Tradisi Tinilo Pa’ita dalam Kehidupan Masyarakat Gorontalo
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v30i1.1143Abstract
ABSTRACT
This paper aims to find out the form of the tradition of tinilo pa’ita present at the ceremony commemorating
the 40th day of someone’s death because currently the tradition of tinilo pa’ita is fairly difficult to find in
its community. This study uses qualitative research methods using an ethnographic approach by Spradley
to understand a culture from the point of view of their owners of culture. Tinilo pa’ita is a tradition in
the form of chants. Tinilo Pa’ita is present in the tradition of wopato pulu huyi. This song contains
an apology for the person who has died, advice to the family left behind to remain patient and sincere,
advice to the other peolple who is left to always remember death and always carry out the religious orders
adopted by the community, namely Islam. In its implementation, tinilo pa’ita attended several stages
of the wopato pulu huyi ceremony. The presence of tinilo pa’ita in Gorontalo society can only be found
during the wopato pulu huyi because, the community believes this song can only be sung when it is side
by side with the tomb that will be delivered to the tomb. Until now the tradition of tinilo pa’ita is still
being carried out even though it is only in certain areas.
Keywords: Oral Tradition, Tinilo Pa’ita, Funeral ceremony
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tradisi tinilo pa’ita yang hadir dalam upacara
peringatan hari ke 40 kematian seseorang sebab saat ini tradisi tinilo pa’ita terbilang cukup
sulit untuk dijumpai dalam masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi oleh Spradley untuk memahami sebuah
kebudayaan dari sudut pandang mereka pemilik kebudayaan. Tinilo pa’ita merupakan sebuah
tradisi yang berbentuk lantunan nyanyian. Tinilo Pa’ita hadir dalam tradisi wopato pulu huyi.
Nyanyian ini berisi permohonan maaf atas orang yang telah meninggal, nasihat kepada keluarga
yang ditinggalkan agar tetap sabar dan ikhlas, nasehat kepada handaitaulan yang ditinggalkan
untuk selalu mengingat kematian dan senantiasa menjalankan perintah agama yang dianut
oleh masyarakat yakni agama Islam. Dalam pelaksanaanya, tinilo pa’ita hadir dalam beberapa
tahapan pelaksanaan upacara wopato pulu huyi. Kehadiran tinilo pa’ita dalam masyarakat
Gorontalo hanya dapat dijumpai saat wopato pulu huyi sebab, masyarakat percaya nyanyian
ini hanya bisa dilantunkan pada saat berdampingan dengan nisan yang akan diantarkan ke
makam. Hingga saat ini tradisi tinilo pa’ita masih terus dilaksanakan meskipun hanya pada
daerah-daerah tertentu saja.
Kata Kunci: Tradisi Lisan, Tinilo Pa’ita, Upacara Pemakaman
References
Baruadi, Kamin, dkk. (2019). Sejarah
Kebudayaan Indoensia. Gorontaalo.
Dinas Pendidikan, Kebudayaan,
Pemuda dan Olahraga Provinsi
Gorontalo.
Botutihe, Medi dan Daulima, Parha. (2003).
Tata upacara adat Gorontalo (dari
upacara adat kelahiran, perkawinan,
penyambutantamu, penobatan dan
pemberian gelar adat sampai upacara
adat pemakaman).
Didipu, Herman. (2011). Sastra Daerah Konsep
Dasar, Penelitian, danPengkajiannya.
Gorontalo: Ideas Publishing.
Duija, I Nengah. (2005). Tradisi LIsan, Naskah,
dan Sejarah : Sebuah Catatan Politik
Kebudayaan. Wacana. 7 (2), 111-124 Hastanto, Sri. (2005). Musik Tradisi Nusantara
: Musik-Musik yang Belum Banyak
Dikenal. Jakarta : Kementrian
Kebudayaan dan Pariwisata
Herawati, Yanti. (2016). Seni Pertunujan dan
Ritual. Yogyakarta : Penerbit Ombak,
Hidayat, Ferry. (2010). Antropologi Sakral
: Revitalisasi Tradisi Metafisik
Masyarakat Indigenous Indonesia.
Ciputat : Institute for Perennial Studies
Press.
Hinta, Ellyana G. (2005). Tinilo Paita Naskah
Puisi Gorontalo: Sebuah Kajian
Filologis. Jakarta : Jembatan Merah
Idham. 2011. “Pohutu Molalungo(Sinergitas
Adat dan Syariat Dalam
Penyelenggaraan Acara Adat
Pemakaman di Pohala ‘a Gorontalo,
Indonesia)”. Jurnal Al-Qalam Vol.
240-250
Moleong, Lexy J. (2004). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya
Nothingham, Elizabeth K. (1985). Agama Dan
Masyarakat, Suatu Pengantar Sosiologi
Agama. Jakarta : Rajawali
Pateda, Mansoer, Nani Tuloli. (1984).Bahan
Kajian Seminar Adat Gorontalo(Aspek
Penobatan, Penyambutan
Tamu,Perkawinan, Kematian).
Gorontalo : Perc. CV Limboto.
Pateda, Mansoer. (2001). Kamus Bahasa
Gorontalo-Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Purba, Mauly. (2014). Musik Tiup dan Upacara
Adat : Kasus Pengayaan Identitas
Kebudayaan Musik pada Masayarakat
Batak Toba di Kota Medan. Panggung
(3). 258-274
Spradley, James P. (2006). Metode Etnografi.
Yogyakarta : Tiara Wacana
Sumitri, Ni Wayan. (2016). Tradisi Lisan Vera:
Jendela Bahasa, Sastra, dan Budaya
Etnik Rongga. Jakarta : Yayasan
Pustaka Obor Indonesia
Tuloli, Nani. (1983). Nilai-nilai Budaya dalam
Sastra Gorontalo : suatu Orientasi
Sastra dan Filologi. Pidato Ilmiah
pada Dies Natalis XXX FKIP Unsrat
Gorontalo.
__________. (2003). Puisi Lisan Gorontalo.
Jakarta : Pusat bahasa
Wildan, Asep Dadan dan Irwandi Moh.
Dulkiah. (2019). Pemaknaan dan Nilai
dalam Upacara Adat Maras Taun di
Kabupaten
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.