Respon Kreatif Perajin Pandan dalam Mendukung Lingkungan, Nilai Tambah Ekonomi Masyarakat, dan Pelestarian Sumber Daya Alam
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v31i3.1673Abstract
Pangandaran Jawa Barat adalah daerah pantai pasir dan bukit berbatu membentang sepanjang 91 km yang separohnya, 44,85 km, ditumbuhi tanaman pandan (pandanus tectorius). Potensi kekayaan alam itu menginspirasi tumbuhnya pekerjaan baru dari mayoritas penduduk Pangandaran petani padi, kelapa, gula kelapa, serta nelayan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji respons individu dan kelompok masyarakat terhadap budaya kreatif untuk membuat produk kreatif berbasis material pandan. Uraian difokuskan pada respon psikologis individu dan atau kelompok terhadap sumber daya lingkungan, respons psikologis terhadap sumber daya lingkungan dalam membentuk hubungan antar-kelompok, dan menggambarkan pemahaman kelompok perajin terhadap pengetahuan dan keterampilan desain yang memperhatikan kelestarian sumber daya lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode design thinking, dengan pendekatan Participation Action Research (PAR), eco-design, eco-friendly product, environmental design melalui sinergisitas unsur-unsur pengampu kepentingan. Hasil penelitian menunjukkan timbulnya kesadaran kreatif baru bagi masyarakat Pangandaraan untuk membuat produk kriya berbasis pandan yang tidak saja bernilai ekonomi tetapi dapat mendukung program masyarakat mengurangi sampah plastik. Lewat berbagai produk olahan berbasis pandan seperti eco-friendly shopping bag (tas belanja ramah lingkungan), proses dan karya kreatif mereka pelan-pelan juga menimbulkan kesadaran baru untuk menjaga sumber daya pandan agar bisa menyediakan bahan baku secara berkelanjutan.
Kata Kunci: pandanus tectorius; perajin pandan Pangandaraan Jawa Barat; produk ramah lingkungan, sampah plastik
References
Cerri, J., Testa, F., & Rizzi, F. (2018). The more I care, the less I will listen to you: How information, environmental concern and ethical production influence consumers’ attitudes and the purchasing of sustainable products. Journal of Cleaner Production, 175, 343–353. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2017.12.054
Cheah, I., & Phau, I. (2011). Attitudes towards environmentally friendly products: The influence of ecoliteracy, interpersonal influence and value orientation. Marketing Intelligence & Planning, 29(5), 452–472. https://doi.org/10.1108/02634501111153674
Colombo, S., Cautela, C., & Rampino, L. (2017). New Design Thinking Tools for the Next Generation of Designer-Entrepreneurs. Design Journal, 20(sup1), S566–S580. https://doi.org/10.1080/14606925.2017.1353004
Di Salvo, A., Barbero, S., Gaiardo, A., & Rivella, G. (2017). GreenTeam. A new educative approach to sustainable design. Design Journal, 20(sup1), S1807–S1816. https://doi.org/10.1080/14606925.2017.1352700
Djuniwarti, D., & Marlianti, M. (2019). Pemilihan Serat Pandanus Di Pantai Pangandaran Untuk Industri Tekstil. Prosiding ISBI Bandung, 1(1).
Hassan, M. H., Hosseinpour, M., Nezakarti, H., & Jofreh, M. (2015). Highlighting influential factor to inculcate green behaviour. Journal of Applied Sciences, 15(3), 405–410. https://doi.org/10.3923/jas.2015.405.410
Hendriyana, H., Metodologi Penelitian Penciptaan Karya, Bandung: Penerbit Sunan Ambu Press.
Hendriyana, H., Putra, I. N. D., & Yan Sunarya, Y. (2020). Industri Kreatif Unggulan Produk Kriya Pandan Mendukung Kawasan Ekowisata Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Panggung. Vol. 30. N0, 2. http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v30i2.1202
Ljungberg, L. Y. (2007). Materials selection and design for development of sustainable products. Materials and Design. https://doi.org/10.1016/j.matdes.2005.09.006
Macdonald, E. F., & She, J. (2015). Seven cognitive concepts for successful eco-design. Journal of Cleaner Production, 92, 23–36. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2014.12.096
Nguyen, T. N., Lobo, A., & Greenland, S. (2017). Marketing Intelligence & Planning The influence of cultural values on green purchase behaviour The influence of cultural values on green purchase behaviour. Marketing Intelligence & Planning Food Journal Iss Environmental Quality: An International Journal, 35(4), 377–396. http://dx.doi.org/10.1108/MIP-08-2016-0131%5Cnhttp://dx.doi.org/10.1108/BFJ-06-2016-0295%5Cnhttp://dx.doi.org/10.1108/
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.