Budaya Panengen Sebagai Representasi Simbolik Kepemimpinan Desa Cikalong

Authors

  • Engkus Engkus Engkus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung Jln. A.H. Nasution No. 105 Bandung 40614

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v27i2.257

Abstract

ABSTRACT
Themain problem in the research is dualism leadership in the life of the Cikalong village: Formal and informal leader. The aim of the research to collect data, fact and analyze some problems, either directly or indirectly, to know about the dualism deeply. The qualitative methodology and technical approach of the research are observation, interview, and documental history. The results of research, there are some positive and negative influencing from gotong-royong and also from leadership in the life of Cikalong village society. The negatively influencing (for Islamic greatness), because of fervently doctrine of forefathers were called cultural of Panengen. In other words the followers have special ritual in certain days that implemented in daily life. The policy of the head of the village as a physical and social development administrator has big enough potential toward implementation of continued national development.

Keywords: culture of panengen, value,manners, government of the village.


ABSTRAK
Masalah utama dalam penelitian ini adalah adanya dualisme kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat di Desa Cikalong: Pemimpin formal dan pimpinan informal.Tujuan penelitian ini mengumpulkan data, fakta dan menganalisis beberapa masalah, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mengetahui dengan mendalam tentang dualisme tersebut.Pendekatan metodologi kualitatif dan teknik penelitian adalah observasi, interview, dan historik dokumental.Hasil penelitian ditemukan adanya pengaruh positif dan negatifnya dari sistem gotong royong serta darikepemimpinan dalam kehidupan masyarakat di Desa. Pengaruh negatif terutama berkaitan dengan syi’ar Islam yang terhambat, disebabkan oleh karena patuhnya sebagian besar masyarakat menganut ajaran dari leluhurnya yang disebut budaya Panengen. Dengan kata lain para penganutnya masih melaksanakan ritual khusus di waktu-waktu tertentu yang terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari. Kebijakan kepala desa sebagai administrator pembangunan fisik dan kemasyarakatan berpotensi besar terhadap keberlanjutan pembangunan nasional.

Kata kunci:budaya panengen, tata nilai,budi pekerti,pemerintahan desa

References

The Concise Oxford Dictionary Of

Current English.London. Oxford

AtThe Clarendon Press.

Gerungan, WA.

Psychologi Sosial. Badung: Eresco.

Gie, The Liang Et,al.

Ensiklopedi

Administrasi.Jakart:.Gunung

Agung.

Harsoyo.

Pengantar Antropologi.Bandung:

Bina Cipta.

Tuti Rachmawati.

Metode Pengumpulan Data Dalam

Penelitian Kualitatif.Bandung:

UNPAR Press.

Masri Singarimbun,

Metode Penelitian Survai. Jakarta:

LP3ES.Djakarta: Penerbit Widjaja.

Munandar Sulaeman.

Ilmu Budaya

Dasar.Bandung:Refika Aditama.

Moh. Sjafa’at,

Mengapa Anda Beragama IslamJakarta:Penerbit Widjaja.

Soerjono Soekanto.

Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:

Raja Grafindo.

Dokumen

Supandi, Upang. 2015.

Laporan Kepala Desa Cikalong.

Downloads

Published

2017-07-18

How to Cite

Engkus, E. E. (2017). Budaya Panengen Sebagai Representasi Simbolik Kepemimpinan Desa Cikalong. Panggung, 27(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v27i2.257

Citation Check