Inovasi Angklung Gubrag di Desa Kemuning Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v30i4.1366Abstract
Indonesia merupakan bangsa yang memiliki banyak kebudayaan dalam setiap daerahnya.
Kebudayaan ini berkembang dalam setiap masyarakatnya sebagai kekayaan nasional. Di
kalangan masyarakat Sunda, keberadaan angklung tradisional terkait erat dengan mitos Nyai
Sri Pohaci atau Dewi Sri sebagai lambang dewi padi. Pada awalnya, angklung tradisional
digunakan oleh orang- orang desa sebagai bagian dari ritual kepada Dewi Sri. Acara ritual,
tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Angklung Gubrag Putra Kemuning merupakan kesenian tradisional yang ada di kabupaten
Tangerang, seiring perkembangan zaman bentuk pertunjukannya mengalami inovasi yang
bisa diterima oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan
pendekatan etnografi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi, wawancara
mendalam, mengkaji beberapa buku-buku, jurnal dan hasil penelitian yang berhubungan
dengan Angklung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya inovasi pada angklung
gubrag ini untuk melindungi dan melestarikan budaya tradisional dari kepunahan, karena
bentuk pertunjukannya ini sudah berubah fungsinya dari ritual menjadi tontonan hiburan
masyarakat.
Kata Kunci: Angklung, Inovasi, Pelestararian budaya
References
Alin Novandini dan Ayi Budi Santosa
(2017) Perkembangan Angklung
Gubrag : Dari Tradisi Ritual Hingga
Hiburan(1983-2013 Jurnal FACTUM
Volume 6, N0.2, Oktober
Hinhin Agung Daryana, Dyah
Murwaningrum(2019) Transformasi
Musik Arumba: Wujud Hibriditas
Yang Mengglobal, Panggung Vol. 29
Hudaepah, Dyah Murwaningrum
Jurnal Panggung V30/N4/12/2020
No. 1, Januari - Maret
Rosyadi. (2012). Angklung: Dari Angklung
T r adisional Ke Angklung Modern.
Jurnal Penelitian Sejarah dan Buda y
a , Patanjala: 4 (1), 26-40. doi:dx.doi.
o r g/10.30959/ptj.v4i1.122. Sakrie, D.
(2015). 100 Tahun Musik Indonesia
Satya, Dinda, 2014 Angklung Dogdog
LojorPada Upacara Seren Taun Jurnal
resital, vol 15 no 2 Yogyakarta: ISI
Usandrajaya, (2018) Yurnalis, Indriyetti,
Inovasi Talempong Gandang Lasuang
dalam Upaya Pelestarian Seni Tradisi,
Panggung Vol. 28 No. 4, Desember 2018
Buku
Ismawati, Esti (2012) Ilmu Sosial Budaya
Dasar, yogyakarta: penerbit ombak
Creswell, John W., (2012), Research Design:
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hoed, Benny H. 2011 Semiotika dan Dinamika
sosial budaya. Jakarta: Komunitas
Bambu
Koentjaraningrat , 2005, Pengantar Ilmu
Antropologi, edisi revisi, Jakarta:Rineka
Cipta
----------------------, 1998, Sejarah Teori
Antropologi I, Jakarta: Rineka Cipta
Lilis Sumiati 2019 Wacana Pemajuan
Kebudyaan : Strategi Tari Tradisi,
Bandung : Guriang7press
Moleong, Lexy J. 2007 Metodologi Penelitian
Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Masunah, J. dkk. (2003). Angklung di Jawa
Barat : sebuah perbandingan Bandung:
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan Seni Tradisional
Universitas Pendidikan Indonesia
(P4ST UPI).
Shiraev eric B , Levy David, 2012 Psikologi
Lintas Kultural, Jakarta: Kencana
Sumardjo, Jakob 2011, Filsafat Seni, Bandung:
ITB
Soemardjo jakob, 2014, Estetika Paradoks,
Jakarta: Kelir
Soedarsono, 2010 Seni Pertunjukan Indonesia
di Era Globalisasi, Yogyakarta: UGM
Press
Soepandi, 1987. Peralatan Hiburan dan
Kesenian Tradisional Daerah
Smiers, Joost. 2009. Arts under Pressure:
Memperjuangkan Keanekaragaman
Budaya di Era Globalisasi.
Terjemahan Umi Haryati. Yogyakarta:
Insistpress
Jawa Barat. Jakarta. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan
Poerwanto, Hari, 2008, Kebudayaan
dan lingkungan dalam perspektif
Antropologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Yoeti, Oka, A. 1985 Budaya Tradisi Yang
Hampir
Punah: Bacaan Populer Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan
danKebudayaan
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.