PENCIPTAAN LAMPU HIAS BERBASIS SENI ETNIK BATAK

Authors

  • Mesra Mesra Universitas Negeri Medan, Indonesia
  • Anam Ibrahim
  • Sumarsono Sumarsono

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v33i4.2952

Abstract

Lampu hias merupakan salah satu elemen interior pada sebuah ruangan. Lampu hias biasanya digunakan pada ruang tamu, ruang keluarga, lobi hotel, dan ruang pertemuan. Lampu hias yang dijual oleh pabrik terbuat dari bahan kaca, kristal, dan stainless steel. Namun, di sisi lain, ada pula lampu hias yang terbuat dari bahan bambu, rotan, dll., yang dibuat oleh pengrajin rumahan. Sehubungan dengan itu peneliti membuat lampu hias dengan dekorasi etnik Batak, yang disebut dengan “Gorga”. Gorga merupakan ornamen tradisional pantas menjadi kreasi baru pada masa sekarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan lampu hias yang berciri daerah Sumatera Utara. Penelitian sejenis ada “Motif Batik Parang Dan Kawung Sebagai Dekorasi Pada Lampu Hias Keramik” (Asmara dan Meilani, 2020). Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan tahapan kerja; ekplorasi, perancangan, dan perwujudan (Gustami, 2001). Hasil penelitian adalah 4 corak dekorasi lampu gantung, 4 corak dekorasi lampu dinding, dan 7 corak dekorasi lampu meja. Kata kunci: lampu hias, elemen interior, Seni Etnik Batak

References

Asmara, D. A. dan Meilani, S. (2020). Lampu Hias Dengan Dekorasi Motif Batik Parang Dan Kawung Inovasi Penciptaan Keramik. Corak Jurnal Seni Kriya 9 (1)

Atmojo, W. T. (2011). Cenderamata Berbasis Seni Tenik Batak. Jurnal Panggung, 21 (3) 329 – 339

Chressetianto, A. (2013). Pengaruh Aksesoris dan Elemen Pembentuk Ruang terhadap Suasana dan Karakter Interior Lobi Hotel Artotel Surabaya. Jurnal Intra, 1 (1) 1-7. Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra.

Gustami, SP. (2001). Metodologi Penciptaan Seni. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Gray, Carole, dan J. M. (2004). No Title Visualizing Research: A Guide to the Research Process in Art and Design. Hants dan Burlington: Ashgate Publishing Limited dan Ashgate Publishing Company.

Hasan, B. Manajemen Usaha Produksi Lampu Hias Kreasi Bamboo di Kabupaten Bangakalan Propinsi Jawa Timur. JAST: Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 2 (2)

Hendriyana, H. (2008). Metodologi Penelitian Penciptaan Karya. Bandung: Sunan Ambu Pres.

Kusnaedi, I., Desrio, M., dan Agustanu, F. R. (2013). Tinjauan Komponen danElemen Interior pada Restoran (Studi kasus Dinding Masif Solaria PVJ & BEC Bandung). Jurnal Rekajiva. Desain Interior Itenas 01 (01).

Mesra., Kartono, G., Ibrahim, A. (2022). Penerapan Ornamen Tradisional Sumatera Utara Pada Toples Makanan Sebagai Sarana Revitalisasi. Gorga; Jurnal Seni Rupa, 11 (01)

Saragi, D. (2017). Jenis Motif dan Nilai Filosofis Ornamen Tradidional Sumatra Utara. Yogyakarta: Thafa Media.

Sirait Baginda.1980. Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara, Medan: IKIP Medan.

Soedarsono, R.M. (2002). Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soemaryatmi, (2012). Dampak Akulturasi Budaya pada Kesenian Rakyat. Jurnal Panggung, 22 (1).

Viter M, Jhon, dkk. (2017). Perancangan Kap Lampu Yang Memiliki Nilai Budaya Tangerang Selatan Dengan Menggunakan Material Pipa PVC. Jurnal Inosains, 12 (1)

Widiastini, N. M. A., Andiani, N, D., Karta, N. L. P. A. (2017). Pelatihan Pembuatan Cenderamata Sebagai Produk Wisata Bagi Masyarakat Pedagang Acung Di Desa Batur Tengah. JKB Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis. 21. (XI).

Filosofi Warna Khas Batak Toba. diakses pada tanggal 9 Desember 2023 dari https://www.kompasiana.com

Rekomendasi Lampu hias Terbaik Untuk Mempercantik Ruangan Anda (Terbaru Tahun 2023). Diakses tanggal 9 Desember 2023 dari https://id.my-best.com/137255

How to Cite

Mesra, M., Ibrahim, A., & Sumarsono, S. (2023). PENCIPTAAN LAMPU HIAS BERBASIS SENI ETNIK BATAK. Panggung, 33(4), 578–594. https://doi.org/10.26742/panggung.v33i4.2952

Citation Check