Rekontruksi pikukuh Tilu dalam Manajemen Babarit pada Upacara Serentaun Cigugur Kuningan

Authors

  • Euis Suhaenah Insititut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Jalan Buahbatu no.212 Bandung
  • Ai Juju Rohaeni
  • Wanda Listiani

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v27i2.258

Abstract

ABSTRAK
Penelitian ini menemukan teori manajemen komunitas khususnya konsep pikukuh tilu dalam manajemen babarit dan model manajemen babarit dalam upacara adat. Luaran penelitian Fundamental ini berupa jurnal terakreditasi atau bereputasi internasional, laporan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif, sebagai langkah awal pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan obervasi lapangan. Hal ini menitikberatkan pada pengamatan yang didukung dengan wawancara dan perekaman kejadian. Wawancara dilakukan dengan pelaku, tokoh yang terlibat langsung, dan tokoh seniman yang terlibat didalamnya. Teknik wawancara yang mendalam dengan cara memilih informan kunci guna mendapatkan validitas data yang menghasilkan deskripsi yang lebih utuh dan menyeluruh. Hasil penelitian merujuk pada pola pikir masyarakat Sunda Wiwitan dengan konsep Pikukuh Tilu yakni ngaji badan, tuhu/mikukuh kana tanah, madep ka ratu-raja, dalam upacara adat ada 3 (tiga) tahapan dalam proses pengelolaan manajemen babarit yakni, ngajayak, babarit, nutu.


Kata kunci :pikukuh tilu, manajemen komunitas, upacara adat, babarit, Cigugur Kuningan

 


ABSTRACT
The research found the community management theory especially the babarit management with pikukuh tilu concept and the babarit management model in traditional ceremonies. Output this research are Accredited Scientific journal or international reputation.This research used the qualitative descriptive analysis. Field observation applied as the first step. The observation focuses on interview add event recording. The interview conducted with the informansuch as artists that involved in seren taun. Depth interview technique through the main informan get the valid data for the solid result and comprehensive desription. The research resultedrefer to the Sundanese mindset with the Pikukuh Tilu concept in traditional ceremonies through the tree steps of the Babarit management proses; ngajayak, babarit, nutu.


Keywords:Pikukuh Tilu, Community Mangement, Tradisional ceremonies, Babarit, Cigugur Kuningan

References

Gumilang , Nana.2013. Pikukuh Tilu: Pemaparan Budaya Spritual , Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), Bogor: PT.Rana Genta Nusantara.

Herry Subiantoro.2003. Mitologi Ritual Padi Sebagai Hirofani Dalam Upacara Seren Taun di Cigugur Kuningan. Jurnal Panggung No.XXVI TH 2003.

Sumardjo.Yacob. 2003. Simbol-Simbol Artefak Budaya Sunda. Bandung: Kelir

Soedarsono, 1999. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Bandung. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI

Hasil Wawancara

Emilia Djatikusumah, 3 Maret 2016

Downloads

Published

2017-07-18

How to Cite

Suhaenah, E., Rohaeni, A. J., & Listiani, W. (2017). Rekontruksi pikukuh Tilu dalam Manajemen Babarit pada Upacara Serentaun Cigugur Kuningan. Panggung, 27(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v27i2.258

Citation Check

Most read articles by the same author(s)