Dialektika Estetika Foto pada Buku Fotografi “Flores Vitae” karya Nico Dharmajungen

Authors

  • Kusrini Kusrini
  • Aji Susanto Anom Purnomo
  • Muhammad Alfariz
  • Siti Solekhah

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v32i2.2051

Abstract

Buku Fotografi adalah entitas ruang seni bagi fotografer untuk mempresentasikan karya. Sebagai entitas ruang seni, fotografer perlu memahami nilai atau konsep keindahan dari sebuah buku fotografi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan nilai pengalaman artistik dan estetik dari buku fotografi melalui metode studi kasus karya buku fotografi Flores Vitae oleh Nico Dharmajungen. Nico Dharmajungen adalah seorang maestro fotografi yang menggunakan galeri seni sebagai ruang seni utama dalam memamerkan karya seninya. Hal tersebut menjadi penting karena menunjukkan gejala pergeseran alternatif ruang seni dari galeri konvensional ke buku fotografi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriprif kualitatif naratif dengan teori utama dialektika, teori pengalaman artistik dan teori pengalaman estetik. Hasil penelitian adalah pemaparan yang komprehensif dari konsep nilai keindahan ruang alternatif buku fotografi. Nilai keindahan dari buku fotografi adalah menghadirkan pengalaman privat dengan memfasilitasi fokus perhatian yang penuh terhadap sebuah karya seni. Buku fotografi menghadirkan pengalaman ketubuhan yang aktif dari pembacanya sehingga membawa pembaca pada pengalaman estetik yang lebih tinggi yaitu pengalaman simbolis.

Kata kunci: fotografi, dialektika, pengalaman estetik, pengalaman artistik, Nico Dharmajungen

References

Arumingtyas, B. B. (2018). Mendobrak Kriteria Perempuan sebagai Model Fesyen dalam Indonesia Plus-Size Festival 2018. Journal of Urban Society’s Arts, 5(2), 66–73.

Barnham, C. (2020). Hegel and the peircean “object.” Sign Systems Studies, 48(1), 101–124. https://doi.org/10.12697/SSS.2020.48.1.06

Brinck, I. (2018). Empathy, engagement, entrainment: the interaction dynamics of aesthetic experience. Cognitive Processing, 19(2), 201–213. https://doi.org/10.1007/s10339-017-0805-x

Fayn, K., MacCann, C., Tiliopoulos, N., & Silvia, P. J. (2015). Aesthetic emotions and aesthetic people: Openness predicts sensitivity to novelty in the experiences

of interest and pleasure. Frontiers in Psychology, 6(DEC), 1–11. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2015.01877

Irdawati. (2020). Fungsi dan Makna Simbolis Tari Toga di Kerajaan Siguntur Pulau Punjung Sumatera Barat. Panggung, 30(4), 549–570.

Kasiyan, K. (2019). Losing the Battle: Questioning Postcolonial Aesthetic Hegemony Represented in Illustration Pictures at Taman Pintar Yogyakarta. Journal of Urban Society’s Arts, 6(2), 87–100. https://doi.org/10.24821/jousa.v6i2.3399

Pozo, A. G. (2013). Idealistic identity and dialectical mimesis in adorno’s negative aesthetics. Filosofia Unisinos, 14(1), 2–17. https://doi.org/10.4013/fsu.2013.141.01

Pramanik, N. D., Dienaputra, R. D., Wikagoe, B., & Adji, M. (2021). Makna Simbolik dan Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Seni Pakemplung di Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur. Panggung, 31(3), 74–92.

Setyorini, A. (2016). Kecantikan Dan Dialektika Identitas Tubuh Perempuan Pascakolonial Dalam Cerita Pendek China Dolls Dan When Asian Eyes Are Smiling. Jurnal Ilmiah Lingua Idea, 7(2), 1–17. Retrieved from http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jli/article/view/382

Sunarto, -. (2015). Seni Yang Absolut Menurut G.W.F. Hegel (1770-1831). Imaji, 13(1), 80–93. https://doi.org/10.21831/imaji.v13i1.4050

Published

2022-06-30

How to Cite

Kusrini, K., Purnomo, A. S. A., Alfariz, M., & Solekhah, S. (2022). Dialektika Estetika Foto pada Buku Fotografi “Flores Vitae” karya Nico Dharmajungen. Panggung, 32(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v32i2.2051

Citation Check