KOMPARASI INTERIOR RUMAH TRADISIONAL NUSANTARA: RUMAH JOGLO YOGYAKARTA INDONESIA DAN RUMAH MELAKA MALAYSIA
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v33i3.1024Abstract
This study aims to determine the differences and similarities between traditional houses in Nusantara with research samples taken from 2 countries namely Joglo traditional hoise in Yogyakarta Indonesia and Melaka traditional house in Melaka Malaysia. The research method used is qualitative by means of descriptive research that takes the type of comparative activities of traditional house in Nusantara. Data obtained from direct observation to the location (Yogyakarta and Malaysia), interviews with informants, and taking documents data in the form of photos, layout drawings, and images. The results showed similarities and differences between the Joglo traditional house in Yogyakarta, Indonesia and the Melaka tarditional house in Malaysia. Judging from the aspect of the building, the Joglo house was built directly above ground level while the Melaka house was built with a stage system. The different types of buildings, plus the different users and spatial activities, lead to differences in interior layout. However, both Joglo traditional house and Melaka traditional house were built in 1 building mass. Both houses also still use wood material in some parts of the house. In addition, the house is also supported by poles that use wood material.
Keyword: Comparation, Interior, Traditional House, Joglo, Melaka
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan diantara rumah tradisional Nusantara dengan sampel penelitian yang diambil dari 2 negara yaitu rumah tradisional Joglo Yogyakarta Indonesia dan rumah tradisional Melaka Malaysia. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan cara penelitian deskripsi yang mengambil jenis kegiatan komparasi rumah tinggal tradisional Nusantara. Data diperoleh dari observasi langsung ke lokasi (Yogyakarta dan Malaysia), wawancara kepada narasumber, serta mengambil data dalam bentuk dokumen berupa foto, gambar layout, dan gambar tampak. Hasil penelitian menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan antara rumah Joglo Yogyakarta, Indonesia dan rumah Melaka Malaysia. Ditinjau dari aspek bangunan, rumah Joglo dibangun langsung di atas permukaan tanah sedangkan rumah Melaka dibangun dengan sistem panggung. Perbedaan jenis bangunan ini, ditambah perbedaan pengguna dan aktivitas ruangnya, menyebabkan adanya perbedaan tata ruang interior di dalamnya. Akan tetapi, Baik rumah Joglo dan Rumah Melaka dibangun dalam 1 massa bangunan. Kedua rumah tersebut juga masih menggunakan material kayu di beberapa bagian rumah. Selain itu, rumah juga disangga oleh tiang yang menggunakan material kayu.
Keyword: Komparasi, Interior, Rumah Tradisional, Joglo, Melaka
References
Hastuti, D. L. (2017). Desain Interior Toko Sebagai Pembentuk Suasana Rumah Saudagar di Kampung Batik Laweyan. Panggung, 26(4). https://doi.org/10.26742/panggung.v26i4.205
NFNP, M., Antariksa, & M Ridjal, A. (2017). Pola Ruang Dalam pada Rumah Tinggal Tradisional Jawa di Desa Brayut, Yogyakarta. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya, 1–7.
Noor Faizah Binti Aziz. (2014). PENGARUH ADAT RESAM, KEPERCAYAAN DAN KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBINAAN RUMAH TRADISIONAL MELAYU. International Journal of The Malay World and Civilisation (Formerly SARI), Jurnal Antarabangsa Alam Dan Tamadun Melayu (Imam), 2(Feb), 105–111. Retrieved from http://www.atma.ukm.my/
Noor Shahira Abu Bakar. (2013). Simbolisme dalam Pembinaan Rumah Tradisi Melaka. In Prosiding Asbam 2. Retrieved from https://www.google.co.id/search?q=lukman+and+Gusnawaty&rlz=1C1CHWL_enID780ID780&oq=lukman+and+Gusnawaty&aqs=chrome..69i57.8422j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
Rasyidi, R. A., & Amiuza, C. B. (2017). Semiotika Arsistektur Rumah Adat Kudus Joglo Pencu. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya.
Sriwardani, N. (2019). Rumah Adat Kampung Pulo Cangkuang Kabupaten Garut sebagai Konsep Hunian Masa Kini. Panggung, 29(3), 284–298.
Talib, R., & Sulieman, M. (2012). Surveying on the Cultural Approaches for the Melaka Malay Houses. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 65(ICIBSoS), 511–516. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.11.157
Utomo, T. P., & Subiyantoro, S. (2012). Nilai Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa. Humaniora, 24(3), 269–278. https://doi.org/10.22146/jh.v24i3.1369
Hastuti, D. L. (2017). Desain Interior Toko Sebagai Pembentuk Suasana Rumah Saudagar di Kampung Batik Laweyan. Panggung, 26(4). https://doi.org/10.26742/panggung.v26i4.205
NFNP, M., Antariksa, & M Ridjal, A. (2017). Pola Ruang Dalam pada Rumah Tinggal Tradisional Jawa di Desa Brayut, Yogyakarta. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya, 1–7.
Noor Faizah Binti Aziz. (2014). PENGARUH ADAT RESAM, KEPERCAYAAN DAN KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBINAAN RUMAH TRADISIONAL MELAYU. International Journal of The Malay World and Civilisation (Formerly SARI), Jurnal Antarabangsa Alam Dan Tamadun Melayu (Imam), 2(Feb), 105–111. Retrieved from http://www.atma.ukm.my/
Noor Shahira Abu Bakar. (2013). Simbolisme dalam Pembinaan Rumah Tradisi Melaka. In Prosiding Asbam 2. Retrieved from https://www.google.co.id/search?q=lukman+and+Gusnawaty&rlz=1C1CHWL_enID780ID780&oq=lukman+and+Gusnawaty&aqs=chrome..69i57.8422j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
Rasyidi, R. A., & Amiuza, C. B. (2017). Semiotika Arsistektur Rumah Adat Kudus Joglo Pencu. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya.
Sriwardani, N. (2019). Rumah Adat Kampung Pulo Cangkuang Kabupaten Garut sebagai Konsep Hunian Masa Kini. Panggung, 29(3), 284–298.
Talib, R., & Sulieman, M. (2012). Surveying on the Cultural Approaches for the Melaka Malay Houses. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 65(ICIBSoS), 511–516. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.11.157
Utomo, T. P., & Subiyantoro, S. (2012). Nilai Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa. Humaniora, 24(3), 269–278. https://doi.org/10.22146/jh.v24i3.1369
Sumber Buku
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta : Jakarta.
Ballast, David K. (1992). Interior Design Reference Manual. Profesional Publications, Inc: California USA.
Ching, Fracis D.K. (2000). Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan Edisi Kedua, diterjemahkan oleh Ir. Nurahma Tresani Harwadi, Ir. MPM. Erlangga: Jakarta.
Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.