Transposisi Kreatif Gerak Wayang Makidhipuh dalam Film Setan Jawa Karya Garin Nugroho
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v31i3.1098Abstract
Abstract: Garin Nugroho's ‘Setan Jawa’ is a performance film that carries a large narrative background to the story is the beginning of the 20th century in Java. With the accompaniment of live music by Rahayu Supanggah, the film was first released in 2016, and until 2020 a world tour is scheduled. 'Movement' becomes important in this film, which is a silent cross-disciplinary film, which combines dance and puppet shadows. The 'Movement' in the film ‘Setan Jawa’ gives a certain cultural meaning, that is Javanese culture, which arises through visual movement’ code, a creative transposition adapted from the wayang. Using a case study approach, supported by visual data analysis in the form of ‘Setan Jawa’ film documentation and referential data in the form of movement’ classifications in puppet shadows (Roger Long, 1979), this study produced findings that there were creative puppet movement transpositions made in the film ‘Setan Jawa’, i.e. Makidhipuh's movement. This finding reinforces the importance of adaptation and collaboration in the performing arts in the era of visual onslaught in order to maintain local culture.
Keywords: film setan jawa, movement code, puppet movement
Abstrak: ‘Setan Jawa’ karya Garin Nugroho merupakan film pertunjukan yang mengangkat narasi besar latar belakang cerita adalah awal abad ke-20 di Jawa. Dengan iringan musik live buatan Rahayu Supanggah, film ini pertama kali dirilis tahun 2016, dan hingga tahun 2020 dijadwalkan tur keliling dunia. ‘Gerak’ menjadi penting dalam film yang merupakan film bisu silang disiplin ini, yang diantaranya memadukan seni tari dan wayang. ‘Gerak’ pada film ‘Setan Jawa’ memberikan makna kultural tertentu, yaitu kultur Jawa, termunculkan melalui kode gerak visual, sebuah transposisi kreatif diadaptasi dari gerak wayang kulit. Menggunakan pendekatan studi kasus, didukung analisis data visual berupa dokumentasi Film ‘Setan Jawa’ dan data referensial berupa klasifikasi gerak pada wayang (Roger Long, 1979), penelitian ini menghasilkan temuan bahwa ada transposisi gerak wayang yang dilakukan secara kreatif pada film ‘Setan Jawa’, salah satunya, gerak Makidhipuh. Temuan ini menguatkan pentingnya adaptasi dan kolaborasi dalam seni pertunjukan di era gempuran visual agar dapat memertahankan budaya lokal.
Kata kunci: film setan jawa, kode gerak, gerak wayang
References
Belasunda, R. et al. (2014). Hibriditas Medium pada Film Opera Jawa Karya Garin Nugroho sebagai Sebuah Dekonstruksi. ITB J. Vis. Art & Des, 6 (2), 108-129.
Bordwell, D., Thompson, K. (1997). Film Art: An Introduction, 5th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies.
Deleuze, G. (1986). Cinema 1 The Movement-Image. Minneapolis: University of Minnesota Press.
Dewi, A.K. (2019). Pengembangan Kompetensi Multiliterasi Desain Berbasis Pada Penerapan Tradisi Komunikasi Di Era Indonesia 4.0. Jurnal Desain Indonesia, 1 (1), 1-6.
Dewi, A.K. (2019). Peran Film Sine-Orkestra Dalam Komunikasi Grafis Sebagai Media Diskursus Budaya: Studi Kasus Film Setan Jawa Karya Garin Nugroho. Prosiding Seminar ANIMASI DAN VISUAL MEDIA DIGITAL Tema: Eksplorasi Cerita Nusantara, Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, 70-74.
Goffman, E. (1959). The Presentation of Self in Everyday Life. London: Penguin Group.
Gottlieb. H. (2007). Multidimensional translation: Semantics turned semiotics. In S. Nauert & H Gerzymisch-Arbogast (Eds.), Proceedings of the Marie Curie Euroconferences MuTra: Challenges of multidimensional translation, (Online) EU-High-Level Scientific Conference Series, Available http://www.euroconferences.info/proceedings/2005_Proceedings/2005_Gottlieb_Henrik. pdf, 1-29.
Hall, S. (1992). The Question of Cultural Identity In Modernity and Its Futures. Cambridge : Polity Press in association with the Open University, Volume Understanding Modern Societies : An Introduction, 277-280.
Haryadi, T., Irfansyah, Santosa, I. (2013). Implementasi Teknik Sabetan Melalui Kinect (Studi Kasus Pengenalan Gerak Wayang Kulit Tokoh Pandawa). Techno.COM, 12 (1), 51-64.
Irfansyah dan Sunarto, P. (2013). Kreativitas Kode Visual Golek Asep Sunandar Sunarya dalam Media TV. Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia, 5 (1), 15-26,
Ismurdyahwati. (2007). Kajian Bahasa Rupa Berdasar Rekaman Video Pergelaran Wayang Kulit Purwa dalam Lakon ’Parta Krama’. J. Vis. Art. ITB, 1D (3), 364-390..
Long, R. (1979). The Movement System in Javanese Wayang Kulit in Relation to Puppet Shadow Type. (Ph.D), University of Hawaii, Appendix C.
Ramlan, L., dan Jaja. (2019). Estetika Tari Réndéng Bojong Karya Gugum Gumbira. Jurnal Panggung, 29 (4), 328-342.
Sugiharto, B. (ed.). (2013). Untuk Apa Seni?. Bandung: Matahari.
Susetyo, DP, B. (2014). Konsep Self dan Penghayatan Self Orang Jawa. Psikodimensia, 13 (1), 47 – 59.
Wibowo, A., Priyatna, A., dan Sobarna, C. (2019). Modifikasi Wayang Topeng Malangan di Padepokan Asmoro bangun, Kedungmonggo Pakisaji, Malang. Jurnal Panggung, 29 (3), 219-236.
Daftar Gambar
Gambar 1. Dokumentasi Pertunjukan Film ‘Setan Jawa’ . Sumber: www.facebook.com/setanjawamovie Diakses 29 Mei 2019.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.