Makna Tindakan Pragmatik Bedhaya Tejaningsih pada Jumenengan K.G.P.H Tejawulan Sebagai Raja Paku Buwana XIII di Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v27i1.231Abstract
Abstract
The presence of Bedhaya Tejaningsih in the inauguration or jumenengan ritual of K.G.P.H Tejawulan is evidently not only a form of entertainment but also contains a symbolic meaning. In this pragmatic study of Bedhaya Tejaningsih, the writer uses a pragmatic linguistic approach. The research is qualitative interpretative in nature and uses as a basic reference pragmatic theories and performing art theories. The methods used for collecting data include a library study, observation, and interviews. The results of the study show that the meaning of the presence of the dance Bedhaya Tejaningsih in the jumenengan ritual of K.G.P.H Tejawulan is a form of entertainment, exemplification, and credibility. As a form of entertainment, the presence of the dance Bedhaya Tejaningsih at the king coronation provides an aesthetical presentation for the audience. The meaning of its exemplification is seen in the request it makes to the general public to follow the example of a good and wise leader who always prioritizes his love for the people in the way he provides them with protection, peace, and security. The meaning of credibility is K.G.P.H Tejawulan is request that the people will give their support and recognition of his inauguration to become king so that he gains legitimacy based on the cultural tradition of the Kasunanan Palace in Surakarta.
Keywords: Bedhaya Tejaningsih dance, meaning of pragmatic action, and jumenengan.
Abstrak
Kehadiran Bedhaya Tejaningsih pada ritual jumenengan K.G.P.H Tejawulan rupanya tidak sekadar bentuk hiburan, namun mengandung makna simbolis. Pada Penelitian pragmatik Bedhaya Tejaningsih, peneliti menggunakan pendekatan linguistik pragmatik. Bentuk penelitiannya bersifat kualitatif interpretatif dengan dasar rujukan teori-teori pragmatik dan seni pertunjukan. Metode pengumpulan datanya dengan cara: studi pustaka, observasi dan wawancara. Hasil kajian menunjukkan bahwa makna kehadiran tari Bedhaya Tejaningsih pada ritual jumenengan K.G.P.H Tejawulan merupakan bentuk hiburan, keteladanan dan kredibilitas. Sebagai bentuk hiburan kehadiran tari Bedhaya Tejaningsih pada penobatan raja secara keseluruhan sajiannya memberikan santapan estetis bagi penonton. Makna keteladanan yang ditemukan adalah bentuk permintaan terhadap masyarakat untuk meneladani figur pemimpin yang baik dan bijak yang selalu mengutamakan cinta kasih dalam mengayomi masyarakat, menciptakan ketentraman dan kedamaian. Makna kredibilitas adalah permohonan K.G.P.H Tejawulan terhadap masyarakat untuk memberi dukungan dan pengakuan atas penobatannya sebagai raja supaya memiliki legitimasi berdasar adat budaya Karaton Kasunanan Surakarta.
Kata kunci: tari Bedhaya Tejaningsih, makna tindakan pragmatik, dan jumenengan.
References
Daftar Pustaka
Asim Gunarwan.
Pengutamaan Pragmatik. Makalah . Surakarta: PPS S3 Linguistik UNS.
Grice H.P.
Logic and Conversation. Syantax and Semanticts, Speech Act. 3, New York: Academic Press.
Kreidler, W. Charles.
Introducing English Semantics. London: Routledge.
Leech, Geoffrey.
Prinsip-prinsip Pragmatik. Terjemahan: M.D.D. Oka. Universitas Indonesia: UI Press.
Mey, Jacob L.
Pragmatics: an Introduction. Oxford: Blackwell.
Maryono.
“Komponen Verbal dan Nonverbal dalam Genre Tari Pasihan Gaya Surakarta (Kajian Pragmatik). Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Nora Kustantina Dewi.
Tari Bedhaya Ketawang: Reaktualisasi Hubungan Mistis Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kencana Sari dan Perkembangannya. Tesis. Program Pascasarjana UGM: Yogyakarta.
Sutopo, H.B.
Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Wijana, Dewa Putu I.
Wacana Kartun Dalam Bahasa Indonesia. Disertasi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Wijana, Dewa Putu I.
Dasar- dasar Pragmatik. Yogyakarta: ANDI.
Yule, George.
Pragmatics. Terjemahan: Indah Fajar Wahyuni. Diterbitkan tahun 2006. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nara sumber
B. Subono, 60 tahun.
Komposer, Dalang, dan dosen ISI Surakarta.
Rusini, 65 tahun.
Koreografer, Penari, Pengamat Seni, mantan dosen ISI Surakarta.
Sutarno Haryono, 58 tahun.
Koreografer, Sutradara, Penari, Pengamat Seni, dan dosen ISI Surakarta.
Takariadi Saptodibyo, 48 tahun.
Pengrawit, pegawai laboran Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.