi kontekstual, tari Podang Perisai dianalisis mengenai nilai-nilai perjuangan masa lalu yang harus dipertahankan agar tidak hilang begitu saja dengan hadirnya teknologi yang semakin canggih yang membuat nilai-nilai tradisi semakin terabaikan. Metode yang digunakan dalam pengembangan tari Podang Perisaiadalah R&D (Ressearch & Development). Tulisan ini juga membahas tentang fungsi tari dan makna simbolis yang terkandung dalam tujuh ragam gerak.

Kata kunci: pengembangan, tari Podang Perisai, modern, tradisi.

 

References

Eiffelt, L. (1977). Pedoman Dasar Penata Tari. Terjemahan. Sal Murgianto. Jakarta: Lembaga Kesenian Jakarta.

Hadi, Y.S. (2012). Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Cipta Media.

_______ (2003). Seni dan Ritual Agama. Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia.

_______ (2017). Koreografi Ruang Prosenium. Yogyakarta: Cipta Media.

Irdawati. (2007). “Menguak Nilai-Nilai Budaya Melayu Melalui Tari Tradisional di Wilayah Pacu Jalur Kabupaten Kuantan Singingi

Riau.” Laporan Penelitian. STSI Padang Panjang.

Kurath, G. dalam A. P. Royce. (1976). The Antropology of Dance. Blomington & London: Indiana University Press.

Murgiyanto, S. (2004). Tradisi dan Inovasi Beberapa Masalah tari di Indonesia. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

--------------- (1967). “KomposisiTari” dalam Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian Jakarta.

Rustiyanti, S., Iskandar, A., Listiani, W. 2015. “Ekspresi dan Gestur Penari Tunggal dalam Budaya Media Visual Dua Dimensi”. Panggung, 25 (1), 93-99.

Sedyawati, E. (1984). Tari Tinjauan dari Berbagai Segi. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Smith, J. (1985). Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis bagi Guru.Terjemahan Ben Soeharto. Yogyakarta: Ikalasti.

Soedarsono. (1999) Metodologi Penalitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: MSPI.

_________ (1977) Tari-tarian Indonesia I. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan.

Sugiyono. (2008) Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Sydam, G. (2004). Kamus Lengkap Bahasa Minang. Padang: Pusat Pengkajian Islam Minangkabau.

Downloads

Published

2018-06-25

How to Cite

Irdawati, I., & Sukri, S. (2018). Pengembangan Koreografi Tari Podang Perisai dari Tradisi menjadi Modern di Kuantan Singingi Riau. Panggung, 28(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v28i2.519

Citation Check