IMPLEMENTASI AJARAN TRI HITA KARANA PADA RITUAL ACI SANGHYANG GRODOG DI DESA LEMBONGAN KLUNGKUNG BALI
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v32i2.1712Abstract
The teachings of Tri Hita Karana which are implemented in the Sanghyang Ritual. The ritual of sanghyang grodog is a vision of the universality of life and life, it is also a teaching of real behavior, respect or politeness, living together in relation to God, fellow creatures and nature. The subject of this research is the entire community of Lembongan Village. The method used in this study is a qualitative method, all of which data were obtained from observations, interviews, and literature studies. This study aims to describe the implementation of the teachings of Tri Hita Karana in the sanghyang grodog ritual in Lembongan Village, Nusa Penida, Klungkung Bali. The teachings of Tri Hita Karana are parhayangan, which is the relationship between humans and God, the weak relationship between humans and humans, and the pawongan relationship between humans and nature.
Keywords: Implementation, Tri hitakarana, Sanghyang Grodog
Ajaran Tri Hita Karana yang di Implementasikan pada ritual Sanghyang. Ritual Sanghyang Grodog merupakan visi kesemestaan hidup dan kehidupan, juga merupakan ajaran prilaku nyata penghargaan atau kesantunan hidup bersama dalam kaitan dengan tuhan, sesama mahluk dana alam. Subyek penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Lembongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif yang seluruh datanya diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Penelitian ini bertujuan sebagai gambaran Implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam ritual Sanghyang Grodog di Desa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung Bali. Ajaran Tri Hita Karana terdapat parhayangan yang dimana hubungan manusia dengan tuhan, palemahan hubungan manusia dengan manusia, dan pawongan hubungan manusia dengan alam bungan manusia dengan manusia, dan pawongan hubungan manusia dengan alam.
Kata kunci: Implementasi, Tri hitakarana, Sanghyang Grodog
References
Arif Anas, M., Indra Sastra, Andar., Mirnawati., Marzam. (2001). Rekam Jejak Estetika Sufi Dalam Struktur Seni Pertunjukan Salawaik Dulang Di Minangkabau Indonesia. Jurnal Panggung: 31 (6), 93-107.
Aryasa, I Wayan Madra. (1993). Seni Sakral. Jakarta: Dirjen Hindu-Budha dan Universitas Terbuka. Ashrama, Berata. (2006). Wacana Pamungas Tri Hita Karana.
Covarrubias, Miguel. (2014). Pulau Bali: Temuan yang Menakjubkan. Denpasar: Udayana University Press
Dewi Pramanik, Niknik., D Dienaputra, Reiza., Wikagoe, Bukie., Adji, Muhamad (2001). Makna Simbolik dan Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Seni Pakemplung di Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur. Jurnal Panggung: 31 (03), 77-78.
Dibia, I Wayan. (1999/2000). Tari Wali, Sanghyang, Rejang, Baris. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Mulyana, Deddy. (2002). Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Irdawati. (2020). Fungsi dan Makna Simbolis Tari Toga di Kerajaan Siguntur Pulau Punjung Sumatera Barat. Panggung: 30 (12), 550-570.
Purnama, Dewi Anggraeni. (2016). Komodifikasi Tari Barong di Pulau Bali Seni berdasarkan Karakter Pariwisata. Panggung: 26 (3), 423-433
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian kombinasi Mix Methods. Bandung: Alfabetha
Suharti, Mamik. (2013). Tari Ritual dan Kekuatan Adikodrati. Panggung: 23 (4), 425-431
Suprayogo, Imam dan Tobroni. (2003). Metotelogi Penelitian Sosial Agama. Bandung: PT Remaja Kencana Rosdakarya.
Surayin. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung. Yrama Widya.
Triguna, Ida Bagus Yudha. (2000). Teori Tentang Simbol. Denpasar: Widya Dharma.
, Ida Bagus Yudha. (2003). Estetika Hindu Dan Pembangunan Bali. Denpasar: Widya Dharma.
Wiana. (2007). Tri Hita KaranaMenurut Konsep Hindu. Surabaya: Paramita.
Wicaksana, I Dewa Ketut. (2018). Implementasi Estetika Hindu Dharma Pawayangan Oleh Dalang Wayang Kulit di Bali. Desertasi.
Wildan, A. D., Dulkiah, M., & Irwandi, I. (2019). Pemaknaan dan Nilai dalam Upacara Adat Maras Taun di Kabupaten Belitung. Panggung, 29(1).https://doi.org/10.26742/panggung.v29i1.811
Yudabakti, I Made., Watra, I Wayan. (2007). Filsafat Seni Sakral Dalam Kebudayaan Bali. Surabaya: Paramita.
Yuda pramada, I Gede. (2021). Estetika Ritual Upacara Aci Sanghyang Grodog Di Desa Lembongan Klungkung, Bali. SEMBADRA Jurnal of Arts and Education Studies: 3 (1), 40-47.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.