Monumen Masa Pemerintahan Orde Lama Di Jakarta: Representasi Visual Nasionalisme Soekarno
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v24i2.117Abstract
ABSTRACT
Â
The construction of the monument of the Old Order in Jakarta is an integrated part of the struggle of the Indonesian nation. This research is a qualitative study with a qualitative descriptive analysis through textual and contextual analysis. Its focused on the spirit and visual representation of the five monu- ments built during the government of the Old Order in Jakarta, those are the Monumen Selamat Datang, Pembebasan Irian Barat, Pahlawan, Dirgantara, and Monumen Nasional (Monas). The Monuments of the Old Order government in Jakarta as a representation of Bung Karno’s thought of Nationalism, are reflected within the construction of  the monument in his government. It does not describe a particular ethnicity or class, but it contains the universal properties of Indonesian nation, and the Monas is consider- ed as the center point of the four other monuments. Bung Karno was a leader who had consistent with the ideology he believed; moreover, he had the ability to integrate a variety of ethnicity, class, and ideology. Everything is reflected in the five monuments which were initiated by him, so that Bung Karno can be stated as a model for leadership in Indonesia.
Â
Keywords: nationalism, monuments, spirit, visual representation
Â
Â
Â
Â
ABSTRAK
Â
Pembangunan monumen masa pemerintahan Orde Lama di Jakarta merupakan bagian integral dari perjuangan bangsa Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif melalui analisis tekstual dan kontekstual yang difokuskan terhadap spirit dan representasi visual dari lima monumen yang dibangun pada masa pemerintahan Orde Lama di Jakarta, yaitu Monumen Selamat Datang, Pembebasan Irian Barat, Pahlawan, Dirgantara, dan Monumen Nasional (Monas). Monumen masa pemerintahan Orde Lama di Jakarta sebagai representasi Nasionalisme Bung Karno, tercermin dalam pembangunan monu- men di masa pemerintahannya. Monumen ini tidak digambarkan sebagai tokoh, golongan atau ideologi tertentu, tetapi merupakan representasi dari seluruh jiwa rakyat Indonesia dan nilai- nilai kebudayaannya, serta Monas sebagai titik pusat dari keempat monumen lainnya. Bung Karno sebagai seorang pemimpin yang konsisten dengan ideologi yang diyakininya memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai suku, golongan, dan ideologi. Semuanya itu tercermin pada kelima monumen yang digagasnya, sehingga Bung Karno dapat dijadikan role model bagi kepemimpinan di Indonesia.
Â
Kata kunci: Nasionalisme, monumen, spirit, representasi visual
References
Anderson, Benedict R. O’G.
“Kuasa Kata: Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesiaâ€. Terjemahan da- ri Language and Power: Exploring Po- litical Cultures in Indonesia oleh Re- vianto Budi Santosa. Yogyakarta: Mata Bangsa.
Causey, Andrew
Sculpture Since 1945. New York: Ox- ford University Press.
Dahm, Bernhard
“Konsepsi tentang Negara & Keduduk- an Raja di Asia Tenggaraâ€. Terjemahan dari Conceptions of State and Kingship in Southeast Asia oleh Deliar Noer. (1982). Jakarta: C.V. Rajawali.
Geldern, Robert Heine
“Soekarno dan Perjuangan Kemerde- kaanâ€. Terjemahan dari Soekarno and The Struggle for Indonesian Indepen- dence oleh Hasan Basari. Jakarta: LP3ES.
McIntyre, Angus
“Indonesian Political Biography: In Search of Cross – Cultural Understand- ingâ€, Monash Paper on Southeast Asia, No. 28. Monash University
Sitor Situmorang
“Bung Karno dan Senimanâ€, dalam Bung Karno & Seni, Soedarmadji J.H. Damais, ed. Jakarta: Yayasan Bung Karno
Soekarno
Dibawah Bendera Revolusi. Cetakan kelima. Jakarta: Yayasan Bung Karno
Wawan Tunggul Alam
Bung Karno Menggali Pancasila (Kumpulan Pidato). Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Wiyoso Yudoseputro
“Bung Karno & Seni: Peranan Bung Karno terhadap Kreativitas dan I- novasi Artistikâ€, dalam Bung Karno
& Seni, Soedarmadji J.H. Damais, ed. Jakarta: Yayasan Bung Karno
Yuke Ardhiati
Bung Karno Sang Arsitek: Kajian Artistik Karya Arsitektur, Tata Ru- ang Kota, Interior, Kria, Simbol, Mode Busana dan Teks Pidato 1926-
Jakarta: Komunitas Bambu
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.