“TOLAK BALA”: REPRESENTASI BEROKAN SEBAGAI GAGASAN KARYA SENI GAMBAR

Authors

  • Hartono Hartono Jurusan Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Supriatna Supriatna Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia
  • Nandang Gumelar Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/atrat.v8i1.1196

Abstract

In this final assignment, the writer brings up the art in the Indramayu region since the myths and values contained in the art aroused the writer’s interest to present the Berokan art in a drawing. From the studies, the writer has learned that Berokan is considered a medium to ward off misfortune. Strong beliefs held by Indramayu community in the power governing the world have encouraged them to create a kind of art that is not only entertaining, but also spiritual which functions as an intermediary between men and God to convey men’s prayer for protection from calamities, illnes, and disasters. Therefore, in this work which departed from the meaning of “ward off misfortunes”, the writer aims to include and communicate that meaning through the drawing by elaborating symbols, colors, contrasts between light and dark, and composition.

Keywords: Berokan, Warding off misfortune, Drawing, Symbols

________________________________________________________________

 

Pada pengkaryaan tugas akhir kali ini penulis mengangkat tentang kesenian yang ada di daerah Indramayu, mitos dan juga nila-nilai yang terkandung dalam kesenian ini menggugah minat penulis untuk mengangkat kesenian Berokan kedalam karya drawing. Dari apa yang sudah penulis dapat tentang Berokan, yang mana Berokan dianggap sebagai media penolak bala. Keyakinan masyarakat di Indramayu yang kuat terhadap kekuatan yang mengatur dunia membuat mereka menciptakan suatu kesenian yang tak hanya sebagai kesenian hiburan semata, kesenian sebagai perantara doa kepada yang Maha Kuasa agar dihindarkan dari segala macam musibah, penyakit, bencana. Oleh karena itu pada pengkaryaan ini berangkat dari makna “tolak bala” tersebut penulis mencoba memasukan dan mengkomunikasikan makna itu melalui media karya drawing dengan simbol-simbol, warna, gelap terang, komposisi.

Kata Kunci: Berokan, Tolak Bala, Drawing, Simbol

References

Alexander Uhi, James. (2016). Filsafat Kebudayaan, Kontruksi Pemikiran Cornelis Anthonie Van Perseun dan Catatan Reflektifnya. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Susanto, Mikke. (2002). Diksi Rupa Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Kanisius.

Bakker, J.W.M. (tt.). Filsafat Kebudayaan Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisius

Radityatama, Akbar. (2017). Sifat Manusia Dalam Kehidupan Sosial Sebagai Inspirasi Berkarya Seni

Tn. (tt.). Lowbrow . Skripsi. Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Seni Rupa, Universitas Negeri Semarang.

Septamahtione, Hanifi. (tt.). Karakter Visual Roftell Dalam Penciptaan Seni Lukis Lowbrow. Skripsi. Fakultas Bahasa dan Seni. Pendidikan Seni Rupa. Universitas Negeri Surabaya.

Kamus Besar Baha Indonsia (KBBI)

Nur Garuda, Siera; Sandy Ramdhani, Fandhi. (tt.). Representasi Diktator Dalam Film The Interview (Studi Semiotika Roland Barthes. https://www.neliti.com/id/publications/138505/representasi-diktator-dalam-film-the-interview-studi-semiotika-roland-barthes). Diakses pada tanggal 12/5/2018, pukul 9:10 WIB.

Published

2020-01-25

How to Cite

Hartono, H., Supriatna, S., & Gumelar, N. (2020). “TOLAK BALA”: REPRESENTASI BEROKAN SEBAGAI GAGASAN KARYA SENI GAMBAR. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 045–055. https://doi.org/10.26742/atrat.v8i1.1196

Citation Check