Field Recording Approach of Traditional Music Arts for Ruwatan Bumi G20 Culture Performance: A Case Study in West Java
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v34i1.2678Abstract
The Ruwatan Bumi ceremony, part of the G20 Culture Ministers Meeting and Indonesia Festival Bertutur 2022, took place at Borobudur Temple, Central Java, in September 2022. Featuring a traditional ruwatan ritual, the event showcased live prayers, songs, and music from diverse Indonesian regions. Recording traditional music, vital for performance and rehearsal, was undertaken through a field recording approach. Beluk, tarawangsa, and Ronggeng Gunung were recorded using stereo and close-range methods. Employing a descriptive qualitative approach, the study emphasized the significance of mastering recording techniques for informed decision-making. It highlighted the coherence between initial information, field observations, and recording quality in designing the Ruwatan Bumi G20 Culture performance.
References
Admin_BPK_Wil_IX (April 18, 2018). Tarawangsa Kesenian Tradisional Kabupaten Sumedang. Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/tarawangsa-kesenian-tradisional-kabupaten-sumedang/
Ajimotokan H. A. (2023). Research techniques : qualitative quantitative and mixed methods approaches for engineers. Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-031-13109-7
Bartlett B. & Bartlett J. (2009). Practical recording techniques : the step-by-step approach to professional audio recording (5. ed.). Elsevier Focal Press.
Bartlett B. & Bartlett J. (2014). Recording music on location : capturing the live performance (Second). Focal Press Taylor & Francis Group.
Darmoko (2002). Ruwatan: Upacara Pembebasan Malapetaka Tinjauan Sosiokultural Masyarakat Jawa. Makara, Sosial Humaniora, 6(1), 30-36.
Desandra (2020). Enkulturasi: Pola Pewarisan Kesenian Tarawangsa Di Desa Wisata Rancakalong. Jurnal Penelitian Musik 1(1), 19-30
Kumar R. (2014). Research methodology : a step-by-step guide for beginners (Fourth). Sage.
Lubis, H., Darsa, A. (2015). Perkembangan Ronggeng Sebagai Seni Tradisi Di Kabupaten Pangandaran. Jurnal Panggung 25(1), 71-80.
Maulipaksi, Desliana (September 12, 2022). Kirab Budaya Hingga Ruwatan Bumi, Rangkaian Agenda dalam Pertemuan G20 Kebudayaan. Kemendikbud. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/09/kirab-budaya-hingga-ruwatan-bumi-rangkaian-agenda-dalam-pertemuan-g20-kebudayaan
Ovechkin (May 4, 2023). 4 Field Recorders v Soft Sound. https://ovechkin.xyz/blog/2021-05-04-four-field-recorders-v-soft-sound
Redaksi (September 14, 2022). Ruwatan Bumi di Borobudur Jadi Komitmen G20 Kembali ke Lingkungan. Bicara Indonesia. https://bicaraindonesia.id/2022/09/14/ruwatan-bumi-di-borobudur-jadi-komitmen-g20-kembali-ke-lingkungan/
Sidhiq, M. and Rizki, B. (2021). Perkembangan Kesenian Beluk di Desa Ciapus Banjaran. Jurnal Panggung 31(3), 374-384.
Simanjuntak, J.A et al (2018). Acoustics perception aspect of Sundanese Celempung's ensemble recording IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series. doi:10.1088/1742-6596/1075/1/012007
Sukanda, Enip (1984). Tembang Sunda Cianjuran Sekitar Pembentukan dan Pengembangannya. STSI Bandung.
Thresnawaty, E. (2016). Raspi Sang Maestro Ronggeng Gunung. Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 8(2):235
Wildtronics, LLC (2022). Audio Recorders and Input Noise Specs. https://www.wildtronics.com/recorderguide.html#.ZCWPkC8RppQ
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.